Korban gempa terus bertambah. Kerusakan parah karena gempa dangkal.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·2 menit baca
MARRAKESH, MINGGU — Korban gempa bumi di Maroko hingga Minggu (10/9/2023) telah tembus menjadi 2.012 korban jiwa dan 2.059 luka-luka dengan sebagian di antara mereka dalam kondisi parah. Gempa mengakibatkan kerusakan berat karena dangkal.
Raja Maroko Mohammed VI mengumumkan negara melakukan masa berkabung selama tiga hari. Ia memerintahkan militer menggunakan segala sumber daya untuk mencari korban. Helikopter, pesawat nirawak, dan anjing pelacak dikerahkan.
Gempa terjadi pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.00 waktu setempat. Warga segera berhamburan ke jalan. Akan tetapi, tidak semua beruntung karena banyak warga yang terperangkap di dalam bangunan. Di berbagai desa, permukimannya bahkan rata dengan tanah, terutama di sekitar Al Haouz yang merupakan pusat gempa.
”Tiga cucu saya dan ibu mereka meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Padahal, baru sorenya kami bermain bersama,” kata Omar Benhanna (72), warga Al Haouz, setelah memakamkan mereka.
Peneliti gempa tektonik, khususnya untuk wilayah Afrika Utara, Philippe Vernant dari Universitas Montpellier, Perancis, menjelaskan, kerusakan besar karena gempa ini dangkal. Pusat gempa terletak 72 kilometer di barat daya Marrakesh dan kedalamannya hanya 10 kilometer.
”Apabila gempa dangkal, magnitudo kecil saja bisa mengakibatkan kerusakan serius. Gempa yang ini bermagnitudo 6,8,” tuturnya. Apalagi, banyaknya konstruksi bangunan yang tidak kokoh karena dibuat seadanya menambah keparahan dampak gempa.
Menurut dia, di wilayah Pegunungan Atlas sejatinya jarang terjadi gempa. Bencana ini bersifat pergeseran vertikal yang berpengaruh kepada peninggian Pegunungan Atlas. ”Pola gempanya berbeda dengan di Turki-Suriah pada Maret lalu yang merupakan pergeseran horizontal ke arah barat,” papar Vernant.
Gempa Turki-Suriah secara keseluruhan memakan 50.000 korban jiwa. Khusus di Maroko, catatan gempa besar ialah yang bermagnitudo 5,7 di Agadir pada 1960 dan menewaskan 15.000 orang. Pada 2004 juga terjadi gempa bermagnitudo 6,4 di Al Hoecima.
Para kepala negara yang sedang berkumpul di Delhi, India, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 segera mengirim ucapan belasungkawa. Spanyol, Perancis, dan Italia, negara di Eropa yang berseberangan langsung dengan Maroko menyatakan siap menerjunkan petugas pemberi bantuan.
Bahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan hendak menurunkan angkatan bersenjata Israel untuk membantu Maroko. Lembaga Dokter Lintas Batas (MSF) melalui laman resminya mengatakan sudah bergerak menuju Maroko. Mereka akan membuat rumah sakit darurat di sana. (AP/AFP)