Kementerian Kesehatan Israel mengatakan warganya yang dibebaskan Hamas dalam kondisi baik. Mereka sudah bertemu keluarga.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
TEL AVIV, MINGGU – Hingga hari ketiga jeda pertempuran, Minggu (26/11/2023), kelompok Hamas telah membebaskan 40 warga Israel, 17 warga Thailand, dan 1 sandera asal Filipina. Pada tahap ketiga pembebasan sandera, yang berlangsung, Minggu, Hamas melepas 14 sandera warga Israel--salah satunya warga berkewarganegaraan Israel-Rusia--dan tiga warga Thailand.
Otoritas kesehatan Israel memastikan, warga yang dirawat usai pembebasan dalam kondisi sehat. Hanya satu warga yang perlu menjalani operasi untuk pemulihan.
Seperti diberitakan, pelepasan warga Israel yang menjadi sandera Hamas dan pelepasan warga Palestina yang menjadi tahanan Israel dilakukan selama jeda pertempuran empat hari. Jeda pertempuran yang dimulai, Jumat (24/11/2023) merupakan hasil kesepakatan antara Israel, Amerika Serikat (AS), dan Hamas yang dimediasi Qatar dan Mesir.
Sesuai kesepakatan dalam jeda pertempuran itu, setiap satu sandera Israel yang dibebaskan Hamas, Israel akan melepaskan tiga tahanan Palestina. Selama empat hari jeda pertempuran disepakati, Hamas akan membebaskan 50 orang warga Israel yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. Sementara Israel akan membebaskan 150 orang tahanan Palestina.
Dalam pembebasan yang sudah berlangsung Jumat (24/11/2023) dan Sabtu (25/11/2023), sebanyak 26 warga Israel, 14 warga Thailand, dan 1 warga Filipina yang sebelumnya disandera Hamas, sudah dibebaskan. Pada hari Minggu (26/11/2023), Hamas mengatakan, pihaknya telah membebaskan 13 warga Israel, tiga warga Thailand, dan seorang warga Rusia.
Setelah memperoleh penyerahan sandera, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan, pihaknya berhasil mentransfer 17 sandera dari Gaza. Sesuai kesepakatan, Hamas membebaskan warga Israel dengan cara menyerahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Kemudian ICRC menyerahkan mereka ke Militer Israel di perbatasan Rafah.
Mengutip Times of Israel, Kementerian Kesehatan Israel menyusun protokol, para sandera yang dibebaskan akan dibawa ke enam pusat kesehatan atau rumah sakit di Israel untuk dirawat. Keenam pusat kesehatan yang disiapkan adalah Soroka Medical Center, Sheba Medical Center, Wolfson Medical Center, Ichilov Hospital, Shamir Medical Center, dan Schneider Children’s Medical Center.
Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari menyatakan, warga Israel yang dibebaskan dibawa ke pangkalan udara Hatzerim untuk menjalani pemeriksaan fisik dan mental. Lalu mereka dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan dan berkumpul kembali bersama keluarga setelah terpisah 49 hari.
Sebanyak 12 dari 13 warga yang dibebaskan, Jumat (24/11/2023) dalam kondisi sehat. Mereka menjalani perawatan di Sheba Medical Center.
Kepala Rumah Sakit Sheba Prof Itai Pessach mengatakan, tak satu pun yang memerlukan intervensi medis segera. “Kita akan terus mendukung mereka secara fisik dan mental,” jelasnya.
Satu warga bernama Maya Regev (21), menurut Kementerian Kesehatan Israel, saat ini dirawat di Rumah Sakit Soroko dan perlu mendapat perawatan medis. Pihak rumah sakit menyatakan Regev dalam kondisi baik dan tidak dalam kondisi berbahaya.
Pada pembebasan kedua, Sabtu (25/11/2023) tengah malam, Hamas merilis video yang menunjukkan para sandera terlihat gemetar, namun sebagian besar dalam kondisi fisik baik. Hamas membebaskan 13 warga Israel dan empat warga Thailand.
Sebanyak 13 warga Israel yang terdiri atas tujuh anak usia 13-16 tahun dan enam perempuan berusia antara 18 - 67 tahun tampak dituntun sejumlah anggota Hamas bermasker menuju kendaraan Palang Merah.
Sejauh ini, Hamas sudah melepaskan 40 warga Israel. Pihak Israel sudah melepaskan 117 warga Palestina yang ditahan. Mereka dibebaskan juga secara bertahap sejak Jumat hingga Minggu, masing-masing 39 orang per hari.
Layanan Penjara Israel (IPS) para tahanan Palestina itu berasal dari penjara Megiddo, Ofer, dan Damun. Semua tahanan adalah para perempuan dewasa ataupun perempuan berusia di bawah 18 tahun.
Hari Senin ini, sesuai kesepakatan, menjadi hari keempat jeda pertempuran. Diharapkan ada lagi warga Israel yang menjadi sandera akan dibebaskan Hamas. Di pihak lain, diharapkan ada lagi tahanan warga Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel.
Jeda kemanusiaan itu memberi ruang lebih luas bagi lembaga kemanusiaan untuk mendistribusikan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza. Bahkan warga di Gaza utara yang selama ini belum terjangkau bantuan kemanusiaan sudah mulai mendapatkan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menjelaskan, jeda pertempuran membuat lembaga kemanusiaan bisa meningkatkan pasokan makanan, air, dan obat-obatan yang dikirim. PBB berhasil mengirim 129.000 liter bahan bakar atau sekitar 35.000 galon bahan bakar. Dan untuk pertama kalinya sejak perang meletus, mereka berhasil mengirim gas untuk memasak. Bantuan juga sudah menjangkau Gaza bagian utara untuk pertama kalinya.
Lembaga Kemanusiaan PBB mengungkapkan, sedikitnya 61 truk pengangkut makanan, air, dan bantuan kemanusiaan berhasil melalui “jalur kemanusiaan” untuk mencapai Gaza Utara pada Sabtu. Sebanyak 187 truk yang mengangkut pasokan penting dikirim secara terpisah oleh organisasi bantuan yang beroperasi di Jalur Gaza. (AP/AFP)
----------
Catatan editor:
Artikel ini telah mengalami pembaruan tentang jumlah sandera yang dibebaskan kelompok Hamas, sesuai perkembangan pertukaran sandera dan tahanan. Pembaruan dilakukan pada Senin, 27 November 2023, pukul 06.00 WIB. -- Redaksi