Bendung China, AS Buka Hubungan Diplomatik dengan Kepulauan Cook dan Niue
AS mengejar ketertinggalan dari diplomasi China di Kepulauan Pasifik. Melalui KTT AS-PIF, Washington akan mempertegas komitmennya di Kepulauan Pasifik, antara lain dengan membuka kedutaannya di Kepulauan Cook dan Niue.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
WASHINGTON, SENIN — Amerika Serikat akan menegaskan kembali komitmennya di kawasan Kepulauan Pasifik. Selain meningkatkan hubungan dan kemitraan di berbagai bidang dengan negara-negara di kawasan itu, AS akan menjalin hubungan diplomatik dengan dua negara di kawasan tersebut, yakni Kepulauan Cook dan Niue. Saat ini, Washington juga tengah bernegosiasi untuk membuka kedutaan besarnya di Vanuatu.
Pengumuman hubungan diplomatik antara AS dan dua negara Kepulauan Pasifik itu disampaikan pada Minggu (24/9/2023), menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-Forum Kepulauan Pasifik (PIF) di Washington DC. PIF beranggotakan 18 negara kawasan Kepulauan Pasifik. KTT AS-PIF berlangsung dua hari, Senin dan Selasa (25-26/9/2023).
Langkah AS yang semakin asertif di Kepulauan Pasifik itu ditujukan, antara lain, untuk membendung pengaruh China yang semakin kokoh di kawasan tersebut. Seorang pejabat senior AS mengungkapkan, dalam KTT AS-PIF Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengumumkan langkah-langkah lebih asertif, mengucurkan dana untuk proyek-proyek infrastruktur, dan memperkuat kerja sama maritim, khususnya menghentikan pencurian ikan.
Seorang pejabat senior Gedung Putih, yang tidak mau disebut namanya, menambahkan bahwa ”tidak diperlu dipertanyakan lagi bahwa (faktor) RRC ikut memengaruhi semua (langkah AS) ini”. ”Asertivitas dan pengaruh (China), termasuk di kawasan itu, menjadi salah satu faktor yang menuntut kami menjaga fokus strategis kami,” ujar pejabat tadi.
Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, Biden akan memperkuat hubungan dan kerja sama di berbagai bidang dengan Kepulauan Pasifik untuk mengatasi tantangan global yang kompleks. Kerja sama itu di antaranya berupa kerja sama menangani perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi, mendorong pembangunan berkelanjutan, memberantas penangkapan ikan ilegal, dan kesehatan masyarakat.
KTT tahun ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama antara AS dan PIF pada September 2022. Tahun lalu, 14 negara Kepulauan Pasifik menghadiri pertemuan puncak.
Dalam KTT pertama tahun lalu, Biden berjanji membantu negara-negara kepulauan itu mencegah ”paksaan ekonomi” China. KTT itu juga menghasilkan keputusan untuk menjalin kemitraan bersama.
Pada KTT kedua tahun ini, pemimpin dari negara-negara anggota Forum Kepulauan Pasifik akan hadir. Forum itu beranggotakan Australia, Kepulauan Cook, Mikronesia, Fiji, Polinesia Perancis, Kiribati, Nauru, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Niugini, Kepulauan Marshall, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu, dan Vanuatu. Dalam pertemuan nanti, AS juga akan secara resmi mengakui Kepulauan Cook dan negara kecil lainnya, Niue, untuk pertama kalinya.
Di tengah kedekatan hubungan dengan China, Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare memilih untuk tidak akan hadir dalam pertemuan dengan Biden.
Namun, Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare tidak akan hadir. Ia sebenarnya sudah datang ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Namun, di tengah kedekatan hubungan antara Kepulauan Solomon dan China, Sogavare memilih untuk tidak akan hadir dalam pertemuan dengan Biden. Keputusan itu membuat kecewa pemerintahan Biden.
Pada hari pertama KTT atau Senin ini, Biden akan menyambut para pemimpin negara-negara Pasifik di Gedung Putih, dilanjutkan pembicaraan dan makan siang. Mereka juga akan bertemu dengan John Kerry, Utusan Khusus Presiden AS Bidang Iklim untuk menggelar pembicaraan yang difokuskan pada isu perubahan iklim.
Pada malam harinya, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield akan menjamu makan malam para pemimpin negara-negara Kepulauan Pasifik di kantor Departemen Luar Negeri.
Pada hari kedua atau Selasa besok, Kerry dan Samantha Power selaku administrator Badan Pembangunan Internasional AS akan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin untuk melakukan pembicaraan iklim dengan anggota komunitas filantropis. Para pemimpin negara-negara PIF juga berencana bertemu dengan anggota Kongres, sedangkan Menteri Keuangan Janet Yellen akan mengadakan pertemuan meja bundar dengan para pemimpin dan anggota komunitas bisnis. (AFP/REUTERS/AP)