Kedekatan Jokowi-MBZ, Senyawa Poros Baru Hubungan Indonesia-UEA
Kedekatan hubungan Presiden RI Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan telah menghasilkan poros baru hubungan yang kuat antara Jakarta dan Abu Dhabi.
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN, DARI KAIRO, MESIR
·5 menit baca
Indonesia dan Uni Emirat Arab baru membuka hubungan diplomatik pada tahun 1976. Namun, kini hubungan kedua negara merupakan salah satu hubungan terkuat antara Indonesia dan negara-negara Arab.
Uni Emirat Arab (UEA) pun menjadi negara Arab yang paling sering dikunjungi Presiden Joko Widodo. Dalam dua tahun terakhir, Presiden Jokowi dua kali mengunjungi UEA, yakni pada Januari 2020 dan 3-4 November 2021. Putra Mahkota Abu Dhabi, yang kini penguasa de facto di UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, atau dikenal dengan julukan MBZ, juga telah berkunjung ke Indonesia pada Juli 2019.
Kunjungan dua kali Jokowi ke UEA dan kunjungan MBZ ke Indonesia memiliki nilai strategis bagi hubungan bilateral kedua negara. Kunjungan-kunjungan tersebut menunjukkan betapa pentingnya posisi UEA di mata Indonesia dan Jokowi saat ini. Demikian juga, betapa strategisnya nilai Indonesia di mata UEA dan MBZ sehingga menjadi salah satu negara yang dipilih MBZ untuk dikunjungi.
MBZ dikenal sangat selektif memilih negara yang dikunjungi. Ia sangat jarang melakukan kunjungan ke luar negeri. Dipilihnya Indonesia sebagai negara yang dikunjunginya menunjukkan bahwa MBZ melihat Indonesia sangat layak menjadi mitra strategis UEA.
Terlihat ada persamaan persepsi antara Jokowi dalam melihat UEA dan MBZ dalam melihat Indonesia. Hubungan pribadi keduanya terjalin kuat. Sedemikian kuat hubungan itu seolah menghasilkan chemistry dan senyawa dalam relasi kedua negara yang mereka pimpin.
Hal ini berandil besar membuat hubungan bilateral Indonesia-UEA saat ini berkembang pesat, khususnya dalam sektor ekonomi dan investasi. Dalam upaya meningkatkan neraca perdagangan Indonesia-UEA ke depan, kedua negara kini berunding intensif untuk membentuk Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UEA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA). Ditargetkan, pada November 2022 kesepakatan itu sudah selesai dan bisa ditandatangani.
Kemajuan perkembangan hubungan Indonesia-UEA terlihat jelas dari hasil kunjungan kedua Jokowi ke UEA, 3-4 November lalu. Dalam kunjungan itu, Indonesia mendapat komitmen investasi dari UEA senilai 35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 503 triliun. Komitmen investasi ini diperoleh dari pertemuan forum bisnis Indonesia-UEA yang juga dihadiri Presiden, 4 November, di Dubai.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi UEA di Indonesia pada Januari-September 2021 mencapai 7,8 juta dollar AS. Akumulasi investasi UEA di Indonesia dari tahun 2016 hingga triwulan III-2021 hanya mencapai 250,7 juta dollar AS.
Dubes RI untuk UEA Husin Bagis, dalam pembicaraan lewat telepon dengan Kompas, Sabtu (13/11/2021), menyampaikan beberapa hal terkait komitmen investasi UEA ke Indonesia sebanyak Rp 503 triliun. Pertama, UEA pasti akan melaksanakan komitmen investasi itu ke Indonesia secara bertahap sesuai proyek yang tersedia dan potensi berdasarkan evaluasi UEA. Proyek jalan tol di Indonesia yang ditawarkan ke UEA, misalnya, bisa langsung dibiayai oleh UEA jika jalan tol itu layak dijadikan investasi oleh UEA sesuai evaluasinya.
