Sejumlah Negara Jemput Pulang Warganya dari Palestina dan Israel
Ribuan warga asing terjebak di Israel dan wilayah Palestina di mana pertemuan Israel dengan Hamas terus memanas. Beberapa negara telah meluncurkan operasi untuk evakuasi warga negara pulang ke negara masing-masing, seme
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·5 menit baca
Ribuan warga asing terjebak di Israel dan wilayah Palestina di mana pertempuran Israel dengan Hamas terus memanas. Beberapa negara telah menggelar operasi evakuasi warga negara mereka untuk pulang ke negara masing-masing. Sejumlah negara lain berencana melakukannya dalam beberapa hari mendatang.
Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk, mengatakan, Ukraina telah merencanakan penerbangan pertama dari Tel Aviv pada hari Sabtu pekan ini untuk mengevakuasi warga mereka. Sementara penerbangan kedua direncanakan berangkat pada hari Minggu.
Pesawat-pesawat pengevakuasi ini kemungkinan akan melalui negara-negara tetangga seperti Moldova, Rumania, Slovakia, dan Polandia, sebab penerbangan ke Ukraina dihentikan karena invasi Rusia.
Pihak berwenang telah membuat daftar untuk evakuasi sekitar 160 orang dari Jalur Gaza ke Mesir melalui Rafah. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat. Seribu warga Ukraina di kawasan Palestina dan Israel telah meminta evakuasi. “Warga negara kami menghadapi masalah besar di Jalur Gaza, jumlahnya sekitar 300 orang,” kata Korniychuk.
Sementara itu Pemerintah Indonesia terus mengupayakan proses evakuasi warga Indonesia yang berada di Palestina dan Israel. Menurut seorang diplomat, situasi di lapangan masih sangat cair. Seiring itu, Indonesia terus menggaungkan pesan agar gencatan senjata disegerakan dan jalur kemanusiaan dibuka. Akar permasalahan, yakni diskriminasi tersistem yang diterapkan oleh Pemerintah Israel terhadap warga Palestina, harus diurai dan diselesaikan.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (11/10/2023), mengatakan, proses pengungsian sedang berlangsung. Sesuai dengan protokol keamanan internasional, rute penyelamatan tidak boleh disebarluaskan sampai para WNI tiba dengan selamat di tujuan.
”Secara keseluruhan ada 143 WNI di Israel dan Palestina yang kami evakuasi,” kata Judha.
Tiga penerbangan angkatan udara per hari akan membawa 1.246 warga Argentina keluar dari Israel.
Pada Rabu (11/10/2023), Kanada mengirimkan dua pesawat militer untuk mengatasi lonjakan permintaan pulang ke Kanada dalam beberapa hari mendatang,” kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly.
Lebih dari 4.200 warga Kanada terdaftar dalam layanan konsuler Ottawa di Israel. Sebanyak 470 orang lainnya di wilayah Palestina.
Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan sekitar 90 warga Yunani telah dipulangkan dari Israel. Penerbangan lain dijadwalkan tiba kembali di Yunani pada pagi hari Kamis waktu Yunani.
Argentina, negara dengan populasi Yahudi terbesar di Amerika Latin, mulai mengungsikan lebih dari 1.200 warganya dari Israel pada Selasa (10/10/2023). Argentina akan mengerahkan tiga penerbangan militer per hari untuk membawa 1.246 warga Argentina keluar dari Israel.
“Mereka telah meminta dievakuasi ke ibukota Italia, Roma. Dari sana, maskapai milik negara Aerolineas Argentinas akan membawa mereka ke Buenos Aires” kata Menteri Pertahanan Argentina Jorge Taiana.
Pemerintah Brasil juga berencana untuk menyediakan setidaknya enam pesawat untuk segera menjemput pulang warga negara mereka yang ingin meninggalkan Israel dan wilayah Palestina. Mereka mengatakan sekitar 14.000 warga Brasil tinggal di Israel dan 6.000 lainnya di wilayah Palestina.
Penerbangan pertama membawa 211 warga Brasil tiba kembali di Brasil sebelum matahari terbit pada hari Rabu. Penerbangan kedua dijadwalkan tiba kembali di Brasil pada hari Kamis. Beberapa di antaranya sudah pergi dari kawasan berkonflik itu dengan penerbangan komersial.
Nigeria juga telah mengangkut lebih dari 300 warganya kembali setelah melarikan diri dari Israel ke Yordania. Mereka adalah para peziarah Kristen. Dengan pecahnya perang di Palestina dan Israel, Komisi Pariwisata Kristen Nigeria mengatur mereka untuk meninggalkan Israel dan Palestina dengan jalur darat ke Yordania kemudian naik pesawat sewaan ke Lagos.
Demikian juga dengan Swiss International Air Lines yang telah mengungsikan 220 warga Swiss pada hari Selasa. Penerbangan khusus kedua dengan kapasitas 215 kursi dijadwalkan pada hari Rabu. Penerbangan ketiga dijadwalkan pada hari Kamis, diperkirakan akan mendarat di Tel Aviv pada sore hari, juga dengan kapasitas 215 kursi.
Spanyol mengatur penerbangan dari Tel Aviv pada malam hingga hari Rabu dengan 209 orang di atas pesawat, 185 orang Spanyol dan orang lain dari negara-negara Eropa dan Amerika Latin. Penerbangan kedua lepas landas dari Tel Aviv pada sore hari dengan 220 penumpang, termasuk 149 warga Spanyol.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan merilis bahwa penerbangan yang membawa 192 warga negara Korea Selatan lepas landas dari Tel Aviv dan mendarat di Bandara Internasional Incheon dekat Seoul pada dini hari Rabu.
Tiga puluh warga negara Korea Selatan lainnya akan dievakuasi lebih lanjut dalam pekan ini dengan penerbangan komersial. Sebanyak 27 lainnya merupakan peziarah Kristen dan berada di Israel untuk ziarah Kristen. Mereka akan meninggalkan Israel dengan jalur darat ke negara tetangga Yordania.
Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna mengumumkan penerbangan Air France khusus dari Tel Aviv pada hari Kamis untuk membantu mengungsikan warga Perancis yang tidak dapat pergi. Jerman bekerja sama dengan Lufthansa untuk mengatur beberapa penerbangan khusus untuk menjemput pulang warganya pada hari Kamis dan Jumat. “Sekitar 4.500 warga Jerman” terdaftar dalam daftar yang mencari bantuan untuk pulang ke rumah, kata sumber di Kementerian Luar Negeri Jerman.
Pemerintah Islandia mengumumkan akan mengirim pesawat untuk mengungsikan sekitar 120 warganya yang terjebak di Israel. Sementara Norwegia mengatur penerbangan pada hari Rabu malam untuk warganya yang terjebak di Israel dan Palestina.
Ada sekitar 500 warga negara Norwegia di wilayah tersebut. Portugal sudah mengungsikan 152 warganya pada hari Rabu pagi, serta 14 warga Eropa lainnya dengan pesawat militer Portugal.
Pemerintah Austria mengumumkan bahwa mereka juga membawa pulang 98 orang pada Rabu malam. Mereka adalah 83 warga Austria dan 15 orang lain terdiri dari orang Israel, Jerman, Spanyol, Hongaria, Amerika, dan Belanda. (AP/AFP/REUTERS)