Eurasia memandang kawasan ASEAN sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru di dunia. Asia dinilai berada di pusat inti baru dalam tatanan ekonomi dunia baru.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·6 menit baca
Di tengah sanksi ekonomi yang diterapkan negara-negara barat, Eurasia menawarkan beragam potensi perdagangan dan investasi untuk ASEAN. Eurasia memandang kawasan ASEAN sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru di dunia.
Promosi dihelat antar organisasi kawasan, yaitu Eurasian Economic Integration (EAEU) dan ASEAN. Beragam potensi dan tantangan kerjasama EAEU dan ASEAN ditampilkan dalam “Hari EAEU” yang berlangsung di Sekretariat ASEAN di Jakarta, 20-21 November 2023. Organisasi EAEU merupakan badan kerjasama antar kawasan negara-negara di Eurasia yang terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan dan Kirgiszstan. Secara ekonomi, negara-negara tersebut tergabung dalam organisasi kawasan Eurasuan Komisi Ekonomi Eurasia atau Economic Community (EEC) yang terbentuk resmi pada 2020.
Acara “Hari EAEU” tersebut digelar untuk promosi beragam perkembangan EAEU, terutama keberhasilan negara-negara dalam kawasan Eusrasia itu dalam melaksanakan integrasi ekonomi. Di tengah sanksi ekonomi dari negara-negara Barat yang tengah ditanggung Rusia dan Belarus, EAEU memacu penjajakan potensi kerjasama ekonomi baru di ASEAN. “Tentu hal ini harus dilakukan karena negara barat memberlakukan embargo terhadap hubungan dagang dengan Rusia dan Belarus. Dan tentu saja, Anda harus memikirkan peluang baru,” kata Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia Sergey Glaziev di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Menurut Glaziev, sanksi ekonomi ini membuat nilai perdagangan EAEU dengan negara-negara barat turun 15 persen. Namun, nilai perdagangan dengan ASEAN justru tumbuh 11 persen pada tahun lalu.
Glaziev mengatakan, pihaknya melihat pertumbuhan besar dalam hubungan ekonomi EEC dengan negara-negara Asia. Menurutnya, Asia berada di pusat inti baru dalam tatanan ekonomi dunia baru. “Kami dapat membangun kemitraan besar Eurasia yang diprakarsai oleh presiden Rusia” katanya.
Dalam pameran, ditampilkan kunci sukses integrasi Eurasia itu. Beberapa kebijakan utama yang menjadi kunci keberhasilan integrasi ekonomi Eurasia adalah pembentukan empat kebebasan, pasar bersama dan koordinasi di berbagai bidang di EAEU. Empat kebebasan yang dimaksud adalah kebijakan untuk mempermudah dan menghilangkan hambatan dalam kerjasama ekonomi, yaitu kebebasan pergerakan barang, kebebasan pergerakan jasa, kebebasan pergerakan modal dan kebebasan pergerakan tenaga kerja.
Integrasi kawasan ini menjadi dasar terciptanya keamanan pangan di seluruh kawasan.
Berdasarkan empat kebebasan tersebut, EEC mewujudkan kenyamanan perdagangan dengan meniadakan beragam hambatan, seperti birokrasi kepabeanan dan karantina dalam pengiriman komoditas antar negara tersebut.
Kawasan itu kaya akan beragam komoditas alam mulai dari gas alam, minyak bumi, gandum hingga kentang. Selama beberapa tahun terakhir, perdagangan komoditas antar-negara di dalam kawasan Eurasia terus meningkat. Integrasi kawasan ini menjadi dasar terciptanya keamanan pangan di seluruh kawasan.
Negara-negara itu juga telah melangsungkan kerjasama untuk mengatasi pandemi Covid tanpa tergantung vaksin dari luar kawasan. Pembuatan vaksin Sputnik V sepanjang 2023-2022 dilakukan bersama di Kazakhstan dan Belarus.
Tahun 2023 menandai ulang tahun kelima hubungan formal antara EEC dan ASEAN yang terjalin dengan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Ekonomi pada tahun 2018. Sejak saat itu, EEC dan ASEAN mengembangkan penjajakan kerjasama. Selain pameran, Hari EAEU di Jakarta itu diisi dengan diskusi-diskusi untuk membahas potensi dan tantangan.
Rangkaian diskusi diawali dengan santap siang yang menyajikan kuliner-kuliner khas Eurasia seperti terong dan kol isi daging, beragam acar sayuran, sup bit, pastri isi jamur, daging serta ikan. Santap siang ini menjadi ajang perjumpaan para peserta yang di antaranya pelaku-pelaku bisnis di ASEAN dan negara-negara anggota EAEU.
Selama lima tahun kerjasama ekonomi EEC dan ASEAN, sejumlah acara digelar. Salah satu acara yang paling menonjol adalah seminar “Integrasi ekonomi regional di EAEU dan ASEAN” yang diadakan pada tahun 2019 dan rangkaian “Transformasi Digital” dalam seminar EAEU dan ASEAN”, yaitu tahap pertama pada 1 Maret 2023 dan tahap kedua pada 2024.
