Arab Saudi Coba Langkah Awal Damaikan Ukraina-Rusia
Arab Saudi mencoba langkah awal mencari solusi atas konflik Rusia-Ukraina melalui pertemuan yang diikuti sekitar 40 negara di Jeddah, Sabtu hingga Minggu ini.
Oleh
LUKI AULIA
·4 menit baca
AP/SPA
Dalam foto yang dirilis kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), pada 23 Mei 2023 ini terlihat Menteri Dalam Negeri Rusia Vladimir Kolokoltsev (kiri) bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Saudi Pangeran Abdulaziz bin Saud di Riyadh, Arab Saudi, Senin, 22 Mei 2023.
JEDDAH, SABTU — Arab Saudi menggelar perundingan yang diharapkan menjadi langkah awal menuju pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia. Perundingan berlangsung dua hari di Jeddah, kota tepi Laut Merah, dimulai pada Sabtu (5/8/ 2023) siang, diikuti oleh sekitar 40 negara, minus Rusia.
Media Arab Saudi, Arab News, melaporkan, pertemuan di Jeddah itu merupakan kelanjutan upaya dan komunikasi Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dengan Ukraina dan Rusia sejak awal perang untuk mencapai kesepakatan damai permanen. Upaya tersebut juga diarahkan mengurangi dampak perang, termasuk bagi keamanan pangan dunia.
Menurut agenda yang dilihat kantor berita AFP, pertemuan hari pertama menjadwalkan sesi tiga jam yang diisi pernyataan dari tiap-tiap delegasi, lalu sesi dua jam pertemuan tertutup, berlanjut dengan acara santap malam.
”Saya memperkirakan pembicaraan tidak akan mudah, tetapi kebenaran ada di pihak kami,” kata Andriy Yermak, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, pada wawancara yang disiarkan, Jumat. ”Kita menghadapi banyak ketidaksepakatan dan kami telah mendengar banyak posisi, tetapi yang terpenting kami memaparkan prinsip-prinsip kami.”
AP/UKRAINAN PRESIDENTIAL PRESS OFFICE
Dalam foto yang disediakan Kantor Pers Kepresidenan Ukraina ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud berjabat tangan saat bertemu di Kyiv, Ukraina, Minggu, 26 Februari 2023 .
Yermak memimpin delegasi Ukraina ke Jeddah. ”Tugas kami adalah menyatukan seluruh dunia agar mendukung Ukraina,” katanya.
Dukungan selatan
Rusia menginvasi Ukraina 24 Februari 2022. Sejak konflik meletus, belum ada perundingan signifikan antara Rusia dan Ukraina untuk menghentikan perang. Bagi Ukraina, perundingan di Jeddah adalah upaya menggalang dukungan dari dunia selatan, yang selama ini mengambil posisi netral dalam konfliknya dengan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pernyataan yang dirilis, Jumat malam, mengungkapkan harapan agar prakarsa Arab Saudi ini mengarah pada ”pertemuan puncak perdamaian” di antara para pemimpin dunia dalam waktu dekat untuk mendukung formula 10 poin penyelesaian konflik yang diusulkan Ukraina. Formula Zelenskyy, antara lain, mencakup penghormatan terhadap integritas teritorial Ukraina dan penarikan pasukan Rusia.
Rusia menolak formula perdamaian yang diajukan Zelenskyy. Menurut jubir Kremlin, Dmitry Peskov, Rusia perlu memahami terlebih dahulu apa tujuan yang hendak dicapai dan apa yang akan dibahas dalam pertemuan di Jeddah.
”Setiap upaya untuk mempromosikan penyelesaian damai harus dievaluasi dan diapresiasi,” ujar Peskov.
Mediasi yang dilakukan Arab Saudi ini menyusul perundingan tentang Ukraina di Kopenhagen, Denmark, Juni lalu. ”Dengan menjadi tuan rumah pertemuan ini, Arab Saudi ingin memperkuat upayanya menjadi kekuatan menengah global dengan kemampuan menengahi konflik sambil meminta kita untuk melupakan strategi dan tindakannya yang gagal di masa lalu, seperti intervensi Yaman atau pembunuhan Jamal Khashoggi,” kata Joost Hiltermann, Direktur Program Timur Tengah pada lembaga International Crisis Group.
AFP/SPA/STR
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (tengah) disambut Wakil Emir Mekkah, Pangeran Badr bin Sultan bin Abdulaziz (kanan) di Jeddah, Arab Saudi, 19 Mei 2023, untuk berpartisipasi pada KTT Liga Arab.
Pertemuan di Jeddah diikuti beberapa negara yang tak hadir pada pertemuan di Kopenhagen. China, yang tidak berpartisipasi di Kopenhagen, mengirim Utusan Khusus untuk Urusan Eurasia, Li Hui. Begitu juga India yang mengutus Penasihat Keamanan Nasional Shri Ajit Doval. Seperti China, India juga tetap menjalin hubungan dekat dengan Rusia sejak perang di Ukraina meletus tahun lalu.
China menegaskan akan tetap menjadi pihak yang netral dalam konflik Rusia dan Ukraina. Sikap itu dikritik negara-negara Barat karena menolak untuk mengecam Rusia. ”China bersedia bekerja sama dengan komunitas internasional untuk terus memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan penyelesaian politik krisis Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
Adapun India menganggap pertemuan itu sejalan dengan posisi lama India untuk mendorong upaya dialog dan diplomasi untuk perdamaian. Afrika Selatan juga akan ikut ambil bagian. Arab Saudi telah mendukung resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengecam invasi Rusia serta pencaplokan wilayah secara sepihak di Ukraina timur.
Seperti China dan India, Arab Saudi tetap berkomunikasi dengan Rusia setelah perang Ukraina meletus. Riyadh bermitra dengan Rusia, terutama dalam penentuan produksi dan harga minyak dunia melalui organisasi Opec+.
AFP/SPUTNIK/ALEXEY NIKOLSKY
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Riyadh, Arab Saudi, 14 Oktober 2019.
”Riyadh sudah mengadopsi strategi penyeimbangan klasik yang dapat melunakkan respons Rusia terhadap pertemuan akhir pekan ini. Arab Saudi sudah sering bicara dengan Rusia. Jadi, saya kira, kalau Rusia tidak menganggap ini menguntungkan, ia tidak akan menerima juga,” kata Umar Karim, pakar politik Saudi di Universitas Birmingham, Inggris.
Laut Hitam membara
Sehari sebelum pertemuan di Jeddah, pesawat nirawak (drone) Ukraina menghantam kapal tanker Rusia di Laut Hitam, dekat Crimea, Jumat (4/8/2023) malam. Ini serangan besar kedua di arena pertempuran laut dengan pesawat nirawak dalam sehari. Laut Hitam kini menjadi arena pertempuran laut yang semakin membara sejak Rusia menyerang Ukraina, Februari 2022.
Serangan pesawat nirawak Ukraina ke kapal tanker Rusia itu dikonfirmasi pejabat Ukraina dan Rusia, Sabtu (5/8/2023). Sebelumnya, juga hari Jumat, Ukraina menyerang pelabuhan komersial Rusia, Novorossiysk, 110 kilometer timur Crimea.
Pejabat Ukraina yang tak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pesawat nirawak laut (sea drone) untuk menyerang kapal tanker Rusia itu bermuatan 450 kilogram bahan peledak TNT. (REUTERS/AFP/AP/SAM)