Gempa Dahsyat Guncang Maroko, Korban Tewas Hampir 300 Orang
Gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang wilayah sekitar kawasan wisata Marrakesh, Maroko, menewaskan sedikitnya 296 orang. Media setempat menyebut ini gempa terdahsyat yang pernah melanda Maroko dalam sejarah akhir-akhir ini.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·3 menit baca
RABAT, SABTU – Hampir 300 orang tewas akibat gempa bumi bermagnitudo 6,8 yang mengguncang kawasan wisata Marrakesh, Maroko, Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat. Kementerian Dalam Negeri Maroko menyebutkan, jumlah korban tewas sementara mencapai 296 orang, sedangkan 153 orang mengalami luka-luka.
Badan Geologi AS mencatat, episentrum gempa berlokasi sekitar 71 kilometer barat laut kota Marrakesh pada kedalaman 18,5 kilometer. Gempa mengguncang pada pukul 23.11 waktu setempat. Marrakesh adalah kota tua yang masuk situs Warisan Dunia UNESCO.
Tayangan televisi setempat dan sejumlah warga Marrakesh mengabarkan, sebagian bangunan ambruk, menara-menara masjid roboh, dengan puing-puingnya menimpa mobil-mobil di sekitarnya. Akibat gempa, warga di kota-kota utama lain bergegas mengungsi karena khawatir dengan datangnya gempa susulan.
Seorang pejabat setempat mengatakan, sebagian besar korban tewas tinggal di area-area pegunungan yang sukar dijangkau. ”Berdasarkan informasi sementara, gempa menewaskan 296 orang di provinsi-provinsi dan kota-kota seperti Al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant,” sebut Kementerian Dalam Negeri Maroko melalui pernyataan tertulis.
”Kami merasakan guncangan yang sangat dahsyat, dan saat itulah saya tersadar itu adalah gempa,” ujar Abdelhak El Amrani (33), warga di Marrakesh, kepada kantor berita AFP melalui telepon.
”Saya melihat gedung-gedung berguncang. Kami belum pernah mengalami situasi seperti ini. Lalu, saya pergi keluar dan sudah banyak orang di luar. Mereka terguncang dan panik. Anak-anak menangis, para orang tua tak bisa berbuat banyak,” lanjut Amrani.
”Listrik sempat padam selama 10 menit, begitu juga jaringan (telepon) terputus, tetapi kemudian menyala lagi. Orang-orang memutuskan tetap tinggal di luar,” ucap Amrani.
Fayssal Badour, warga Marrakesh lainnya, mengungkapkan bahwa dirinya sedang mengendarai mobil saat gempa terjadi. ”Saya lalu berhenti dan baru menyadari telah terjadi bencana. (Bencana) ini sangat serius, air sungai tampak meluap (akibat guncangan gempa). Jerit dan tangis pun tak tertahankan,” ujarnya.
Rumah sakit-rumah sakit di Marrakesh dilaporkan kebanjiran orang yang terluka. Media setempat melaporkan, satu keluarga terperangkap dalam puing reruntuhan rumah mereka yang ambruk.
Guncangan gempa juga terasa di kota-kota pantai, seperti Rabat, Casablanca, dan Essaouira. ”Tidak terlihat banyak kerusakan, tetapi ada kepanikan. Kami mendengar jeritan saat terjadi guncangan,” kata seorang warga Essaouira, sekitar 200 kilometer barat Marrakesh.
Menurut media Maroko, gempa ini merupakan gempa terkuat yang melanda negara mereka. NetBlocks, pemantau internet global, menyebutkan bahwa sambungan internet di Marrakesh terputus akibat padamnya listrik.
Tak hanya di Maroko, guncangan gempa tersebut juga terasa hingga negara tetangga Aljazair. Hal ini dikatakan Pertahanan Sipil Aljazair. Tidak ada kerusakan atau korban di Aljazair.
Gempa pernah melanda Maroko tahun 2004 di Al Hoceima, wilayah timur laut negeri itu, menewaskan sedikitnya 628 orang dan melukai 926 orang. Sebelumnya, tahun 1980, gempa bermagnitudo 7,3 mengguncang El Asnam di negera tetangga Aljazair.
Gempa tersebut tercatat sebagai salah satu gempa terkuat dan paling merusak dalam sejarah akhir-akhir ini. Sedikitnya 2.500 orang tewas dan 300.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa El Asnam. (AFP/REUTERS)