China Dorong Thailand Percepat Proyek Kereta Cepat
Seperti Indonesia, biaya kereta cepat Thailand juga membengkak. Bangkok berharap proyek selesai lima tahun lagi.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
BANGKOK, SENIN — Beijing mendorong Bangkok mempercepat pembangunan jaringan rel kereta cepat di Thailand. Jika selesai, jaringan itu bisa tersambung dengan rel China-Laos yang mulai beroperasi.
Dorongan itu bagian pembicaraan Menteri Luar Negeri China Wang Yi selama empat hari di Thailand. Lawatan berakhir pada Senin (29/1/2024), selepas Wang diterima Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin.
Wang tidak menyebut kapan sebaiknya jaringan di Thailand selesai. Sementara Bangkok telah mengumumkan, proyek kereta cepat Thailand diharapkan mulai beroperasi pada 2028.
Proyek itu bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), program infrastruktur China di sejumlah negara. China berambisi membangun jaringan rel kereta cepat dari Kunming hingga ke Singapura. Jaringan itu melewati pula Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Laos.
Di Thailand, rel kereta cepat dibangun rute Bangkok-Nong Khai. Dari Nong Khai, rel dilanjutkan menuju Laos. Saat tersambung, akan tersedia jaringan rel kereta cepat dari Bangkok menuju Vientiane, ibu kota Laos.
Meski tidak akan tersambung dengan jaringan Singapura-Kunming, kereta cepat Jakarta-Bandung malah selesai duluan. Sementara dari bagian proyek itu, baru seksi Kunming-Vientiane selesai pada 2021. Dimulai pada 2015, proyek Kunming-Vientiane menelan biaya 6 miliar dollar AS.
Pembengkakan biaya
Kereta cepat Jakarta-Bandung juga awalnya ditaksir berbiaya 6 miliar dollar AS. Belakangan, biayanya membengkak 1,2 miliar dollar AS sehingga totalnya menjadi 7,2 miliar dollar AS.
Pembengkakan juga terjadi pada proyek kereta Bangkok-Vientiane. Pembengkakan itu jadi salah satu alasan penundaan proyek tersebut. Alasan lain adalah pandemi Covid-19.
Belakangan, Beijing-Bangkok sepakat melanjutkan proyek itu. Thailand menanggung biaya konstruksi 5 miliar dollar AS untuk 252 kilometer. Untuk konstruksi selanjutnya akan ditanggung China. Beijing juga bertanggung jawab pada pengadaan kereta dan perlengkapan jaringan.
Untuk fase pertama, rel akan membentang dari Bangkok ke Nakhon Ratchasima. Fase itu dilengkapi stasiun di Don Muang, Bang Sue, Ayutthaya, Saraburi, Pak Chong, dan Nakhon Ratchasima.
Sementara fase kedua menghubungkan Nakhon Ratchasima ke Nong Khai. Fase kedua membentang di rel 354,5 km. Fase pertama ditargetkan selesai pada 2027. Sementara fase kedua diharapkan beroperasi pada 2028.
Jika rute Thailand-Laos sudah ada kejelasan, rute Malaysia-Singapura belum ada gambaran. Malaysia masih menolak mendanai program tersebut. Sementara Singapura sangat berhasrat terus mendorong program tersebut. (AFP/REUTERS)