Pemerintah RI dan UEA Bahas Peningkatan Kerja Sama Organisasi Kemasyarakatan
Dalam pertemuan dengan Sekjen Majelis Hukama Muslimin Konselor Muhammed Abdelsalam, Presiden Jokowi menekankan peran penting ulama dalam mengatasi setumpuk persoalan global.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin Konselor Muhammed Abdelsalam bertemu di Istana Bogor. Sejumlah langkah dan upaya untuk meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan Indonesia-Uni Emirat Arab dibahas dalam pertemuan tersebut.
”Saya bersama Sekjen PBNU diundang Bapak Presiden untuk ikut serta menemui utusan khusus dari Presiden Muhammad bin Zayed, (dari) Uni Emirat Arab yang secara khusus datang ke Indonesia untuk menemui Bapak Presiden,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dalam keterangannya seusai pertemuan, Kamis (4/1/2024).
Yahya menuturkan, pertemuan tersebut dalam rangka upaya peningkatan kerja sama antara Pemerintah Emirat dan Pemerintah RI. Demikian pula peningkatan kerja sama dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang dibentuk di Emirat dan organisasi-organisasi kemasyarakatan di Indonesia, terutama Nahdlatul Ulama.
Presiden Joko Widodo menerima Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin Konselor Muhammed Abdelsalam di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, (4/1/2024).
Presiden Jokowi juga menekankan arti penting peran ulama dan orang bijak bangsa dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan global. Sejumlah inisiatif untuk dilakukan secara bersama-sama diharapkan akan timbul melalui pertemuan tersebut.
”Alhamdulillah dalam perbincangan tadi banyak hal menjadi pandangan bersama. Dan dua belah pihak, insya Allah, setelah ini akan ada inisiatif-inisiatif yang akan dikerjakan bersama,” kata Yahya.
Presiden Jokowi pun turut mengapresiasi upaya dan langkah yang dilakukan Majelis Hukama Muslimin di bawah pimpinan Grand Sheikh Al-Azhar, Ahmed Al-Tayeb, dalam mendorong perdamaian, menyebarkan nilai-nilai toleransi, koeksistensi, dan persaudaraan manusia.
Selain itu juga dalam mengoptimalkan peran pemuka dan tokoh agama dalam menghadapi tantangan global, termasuk isu perubahan iklim dan dampaknya.
Presiden Joko Widodo menerima Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin Konselor Muhammed Abdelsalam di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, (4/1/2024).
Kepala Negara juga mengapresiasi kerja sama yang telah terbangun antara Majelis Hukama Muslimin dan PB Nahdlatul Ulama dan PP Muhammadiyah dalam meneguhkan persaudaraan manusia dan koeksistensi, terutama terkait perkembangan kondisi kemanusiaan akhir-akhir ini.
Alhamdulillah dalam perbincangan tadi banyak hal menjadi pandangan bersama. Dan dua belah pihak, insya Allah, setelah ini akan ada inisiatif-inisiatif yang akan dikerjakan bersama.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretaris Presiden melansir, Mohammed Abdelsalam mengapresiasi Presiden Jokowi dan bangsa Indonesia atas peran Indonesia dalam mengatasi berbagai persoalan dunia Islam. Indonesia dinilai menampilkan model peradaban Islam dengan keanekaragaman agama dan budaya yang menginspirasi bangsa lain, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Abdelsalam juga menuturkan, pada masa-masa mendatang akan banyak inisiatif dan rencana kerja sama antara Cabang Majelis Hukama Muslimin Kawasan Asia Tenggara yang berkantor di Jakarta serta berbagai lembaga keagamaan dan pemerintah di Indonesia dan Asia Tenggara. Kerja sama tersebut bertujuan membangun jembatan komunikasi dan mengedepankan nilai-nilai dialog dan koeksistensi.
Mohammed Abdelsalam juga mengapresiasi Indonesia atas upaya bantuan kemanusiaan yang diberikan dalam rangka menciptakan perdamaian global. Hal ini terutama dalam mendukung bangsa Palestina.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut Duta Besar Persatuan Emirat Arab untuk Republik Indonesia Abdullah Salem Al Dhaheri dan anggota Majelis Hukama Muslimin Quraish Shihab.