Nairobi
Geregetan dengan anggota-anggota parlemen dan pejabat pemerintah, termasuk Presiden William Ruto, yang sering memakai setelan pakaian Kaunda—baju safari dengan celana panjang warna serasi—Ketua Parlemen Kenya Moses Wetangula melarang penggunaan setelan pakaian itu di dalam gedung. Nama setelan pakaian ini diambil dari nama mendiang Presiden Zambia Kenneth Kaunda.
Tak hanya itu, parlemen juga melarang penggunaan pakaian tradisional Afrika.
Presiden Ruto sering memakai setelan Kaunda yang kerap berlengan pendek dan dipakai tanpa dasi pada acara-acara resmi. Ternyata, para politisi suka dan ikut-ikutan hingga setelan Kaunda itu pun menjadi populer di kalangan politisi.
Situs BBC, Kamis (30/11/2023), menyebutkan, Ruto terkadang mengenakan setelan itu dengan kerah pendek terbalik.
Alasan parlemen melarang pakaian itu, kata Wetangula, karena kemunculan tren mode itu mengancam aturan atau etika berpakaian parlemen yang sudah ada sejak lama. Aturan berpakaian yang dianggap pantas untuk laki-laki adalah jas, kerah, dasi, kemeja lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, sepatu, atau seragam dinas. Sementara pakaian pantas bagi perempuan adalah pakaian bisnis, formal, atau smart casual.
”Rok dan gaun harus di bawah lutut dan sopan. Blus tanpa lengan dilarang,” kata Wetangula.
Setelan Kaunda sebelumnya diperbolehkan di parlemen. Wetangula mengakui, dulu kebiasaan ini ditoleransi, tetapi sekarang saatnya menghentikan penggunaannya. Setelan Kaunda ini menjadi tren di media sosial di Kenya, beberapa waktu terakhir, setelah Ruto mulai sering mengenakannya pada acara-acara resmi.
Pelarangan oleh parlemen tersebut memicu reaksi beragam di medsos. Banyak yang mempertanyakan, kenapa pakaian tradisional Afrika juga dilarang dipakai di parlemen. Kenapa juga urusan pakaian diatur-atur seperti itu, begitu pikir mereka. Banyak juga yang nyinyir dan menuding gugatan soal Kaunda itu sebenarnya sengaja ditujukan hanya pada Ruto.
”Saya mendapat keluhan dari beberapa anggota parlemen yang keberatan dengan standar berpakaian beberapa rekannya. Saya pernah melihat di TV para anggota parlemen rapat berpenampilan seperti aktivis jalanan. Standar kesopanan itu keharusan di parlemen,” kata Wetangula.
Selain diambil dari namanya, setelan Kaunda juga dipopulerkan Kaunda. Dia sering berpakaian gaya safari yang terkadang disertai jas tanpa kerah. Ini yang diikuti Ruto yang sering mengenakan setelan formal dengan desain khusus.
Terakhir kali Ruto mengenakan setelan Kaunda itu ketika dia menerima kunjungan Raja Inggris Charles III pada awal November 2023. Dan setelan Kaundanya berwarna merah muda. (AFP)
--------
Serial lain Kilasan Kawat Sedunia:
Mengaduk 20 Ton Sampah Demi Mencari Cincin Kawin
Kucing di Benteng Kuno Picu Pertentangan Komunitas
Pelaku Industri Ancam Lepas 2 Juta Anjing ke Jalanan Korsel
Berburu Rusa, Mendapat Cinta