Industri mobil listrik China disokong 400.000 perusahaan terkait. Rantai pasoknya amat lengkap dan sulit disaingi negara lain.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Mobil BYD EA1 Xdream tampil pada pameran otomotif Shanghai Auto Show ke-19 di Shanghai, China, Senin (19/4/2021). Pada 13 September 2023, Komisi Eropa mengumumkan sedang menyelidiki dugaan subsidi pada mobil-mobil listrik buatan China.
STRASBOURG, RABU— Komisi Eropa mengumumkan akan menyelidiki dugaan subsidi pada mobil-mobil listrik China. Subsidi itu dituding menyebabkan mobil listrik buatan Uni Eropa kalah saing dari mobil listrik China.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan rencana penyelidikan itu di Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis, pada Rabu (13/9/2023). ”Kendaraan listrik adalah industri penting bagi ekonomi bersih, dengan potensi besar bagi Eropa. Walakin, kini pasar global dibanjiri mobil listrik murah dari China. Harganya bisa tetap rendah karena ada subsidi besar dari negara,” ujarnya dalam pidato tahunan di parlemen.
Subsidi itu dituding mengganggu pasar. Uni Eropa tidak mau menerima gangguan seperti itu. Apalagi, jika gangguannya berasal dari luar. ”Jadi, hari ini saya mengumumkan komisi menjalankan penyelidikan antisubsidi terhadap mobil listrik dari China,” ujarnya.
Penyelidikan akan berlangsung hingga 13 bulan mendatang. Tanggapan pertama, berdasarkan penyelidikan itu, diharapkan sudah ada dalam sembilan bulan mendatang. Selanjutnya, akan ada tindakan lebih lanjut. ”Eropa terbuka pada persaingan. Walakin, bukan persaingan yang menghancurkan. Kita harus mempertahankan diri dari praktik yang tidak adil,” ujarnya.
Trauma panel surya
Ia mengingatkan pengalaman pahit UE soal panel surya. Industri panel surya Eropa tidak sanggup menyaingi produk sejenis buatan China. Sebab, panel surya China jauh lebih murah dibandingkan buatan UE. Akibatnya, panel surya China bisa membanjiri Eropa dan lebih dipilih konsumen dibandingkan buatan UE.
”Kita belum lupa persaingan tidak sehat China berdampak pada industri panel surya kita. Banyak bisnis baru dipaksa bangkrut karena berhadapan dengan pesaing dari China yang mendapat subsidi besar-besaran. Tenaga berbakat keluar untuk mencari kerja,” ujarnya.
Menurut Von der Leyen, industri mobil listrik Eropa bisa menghadapi hal senada jika UE tidak bertindak. UE harus memastikan persaingan di pasar mobil listrik terjadi secara adil. ”Kompetisi hanya benar-benar terjadi kalau adil,” ujarnya.
AP/POOL/LUDOVIC MARIN
Presiden China Xi Jinping (tengah) menerima Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Beijing pada April 2023. Pada 13 September 2023, Von der Leyen mengumumkan penyelidikan Uni Eropa terhadap dugaan subsidi yang dikucurkan China pada industri mobil listrik.
Ketua Umum Partai Rakyat Eropa Manfred Weber mendukung keputusan itu. ”Kami mau Kesepakatan Hijau Eropa, bukan China. Kami tidak mau industri mobil listrik China diuntungkan rencana kita,” ujarnya.
Para produsen mobil listrik Eropa memang telah mengungkap kecemasan soal mobil-mobil China. CEO Volkswagen Oliver Blume mengakui, raksasa otomotif Jerman itu sampai membuat strategi khusus untuk menghadapi produk China.
Raja global
Pasar mobil listrik memang menggiurkan. Dari 500 miliar dollar AS pada 2023. nilainya akan melonjak menjadi 1,6 triliun dollar AS pada 2030. Setiap tahun, pertumbuhan penjualan mobil listrik ditaksir rata-rata 18 persen.
Dari pasar sebesar itu, sejumlah pihak menaksir China akan menguasai hingga separuhnya. Kini pun sejumlah perusahaan China kini merajai industri otomotif global, seiring transisi ke arah kendaraan listrik.
Produsen mobil listrik China, BYD, mengirimkan 1,2 juta unit mobil listrik pada semester I-2023. Pada periode sama, raksasa mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, hanya mengirimkan 900.000 unit. Para produsen Eropa, seperti Mercedes-Benz, BMW, Porsche, dan Volkswagen, jauh di bawah itu. Bahkan, kombinasi penjualan pabrikan Eropa tetap di bawah pengiriman BYD. Jepang, raja otomotif lain, lebih tertatih lagi di pasar mobil listrik.
Media China, Global Times, menyebut industri mobil listrik China disokong 400.000 perusahaan terkait. Rantai pasoknya amat lengkap dan sulit disaingi negara lain. (AFP/REUTERS)