Jalan Menjadi Capres Kian Terbuka untuk Donald Trump
Trump sudah menangguk kemenangan di tiga pemilihan internal Partai Republik. Sementara itu, Haley belum menyerah.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
LAS VEGAS, JUMAT — Presiden Amerika Serikat 2017-2021 Donald Trump memenangi Kaukus Partai Republik di Negara Bagian Nevada. Lawan politik sesama anggota Partai Republik, Nikki Haley, memutuskan untuk tidak memasukkan namanya di dalam pemilihan kaukus. Akibatnya, Trump menang secara mudah sebagai satu-satunya peserta bernama besar.
Hasil Kaukus Nevada ini diumumkan pada Kamis (8/2/2024) malam waktu setempat atau Jumat (9/2/2024) siang waktu Indonesia. Kaukus merupakan salah satu bentuk pemilihan calon presiden internal di Partai Republik. Wujudnya bukan pemungutan suara para kader partai, melainkan pemungutan suara di antara para pemilik suara. Pemilik suara adalah wakil rakyat dari setiap distrik di dalam suatu negara bagian.
Berbeda dengan negara-negara bagian lain, Nevada juga akan menyelenggarakan pemilihan pendahuluan (primary). Artinya, selain kaukus, para kader Partai Republik ataupun Partai Demokrat akan melakukan pemungutan suara memilih calon presiden yang akan berlaga pada pemilu 5 November 2024. Maka, dari Nevada nanti akan ada dua hasil, yaitu dari kaukus dan dari primary.
Haley, mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menolak mengikuti Kaukus Nevada. Ia berpendapat, kaukus bukan cerminan asli dari kemauan anggota Partai Republik. ”Proses kaukus ini tidak adil karena hanya menghitung para pemilik suara yang mayoritas jelas mendukung Trump,” katanya.
Haley mengharapkan kemenangan di Negara Bagian South Carolina, kampung halamannya. Sebelum menjadi Dubes untuk PBB, Haley dua kali terpilih sebagai gubernur South Carolina. Di negara bagian itu, sistem penentuannya berupa primary, bukan kaukus. Primary dijadwalkan berlangsung pada 24 Februari.
Haley menuturkan, Trump adalah satu-satunya calon dari Partai Republik yang pasti bisa dikalahkan oleh petahana, Presiden AS Joe Biden. Oleh sebab itu, ia mengatakan kepada pendukungnya agar ada darah baru sebagai calon presiden dari Republikan. Itu bentuk memberi pilihan lebih baik kepada rakyat AS secara umum.
Justru dengan berbagai gugatan hukum, efeknya malah sangat positif untuk menambah kepopuleran Trump. Ia semakin meyakinkan masyarakat akan teori bahwa sistem keadilan di AS ini timpang dan tebang pilih.
Meskipun demikian, para pengamat politik AS mengatakan, jalan Trump menjadi bakal calon presiden semakin lebar dan mulus. Trump telah memenangi Kaukus Iowa dan primary di New Hampshire.
Haley adalah satu-satunya saingan yang belum menyerah. Para pengamat menilai, dengan kemenangan Trump di Kaukus Nevada, kemungkinan besar per akhir Maret ia sudah memiliki cukup dukungan untuk melaju sebagai calon presiden dari Partai Republik.
Kepopuleran Trump tidak kunjung surut di kalangan pengikut akar rumput Partai Republik. Padahal, Trump sedang menghadapi 91 gugatan hukum. Pada awal Februari 2024, ia divonis kalah oleh pengadilan di New York atas tuduhan pelecehan seksual terhadap penulis E Jean Carroll. Trump diperintahkan hakim membayar ganti rugi kepada Carroll sebesar 83 juta dollar AS.
Selain itu, persidangan di pengadilan federal terkait perbuatannya mengambil berkas-berkas rahasia negara masih berlangsung. Para pendukungnya, mulai dari pengusaha, pelobi, hingga tangan kanannya, satu per satu berguguran dan masuk penjara karena kasus-kasus tersebut. Akan tetapi, Trump terus melaju.
Trump, menurut para pengamat, menikmati kepopuleran karena sebelum menjadi presiden, ia sudah terkenal. Ia sering muncul di berbagai film dan serial televisi. Apalagi, ia pernah memiliki acara realitas bernama The Apperentice.
Para ahli psikologi dan sosiologi mengatakan, ketenaran itu mendatangkan semacam rasa keakraban di kalangan rakyat jelata. Sifatnya yang blak-blakan dan suka berbicara sembarangan justru dianggap sebagai karakter yang unik oleh pendukungnya.
”Justru dengan berbagai gugatan hukum, efeknya malah sangat positif untuk menambah kepopuleran Trump. Ia semakin meyakinkan masyarakat akan teori bahwa sistem keadilan di AS ini timpang dan tebang pilih. Trump menjadi korban di mata mereka,” kata ahli strategi politik Partai Republik, Doug Heye, kepada surat kabar Los Angeles Times edisi 2 Agustus 2023.
Media Newshub edisi Jumat (9/2/2024) menerbitkan hasil wawancara dengan sejumlah pendukung Trump di akar rumput. Mayoritas mengatakan menyukai visi dan misi Trump menjadikan AS kembali hebat dengan cara mengembalikan rantai pasok ke negara tersebut dan mengurangi impor. Mereka meyakini Trump bisa membuka berbagai lapangan kerja baru.
Para pendukung Trump menyukai janji-janji politik Trump yang fokus kepada pembangunan dalam negeri. Keamanan juga merupakan faktor penting. Trump menjanjikan akan memblokir arus imigran yang kini membanjiri perbatasan AS dengan Meksiko. Rakyat AS banyak termakan teori konspirasi bahwa kaum imigran ini akan menginvasi AS dan merebut mata pencarian mereka.