Perwakilan ASEAN berpartisipasi dalam sesi yang diselenggarakan oleh EEC sebagai bagian dari forum besar, seperti Dialog Bisnis EAEU – ASEAN yang diadakan setiap tahun di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg.
Tantangan
Glaziev mengatakan, sanksi ekonomi dari Barat telah menciptakan tantangan baru dalam hubungan dagang EAEU. Rusia dan Belarus tidak bisa lagi menggunakan mata uang cadangan IMF, yaitu dollar, poundsterling dan euro. Untuk itu, kata Glaziev, pihaknya perlu mempercepat penggunaan infrastruktur finansial baru.
Saat ini 80 persen perdagangan dalam kawasan EAEU menggunakan mata uang nasional. Hal ini juga dilakukan dengan negara-negara lain, termasuk negara-negara Asia. Hampir seluruh bank di EAEU juga sudah terintegrasi secara eletronik untuk menggantikan sistem keuangan barat. “Pertanyaannya adalah, seberapa cepat kami bisa menawarka mitra kami untuk menggunakan sistem keuangan kami juga,” katanya.
Menurut Glaziev, ASEAN perlu mengetahui bahwa saat ini EAEU sudah mempunyai jasa sistem pembayaran dengan mata uang nasional yang gratis dan aman. Ke depan, pihaknya berharap dapat mengembangkan sistem keuangan dengan mata uang digital untuk perdagangan internasional. Bank sentral Rusia sendiri telah mengeluarkan mata uang digital atau rubel digital.
Namun, saat ini, mata uang digital itu belum digunakan untuk perdagangan internasional karena sistem perbankan pusat yang belum siap. “Kami berharap langkah menuju mata uang digital untuk perdagangan antarnegara bisa mulai dicoba tahun depan,” ujarnya.
Sekretaris Jendera ASEAN Kao Kim Hourn mengatakan Hari EAEU merupakan kesempatan penting untuk memperkenalkan warisan budaya dan negara-negara anggota EEC. “Saya yakin ada banyak potensi kerjasama antara ASEAN dan EAEU dalam bidang hubungan dagang, investasi, turisme, pengembangan industri manufaktur, teknologi digital, transport dan hubungan antar warga,” katanya.
ASEAN telah selalu mengejar kemitraan secara ekonomi demi kemakmuran dan kemajuan sosial. Sejauh ini kami sudah menggalang kemitraan dengan 24 negara dari beragam kawasan berbeda. Selama 20 tahun terakhir, ASEAN sudah sukses dalam menggalang kerjasama perdagangan bebas dengan tujuh mitra, termasuk China, Korea, Jepang, India, Australia, Selandia Baru, dan Hong Kong. Saat ini juga kami tengah melakukan negosiasi untuk perdagangan bebas dengan Kanada.
Di 2022, ASEAN telah membentuk zona perdagangan bebas di dunia dengan pendapatan produk nasional bruto (GDP) sebesar 29,3 triliun dolar AS. Dengan pertumbuhan ekonomi ASEAN sebesar 5,7 persen di 2022 dan rata-rata pertumbuhan 4,4 persen selama 2010-2022. Sementara GPD gabungan ASEAN pada 2022 sebesar 3,6 triliun dollar AS di 2022 dan terus meningkatnya sektor konsumsi dan peluang investasi. Hal ini membuat ASEAN muncul sebagai pemain kunci dalam penggerak ekonomi global.
EAEU adalah potensi untuk menjadi salah satu mitra dagang dan investasi terpenting bagi ASEAN.
Menurut Kao, EAEU adalah salah satu mitra kunci dalam perjalanan ASEAN. Hubungan dagang ASEAN dan EAEU tercatat sebesar 17 milliar dollar AS pada tahun 2022 lalu. Dengan GDP gabungan sebesar 2,6 triliun dollar AS dan populasi lebih dari 180 milyar orang, EAEU adalah potensi untuk menjadi salah satu mitra dagang dan investasi terpenting bagi ASEAN.
Salah satu potensi ekonomi itu di bidang turisme. Sebelum pandemi, ASEAN menerima hampir 2,6 juta turis dari EAEU pada 2019. Selama pandemi pun, EAEU tetap menjadi salah satu sumber utama turis ke ASEAN. “Saya merekomendasikan ASEAN dan EAEU untuk meneruskan kerjasama sektor turisme dan transportasi,” kata Kao.
Kao juga menyarankan sejumlah sektor untuk diperkuat guna mengembangkan kerjasama EEC-ASEAN. Sektor itu di antaranya menguatkan hubungan antar pelaku bisnis, memperkuat dialog kebijakan untuk transformasi hijau dan transformasi digital dengan tujuan kemitraan jangka panjang serta terus mempromosikan kultur, turisme, dan transportasi.
“ASEAN dan EAEU mempunyai karakter kuat dalam bidang keberagaman warisan budaya dan tradisi. Ini merupakan peluang untuk koneksi antar warga melalui pertukaran budaya,” kata Kao.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan di masing-masing kawasn, ASEAN dan EAEU mempunyai peluang dan potensi tak terbatas untuk kerjasama lebih besar di masa mendatang. (IRE)