Partai Pro-Kurdi Bergandengan dengan Rival Nasionalis untuk Jegal Erdogan
HDP dan YSP, dua partai politik yang dikenal pro-Kurdi, meneguhkan dukungan terhadap Kemal Killicdaroglu, rival petahana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka meminggirkan permusuhannya dengan kubu nasionalis.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
AFP/ADEM ALTAN
Ketua bersama Partai Demokrasi Rakyat (HDP), Mithat Sancar (kedua dari kanan) dan Pervin Buldan (kedua dari kiri), serta Juru Bicara Partai Kiri Hijau (YSP) Cigdem Kilicgun (kiri) dan Ibrahim Akin menggelar konferensi pers di kantor pusat HDP di Ankara, Turki, Kamis (25/5/2023). HDP, partai pro-Kurdi, dan YSP kembali menegaskan dukungan mereka pada kandidat presiden dari oposisi, Kemal Kilicdaroglu, pada pilpres putaran kedua, Minggu (28/5/2023).
ANKARA, JUMAT — Sejumlah partai politik dengan basis pendukung dari kalangan warga dan keturunan Kurdi di Turki menegaskan kembali dukungannya terhadap Kemal Kilicdaroglu, rival petahana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menjelang putaran kedua pemilu presiden, Minggu (28/5/2023). Dukungan demi dukungan, sekecil apa pun, dibutuhkan Kilicdaroglu dan aliansinya untuk mengakhiri dua dekade pemerintahan Erdogan.
Dukungan terhadap rival Erdogan ini disampaikan Partai Demokrasi Rakyat (HDP) dan Partai Kiri Hijau (YSP), Kamis (25/5/2023).
”Rezim mengerikan yang diciptakan Erdogan dan orang-orang di sekelilingnya adalah penyebab masalah sosial yang kini tengah dialami rakyat. Rakyatlah yang akan menentukan pada 28 Mei nanti, apakah rezim mengerikan ini berlanjut atau tidak,” kata Pervin Buldan, ketua bersama HDP.
Dukungan HDP dan YSP diumumkan sehari setelah Kilicdaroglu mendapatkan dukungan dari Umit Ozdag, pemimpin Partai Kemenangan (Zafer Parti/ZP) yang berhaluan nasionalis. Partai ini berseberangan dengan HDP dan YSP yang dinilai mendukung kelompok minoritas Kurdi di Turki. ZP adalah bagian dari Aliansi Leluhur (ATA) yang mengantongi 2,2 persen dukungan pada putaran pertama pemilihan.
HDP dan YSP sempat meradang setelah sebuah artikel pascakesepakatan Kilicdaroglu-ZP menyebut ada kesepakatan di antara keduanya yang akan mengganti para pejabat wali kota dari kalangan politisi HDP dan YSP apabila pengadilan memutuskan bahwa para pejabat wali kota itu memiliki hubungan dengan kelompok teror.
Buldan juga mengkritik retorika kampanye pemilu yang menggunakan kelompok minoritas dan migran untuk tujuan politik. ”Masalah pengungsi dan migran hanya bisa diselesaikan dengan perjuangan yang kuat untuk perdamaian melawan kebijakan perang,” ujarnya.
Mithat Sancar, pemimpin HDP yang lain, meminta calon pemilih yang belum menggunakan hak pilihnya pada putaran pertama untuk datang dan menggunakan hak suara mereka di putaran kedua, Minggu (28/5/2023), demi satu tujuan: menggulingkan Erdogan.
Pervin Buldan, ketua bersama HDP,mengkritik retorika kampanye pemilu yang menggunakan kelompok minoritas dan migran untuk tujuan politik.
Data Dewan Pemilihan Tertinggi, komisi pemilihan umum Turki, menunjukkan bahwa meski tingkat partisipasi warga tergolong tinggi, yaitu mencapai 88,64 persen, masih ada sekitar tujuh juta pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara putaran pertama atau sekitar 11 persen.
Tambahan dukungan dari 11 persen calon pemilih mengambang inilah yang bisa diharapkan Kilicdaroglu untuk mengubah hasil sekaligus mewujudkan cita-cita aliansinya, mendongkel Erdogan dari kursi kekuasaan.
AP/EMRAH GUREL
Seorang pria berjalan melewati poster Ketua Partai Rakyat Republik (CHP) dan kandidat presiden dari koalisi Umat, Kemal Kilicdaroglu (tengah), Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu (kiri), dan Wali Kota Ankara Mansur Yavas di Istanbul, Turki, 6 Mei 2023.
Survei terbaru yang dikeluarkan Konda menyebut bahwa Erdogan berada di atas angin. Hasil jajak pendapat yang dilaksanakan pada 20-21 Mei memprediksi petahana akan unggul 52,7 persen, sedangkan Kilicdaroglu hanya mendapat dukungan 47,3 persen.
Isu pengungsi
Di kubu petahana, untuk mendapat dukungan lebih luas dari calon pemilih, pemerintahan Erdogan terus melakukan pembangunan perumahan bagi para pengungsi Suriah di wilayah asalnya, Suriah utara. Menurut rencana, seperempat juta unit rumah dibangun oleh Pemerintah Turki bagi para pengungsi Suriah yang akan direpatriasi ke negara asalnya.
Ribuan rumah pengungsi Suriah kini tengah dibangun, salah satunya di pinggir kota Al Ghandura di wilayah Jarablus, dekat perbatasan kedua negara, di Suriah utara.
AFP/BAKR ALKASEM
Foto dari udara yang diambil pada Rabu (24/5/2023) ini memperlihatkan pembangunan awal kompleks perumahan yang didanai Turki bagi para pengungsi Suriah di Al Ghandura, Jarablus, Suriah utara.
Di papan reklame dalam bahasa Arab dan Turki yang berdiri tak jauh dari lokasi pembangunan dinyatakan bahwa proyek perumahan itu adalah proyek pemulangan kembali warga Suriah dengan aman, sukarela, dan terhormat. Di papan itu juga disebutkan beberapa organisasi pendukung pembangunan perumahan tersebut, di antaranya badan bantuan Turki AFAD dan Qatar Fund for Development.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyebut bahwa sudah lebih dari setengah juta pengungsi Suriah kembali ke wilayah asalnya secara sukarela. Pemerintah Turki, demikian klaimnya, terus mendapatkan permintaan dari para pengungsi untuk bisa kembali ke negara asalnya secara sukarela.
Pada saat kampanye, Erdogan berjanji untuk membangun sekitar 200.000 rumah di 13 lokasi di Suriah guna memukimkan kembali sekitar satu juta pengungsi. Pada November tahun lalu, Soylu berkunjung ke Idlib, Suriah, untuk meresmikan sekitar 600 rumah bagi warga. Pada saat itu, dia mengatakan bahwa dua tahun terakhir Pemerintah Turki telah membangun 75.000 rumah bagi pengungsi Suriah. (AFP/REUTERS)