Angkatan langgas atau milenial, yaitu generasi kelahiran tahun 1981-1996, menggemari jalan-jalan ke wilayah yang tidak banyak diketahui pelancong pada umumnya. Di kategori ini, Mongolia laku keras.
Data Kementerian Pariwisata Mongolia yang dikutip oleh harian The New York Times edisi 13 September 2023 menunjukkan, 49 persen wisatawan ke negara tersebut berumur di bawah 40 tahun. Pada 2022, jumlah wisatawan ke Mongolia ada 250.000 orang atau naik enam kali lipat dari tahun sebelumnya. Pemerintah Mongolia bahkan secara spesifik mengincar kalangan wisatawan muda ini melalui berbagai promosi di media sosial dan paket-paket turnya.
Tujuan wisata yang digemari para milenial ini adalah Festival Elang Emas, yaitu acara tahunan kala para pemburu tradisional Mongolia berkumpul. Mereka membawa burung-burung elang emas (Aquila chrysaetos) yang telah dilatih sejak kecil untuk membantu menangkap hewan buruan.
Selain itu, juga ada acara pacuan kuda tradisional dan lomba berkendara melintasi Mongolia. Alam liar yang minim jalanan aspal menjadi tantangan bagi para peserta lomba. Tidak jarang mereka harus jatuh bangun demi mencapai garis finis.
Olivia Hankel (25), pelancong dari Oregon, Amerika Serikat, sengaja berlatih khusus demi mengikuti pacuan kuda tradisional. Ada pula Sangjay Choegyal (36), ekspatriat di bidang perhotelan yang tinggal di Bali. Ia sudah delapan kali mengunjungi Mongolia. ”Dunia semakin mengecil dan saya ingin mendatangi tempat-tempat yang tidak pernah atau jarang dijamah wisatawan lain,” ujarnya.
Dari segi fasilitas, Pemerintah Mongolia mengupayakan ketersediaan listrik dan sinyal telepon. Sudah 84 persen wilayah negara ini bisa mengakses sinyal. Rumah-rumah, termasuk tenda para kaum pengembara, dialiri listrik, terutama dari tenaga surya.
Baca juga : Ayam Goreng Sajian Robot Koki di Korsel Lebih Lezat
Baca juga : Kasus Lama Terus Mengintai
Baca juga : Orangutan Penggusur Posum