Serahkan Diri, Trump Akhirnya Punya Pasfoto Penjara
Donald Trump menyerahkan diri kepada otoritas di Atlanta, Georgia. Dia melenggang bebas dengan membayar 200.000 dollar AS setelah berada di Penjara Fulton.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·5 menit baca
ATLANTA, JUMAT — Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerahkan diri kepada aparat berwenang dan menjalani penahanan singkat di Penjara Fulton, Atlanta, Georgia, Kamis (24/8/2023). Trump didakwa berkolusi dengan 18 terdakwa lain, yang merupakan orang-orang dekat serta pembantunya, untuk membatalkan hasil pemilihan presiden November 2020 di Negara Bagian Georgia.
Trump hanya 30 menit berada di penjara itu. Setelah mengisi beberapa formulir dan mendapat pasfoto penjara, dia melenggang bebas dengan jaminan 200.000 dollar AS atau Rp 3,049 miliar. Ia lantas diiringi staf dan petugas keamanan menuju bandara untuk kembali ke New Jersey.
Berbicara kepada wartawan menjelang keberangkatannya di bandara, kandidat terdepan dalam nominasi presiden dari Partai Republik itu mengatakan, ini hari yang sangat menyedihkan bagi Amerika. Dia juga kembali melontarkan tudingan bahwa lawan politiknya dari Partai Demokrat campur tangan dalam pemilu. ”Apa yang terjadi di sini adalah parodi keadilan. Saya tidak melakukan kesalahan apa pun,” katanya.
Sebuah foto yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Trump saat berada di ruang foto untuk pengambilan pasfoto (mugshot), proses dokumentasi atau administrasi oleh aparat di AS untuk melengkapi pemberkasan seorang tersangka atau terdakwa. Foto itu memperlihatkan Trump mengenakan jas biru tua dan dasi merah, dengan marah menatap kamera, alisnya berkerut menatap ke lensa.
Trump berhasil menghindari kewajiban pengambilan pasfoto saat di New York atas tuduhan membayar uang tutup mulut bagi seorang bintang film dewasa di Florida. Ini terkait kasus kesalahan penanganan dokumen rahasia milik Pemerintah Federal AS. Ia juga berhasil menghindar di Washington dalam kasus dugaan konspirasi mencederai pilpres tahun 2020.
Akan tetapi, di Georgia, dia tak berkutik. Sheriff Fulton County Pat Labat mengatakan, prosedur standar di Georgia adalah mengambil pasfoto terdakwa sebelum mereka dibebaskan dengan jaminan.
Penyerahan diri itu terjadi sehari setelah Trump menolak ikut sesi debat dengan delapan pesaingnya dalam nominasi presiden Republikan untuk pilpres 2024. Meski berstatus terdakwa, Trump tetap menjadi kandidat terkuat bakal calon presiden dari partai yang sering disebut Grand Old Party (GOP) ini.
Aparat berwenang Georgia masih menunggu setidaknya tujuh orang lain yang didakwa bersama dengan Trump untuk menyerahkan diri. Kejaksaan Fulton County memberikan batas waktu Jumat siang waktu setempat atau Sabtu (26/8/2023) dini hari waktu Indonesia bagi mereka untuk menyerahkan diri. Dalam kasus ini, total ada 18 orang yang didakwa.
Selain Trump, dua orang kepercayaannya, yaitu mantan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows dan mantan Wali Kota New York Rudy Giulani, juga telah menyerahkan diri sehari sebelum Trump. Seperti Trump, keduanya kemudian hanya menjalani pemeriksaan administrasi dan bebas dengan jaminan 100.000 dollar AS.
Dakwaan tindakan mafia
Penyerahan diri Trump adalah yang keempat kalinya tahun ini setelah di Florida, New York, dan Washington. Di Negara Bagian Georgia, Donald Trump beserta 18 pembantu dan stafnya didakwa atas 13 dakwaan, termasuk kasus membalikkan posisi Trump yang kalah dalam pilpres 2020. Isi dakwaan menyebut Trump dan para pembantunya melakukan tindakan yang hanya pernah dilakukan organisasi kriminal dengan tujuan untuk mempertahankan kekuasaan.
