Panda, Para Diplomat Hitam-Putih, Ditarik Pulang ke China
Pada 2024, untuk pertama kali dalam 50 tahun, tidak ada lagi panda di Amerika Serikat.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
Panda, beruang berbulu hitam-putih, adalah ujung tombak diplomasi lunak China. Mereka dipastikan sangat disukai dan disayang di negara mana pun mereka ditempatkan. Pada 2024, untuk pertama kali dalam 50 tahun, di Amerika Serikat tidak ada panda.
Pada hari Rabu (8/11/2023), Tian Tian (26), Mei Xiang (25), dan Xiao Qi Ji (3) diberangkatkan dari Bandara Internasional Washington-Dulles di Virginia, Amerika Serikat, menuju Chengdu, China. Tiga panda itu dibekali, antara lain, 100 kilogram bambu segar dan biskuit dari rebung.
Bukan hanya dari Washington, semua panda di AS harus dipulangkan ke China. ”Rasanya sedih sekali. Hari ini hari yang berat,” kata Direktur Kebun Binatang Nasional AS Brandie Smith di Washington kepada media daring Yahoo News.
Panda adalah fitur tetap di kebun binatang AS sejak tahun 1972. Status mereka adalah pinjaman dari China dengan kontrak yang diperbarui tiap 10 tahun. Biaya peminjamannya 500.000 dollar AS per tahun untuk setiap ekor panda.
Syarat di kontrak bukan hanya membayar biaya. Setiap anak panda yang lahir di luar negeri harus dikembalikan ke China pada rentang usia 2-4 tahun. Mereka akan dimasukkan ke dalam penangkaran di Chengdu untuk dikembangbiakkan.
Nanti, setelah dewasa, mereka kembali bisa ”bertugas” ke luar negeri. Demikian pula dengan panda yang mati di negeri orang. Jasadnya wajib dikirim ke China.
Namun, kali ini berbeda untuk para ”diplomat hitam-putih” di AS. Semua panda, termasuk yang sudah puluhan tahun tinggal di AS, harus dipulangkan. Smith menjelaskan, ini karena mereka tidak bisa memperbarui kontrak dengan China. Proposal dari sejumlah kebun binatang di AS yang menjadi rumah panda ditolak oleh China. Walhasil, panda-panda dewasa pun terkena deportasi.
”Per tahun 2024, tidak ada panda di AS. Tetapi, saya optimistis panda akan kembali ke AS. Kita tetap menjaga program konservasi panda guna menjaga kelestarian mereka,” kata Smith.
Kebun Binatang Nasional AS mengadakan acara perpisahan untuk ketiga panda mereka. Jane Christensen, warga dari Negara Bagian Michigan, rela menyetir sepanjang 800 kilometer demi mengucapkan selamat jalan kepada Tian Tian, Mei Xiang, dan Xiao Qi Ji. ”Mereka memberi saya kebahagiaan. Saya ingin mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Di kota Memphis, Negara Bagian Tennessee, kepergian Ya Ya dipantau oleh warganet. Di kebun binatang seluruh dunia, panda kerap menjadi bintang media sosial. Sebab, kandang mereka dilengkapi kamera pemantau 24 jam yang disiarkan ke sejumlah kanal.
Warganet banyak yang aktif mengikuti keseharian hewan-hewan ini lewat panda-cam itu. Pesawat yang mengangkut Ya Ya juga dilengkapi panda-cam.
Panda jika berada di alam liar hanya bisa hidup sampai dengan umur 15 tahun. Akan tetapi, di penangkaran dan kebun binatang, mereka bisa hidup sampai usia 38 tahun. Bagi Ya Ya, Tian Tian, dan Meng Xiang, hidup mereka sejatinya ada di AS.
Diplomasi panda
Dalam pameran Era Panda di Museum Hebei, China, tahun 2022, dijelaskan bahwa diplomasi panda pertama terjadi pada tahun 1941. Ketika itu, Ibu Negara Republik China Soong Mei Ling menghadiahkan seekor panda jantan bernama American China kepada AS. Ini merupakan wujud terima kasih China atas bantuan AS menolong pengungsi China selama China melawan penjajahan Jepang.
Panda yang paling terkenal mungkin adalah Chi Chi. Ia dihadiahkan ke Kebun Binatang London, Inggris, pada tahun 1962. Di tahun yang sama, Dana Alam Sedunia (WWF) berdiri dan mereka menggunakan Chi Chi sebagai logo. ”Wajah panda sangat khas. Semua orang langsung kenal begitu melihatnya. Harapannya, lembaga ini juga bisa dikenal seperti panda,” demikian keterangan WWF di laman resmi mereka.
Pada 1972, China menghadiahkan Ling Ling dan Xing Xing kepada Ibu Negara AS Pat Nixon. Keduanya dipiara di Kebun Binatang Nasional di Washington. Menurut CBS News, hari ketika panda-panda itu resmi bisa dikunjungi, 8.000 orang rela antre di bawah hujan deras.
China mengubah kebijakan mereka soal panda pada 1984 karena satwa ini memasuki status terancam punah. Mereka tidak lagi menghadiahkan panda ke negara lain.
Sebagai gantinya, China membuat skema peminjaman panda. Terhitung selain panda-panda di AS yang dideportasi, ada 65 panda yang tersebar di 18 negara.
Selain melunakkan ketegangan antarnegara, panda juga berkontribusi pada perekonomian lokal. Menurut koran Asahi Shimbun, panda Xiang Xiang (6) yang lahir di Kebun Binatang Ueno menyumbang pendapatan 380.000 dollar AS untuk perekonomian setempat yang menjual pernak-perniknya.
Natsuki Mizuguchi, warga Tokyo penggemar Xiang Xiang, berharap pengembalian panda anak panda itu ke China tetap menjaga persahabatan Jepang dengan China. Ia menyadari, hubungan kedua negara tegang, terutama karena larangan Pemerintah Jepang mengekspor teknologi pembuatan semikonduktor ke China.
”Politik kita boleh berbeda, tetapi semoga di China masyarakat yang melihat Xiang Xiang juga merasakan persahabatan dengan warga Jepang,” katanya, Februari lalu, saat melepas Xiang Xiang dari Kebun Binatang Ueno untuk diterbangkan ke Chengdu. (AP/AFP)