Kedua, komitmen investasi UEA kepada Indonesia akan berandil menambah kepercayaan masyarakat internasional kepada Indonesia. Tidak tertutup kemungkinan, investasi negara-negara lain pun akan datang menyusul ke Indonesia.
Ketiga, UEA bisa saja menambah lebih dari komitmen investasi Rp 639 triliun itu jika Indonesia memiliki banyak instrumen investasi yang potensial dan menjanjikan menurut hasil evaluasi UEA. Sebelumnya, MBZ telah berkomitmen menanam investasi 10 miliar dollar AS di Indonesia pasca-kunjungan Presiden Jokowi ke UEA pada Januari 2020.
Pada 31 Oktober 2021, bertempat di Paviliun Indonesia di Dubai Expo, juga telah ditandatangani perjanjian kerja sama strategis di bidang pengembangan pelabuhan laut Indonesia antara Indonesia Investment Authority (INA) dan Dubai Ports World (DP World Dubai). Nilai ekonomis kerja sama itu ditaksir mencapai 7,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 105 triliun dalam jangka waktu sampai 30 tahun.
Selain itu, pada 7 November lalu telah ditandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk pembelian produk perhiasan antara empat produsen perhiasan di Indonesia dan pembeli (buyer) perhiasan di UEA dengan nilai transaksi 180 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 2,56 triliun. Penandatanganan MOU itu dilakukan dalam pertemuan forum bisnis Indonesia-UEA di Dubai.
Kerja sama kedua negara tak hanya pada bidang investasi dan perdagangan. Kerja sama itu juga merambah bidang keagamaan. Pada 31 Oktober lalu, KBRI Abu Dhabi menyambut 15 imam asal Indonesia yang akan bertugas di sejumlah masjid di seantero UEA, seperti Al Ain, Dhafra, Fujairah, dan Ra’sul Khaimah. Mereka adalah rombongan pertama dari 28 imam yang lulus seleksi oleh Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf UEA, Maret lalu, di Jakarta.
Pada awal Oktober lalu, Otoritas Umum Urusan Islam UEA melaksanakan seleksi calon imam di Jakarta. Dari 89 calon, juga terpilih 23 imam tambahan yang saat ini masih dalam proses penerbitan persetujuan otoritas terkait di UEA. Mereka diharapkan dapat segera diberangkatkan pada Desember nanti.
Program pengiriman imam asal Indonesia ke UEA merupakan implementasi dari kesepakatan Presiden Jokowi dengan MBZ. Kedua pemimpin itu sepakat, hingga akhir 2022, ditargetkan 200 imam asal Indonesia bertugas di UEA.
Masjid dan jalan
Berkat kedekatan hubungan pribadi Jokowi-MBZ, MBZ memberi tanah dengan luas sekitar 6.000 meter persegi di area kedutaan di Abu Dhabi untuk kantor KBRI. Pembangunan kantor KBRI direncanakan selesai Agustus 2022.
MBZ juga memberi nama sebuah jalan di Abu Dhabi dengan nama Jalan Joko Widodo. Di dekat jalan itu ada masjid yang juga diberi nama Masjid Joko Widodo dengan daya tampung 3.000 anggota jemaah.
Selaras dengan itu, MBZ membangun masjid dengan nama Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, kota kelahiran Jokowi, dengan daya tampung sekitar 10.000 anggota jemaah. Masjid itu dicanangkan selesai pada Agustus 2022. Presiden Jokowi juga memberi nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek dengan nama Jalan Layang MBZ.
Dalam upaya mengeratkan hubungan Indonesia-UEA, Indonesia berpartisipasi secara maksimal dalam Dubai Expo, 1 Oktober 2021-31 Maret 2022. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, keikutsertaan Indonesia dalam Dubai Expo merupakan kesempatan emas Indonesia untuk mempromosikan seluruh potensi perdagangan, peluang investasi, dan pariwisata di kancah dunia. Di forum itu, Indonesia membangun paviliun berbentuk miniatur Tanah Air di lahan seluas 1.860 meter persegi.