Surat dakwaan tersebut disusun berdasarkan undang-undang pemerasan dan bahasa yang menggambarkan dunia bawah tanah para bos mafia dan pemimpin geng. Dakwaan itu menuduh mantan presiden, mantan kepala stafnya, pengacara Trump, dan mantan Wali Kota New York sebagai anggota ”organisasi” dan ”perusahaan” yang beroperasi di Georgia dan negara bagian lain.
Dalam dakwaan setebal 100 halaman, jaksa merinci lebih kurang 161 tindakan yang dilakukan Trump dan para pembantunya untuk membalikkan hasil pilpres November 2020. Tindakan yang dicantumkan dalam dakwaan di antaranya panggilan telepon pada 2 Januari 2021 yang berisi desakan Trump kepada Sekretaris Negara Bagian Brad Raffensperger, seorang Republikan, untuk mencari 11.780 suara yang dibutuhkan agar bisa membalikkan situasi pemilihan dari kekalahan menjadi kemenangan.
Dakwaan itu juga menyebut, Trump membuat pernyataan dan tulisan palsu atas sejumlah klaim kepada Raffensperger dan pejabat pemilu negara bagian lainnya. Klaim itu termasuk adanya surat suara yang dihilangkan secara misterius, lebih dari 4.500 orang tidak ada dalam daftar pemilih, hingga tudingan petugas pemilu Fulton County, Ruby Freeman, merupakan seorang penipu profesional.
Untuk mendukung klaimnya, menurut dakwaan, Trump dan para pembantunya mengutus pria bernama Stephen Cliffard Lee ke rumah Freeman untuk memengaruhi kesaksian Freeman di depan Kongres tahun lalu. Freeman dan putrinya, Shaye Moss, keduanya berkulit hitam, adalah saksi yang dihadirkan oleh tim penyelidik kasus kekerasan dan penyerbuan Gedung Capitol yang dihadirkan di Kongres. Keduanya diancam dibunuh setelah pemilu.
Dakwaan itu juga menyebut salah satu anggota tim pengacara Trump, Sydney Powell, dan beberapa terdakwa lain merusak mesin pemungutan suara di Coffee County, Georgia. Mereka mencuri data milik Dominion Voting Systems, produsen mesin tabulasi yang telah lama menjadi fokus teori konspirasi. Pengacara Powell menolak berkomentar.
Sejumlah bukti yang dihadirkan jaksa penuntut tak membuat para pendukung Trump goyah. Puluhan orang hadir tidak jauh dari Penjara Fulton untuk memberi dukungan kepada Trump, termasuk Sharon Anderson yang bermalam di mobilnya. ”Saya pikir ini penganiayaan politik dan kini berubah menjadi tuntutan politik,” kata Anderson.
Sekutu-sekutu Trump di Senat berada di belakang bakal calon presiden Partai Republik itu. ”Rakyat Amerika melihat kepalsuan yang menyedihkan ini,” tulis Ketua DPR Kevin McCarthy di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Dengan lebih dari 37 dakwaan, Trump akan menjalani persidangan berbeda di beberapa kota di AS. Kemungkinan besar persidangan akan dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan.
Jack Smith, yang ditunjuk Pemerintah Federal AS untuk menangani sejumlah kasus Trump, mengusulkan agar persidangan dimulai pada Januari 2024, khususnya terkait dakwaan konspirasi pembatalan hasil pemilu November 2020 dan berujung pada kerusuhan di Gedung Capitol, 6 Januari 2021. Sementara Willis mengusulkan agar kasus yang ditangani di wilayahnya disidangkan pada Maret 2024, bulan yang sama ketika Trump dijadwalkan diadili di New York atas tuduhan membayar uang tutup mulut kepada bintang film dewasa, Stormy Daniels. (AP/AFP)