Negara-negara Arab Desak AS Upayakan Gencatan Senjata di Gaza
Negara-negara Arab menuntut segera terwujudnya gencatan senjata di Gaza, penyaluran bantuan kemanusiaan, dan cara-cara mengakhiri kondisi semakin memburuk yang mengancam keamanan kawasan Timur Tengah.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·4 menit baca
AMMAN, SABTU — Negara-negara Arab mendesak Amerika Serikat untuk mendorong segera terwujudnya gencatan senjata di Gaza. Desakan ini, menurut Kementerian Luar Negeri Jordania, akan disampaikan oleh para menteri luar negeri negara-negara Arab dalam pertemuan dengan Menlu AS Antony Blinken di Amman, Jordania, Sabtu (4/11/2023).
Para menlu dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Jordania serta perwakilan Palestina akan menekankan ”posisi Arab menuntut segera terwujudnya gencatan senjata, penyaluran bantuan kemanusiaan, dan cara-cara mengakhiri kondisi semakin memburuk yang berbahaya, yang mengancam keamanan kawasan”. Demikian ditegaskan Kemenlu Jordania melalui pernyataan, Jumat.
Kedatangan Blinken kali ini merupakan lawatannya yang kedua kali ke kawasan Timur Tengah sejak perang Hamas-Israel berkobar mulai 7 Oktober 2023. Perang diawali dengan serangan Hamas ke Israel selatan. Israel menyebut, sedikitnya 1.400 orang tewas dan lebih dari 240 orang disandera dalam serangan Hamas tersebut.
Israel membalas serangan Hamas dengan menggempur wilayah Gaza melalui serangan udara dan serangan darat terbatas. Akibat serangan itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, per Sabtu (4/11/2023), lebih dari 9.250 warga Palestina—hampir separuh di antaranya adalah anak-anak—tewas.
Israel juga memblokade total wilayah Gaza, menimbulkan tragedi kemanusiaan bagi warga Palestina di sana. Makanan langka, air bersih sulit didapat, dan layanan-layanan kesehatan lumpuh.
Melihat kondisi Gaza yang semakin memburuk, masyarakat internasional mendesak perlunya gencatan senjata. AS menolak seruan tersebut, tetapi berupaya membujuk Israel agar mau memberlakukan jeda perang di area-area tertentu. Namun, dalam pertemuan dengan Blinken di Jerusalem, Jumat (3/11/2023), ide Washington itu ditolak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sejak serangan dilancarkan Israel, AS adalah sekutu terdekat Israel. Mereka mendukung setiap langkah Israel. Pada pertengahan pekan ini, AS terlihat menunjukkan perubahan sikap, tecermin dari pernyataan Presiden AS Joe Biden yang mengatakan bahwa jeda kemanusiaan mungkin diperlukan di Gaza.
Sejak serangan dilancarkan Israel, AS adalah sekutu terdekat Israel. Mereka mendukung setiap langkah Israel.
Dalam pertemuan dengan Netanyahu, Blinken memperingatkan bahwa Israel berisiko kehilangan harapan kesepakatan damai kecuali bersedia mengurangi krisis kemanusiaan di Gaza. Kesepakatan damai yang dimaksud adalah perdamaian dengan Palestina.
Blinken mendesak Israel untuk mengambil langkah-langkah guna melindungi warga sipil di Gaza. Selain itu, ia juga menegaskan keinginan AS agar tidak ada garis depan pertempuran kedua atau ketiga dalam konflik saat ini.
Israel bersikeras untuk meneruskan gempuran ke Gaza sampai Hamas membebaskan semua sandera yang masih mereka tawan.
Dari Israel, Blinken bertolak ke Amman. Sebelum menggelar pertemuan dengan para menlu negara-negara Arab, ia bertemu dengan Penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati. Dalam pertemuan ini, seperti disampaikan kantor Mikati melalui pernyataan, kepada Blinken, Mikati menekankan pentingnya mengupayakan gencatan senjata di Gaza.
Mikati juga menyerukan penghentian serangan Israel, yang ia sebut sebagai agresi Israel, di Lebanon selatan. Di wilayah perbatasan ini, sejak 7 Oktober 2023, Israel terlibat baku tembak dengan kelompok Hezbollah.
Sikap Hezbollah
Pemimpin Hezbollah di Lebanon, Hassan Nasrallah, mengecam kekejaman perang yang dilancarkan Israel di Gaza dalam pidato dalam rapat akbar melalui televisi di Lebanon, Jumat (3/10/2023). Ia menegaskan menahan diri untuk tidak terlibat konflik terbuka melawan Israel.
Meski demikian, dia menegaskan ada garis merah yang tidak boleh dilewati Israel, yakni menghabisi Hamas. Jika hal itu terjadi, berarti akan melibatkan Hezbollah dalam perang terbuka.
Secara terpisah, melalui pembicaraan via telepon pada Jumat, Raja Jordania Abdullah II mengatakan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz bahwa komunitas internasional perlu mendorong gencatan senjata segera di Gaza untuk melindungi warga sipil.
Menurut Raja Abdullah, serangan militer Israel tidak akan berhasil dan satu-satunya jalan menuju perdamaian yang permanen adalah melalui negosiasi. Hal ini hanya bisa tercapai jika Palestina berdiri independen berdampingan dengan Israel. Perundingan yang dimediasi oleh AS menuju ”solusi dua negara” —di mana negara Palestina berdampingan dengan Israel —mandek selama hampir satu dekade.
Jordania telah menarik duta besarnya dari Israel. Jordania juga melarang dubes Israel kembali ke Jordania hingga krisis Gaza berakhir.
Jordania adalah salah satu mitra AS di kawasan. Sejak perang Hamas-Israel meletus, Jordania telah menarik duta besarnya dari Israel. Amman juga melarang dubes Israel kembali ke Jordania hingga krisis Gaza berakhir.
Dengan wilayah yang berbatasan dengan Tepi Barat dan Israel, Jordania khawatir konflik saat ini bisa meluas ke wilayahnya. Terkait hal itu, Amman memperkuat keamanan perbatasan dan meminta Washington untuk memasok sistem pertahanan udara andalan AS, Patriot.
Setelah pertemuan di Amman, Blinken dijadwalkan akan bertemu dengan Kepala Badan Bantuan Sosial dan Pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) yang menangani pengungsi Palestina. Puluhan anggota staf UNRWA dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel. Persediaan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang mereka miliki juga nyaris habis. (AP/AFP/REUTERS/ONG)