Kecerdasan Buatan Memacu Tiwikrama Raksasa Baru Nvidia
Pembuatan tiga jenis semikonduktor, akuisisi sejumlah perusahaan, dan penambahan inti bisnis perusahaan menjadi modal Nvidia terus berkembang. Perkembangan AI ikut berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan itu.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
AFP/JUSTIN SULLIVAN
Dalam foto yang direkam pada Mei 2022 ini terlihat logo Nvidia di kantor pusat perusahaan semikonduktor itu di California, Amerika Serikat. Pada Kamis (25/5/2023), saham perusahaan itu melonjak seiring dengan laporan keuangan yang melebihi harapan pasar.
Pialang dan investor di bursa saham Amerika Serikat kembali tercengang pada Kamis (25/5/2023). Mereka menyaksikan lonjakan harga saham salah satu produsen semikonduktor, Nvidia. Harga saham Nvidia lebih tinggi dua kali lipat dari saham Apple dan Alphabet, perusahaan induk Google. Kecerdasan buatan berperan dalam lonjakan itu.
Dari 305 dollar AS, harga per saham Nvidia menembus 385 dollar AS. Pada penutupan pasar, Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari WIB, harganya terkoreksi tipis ke 379,8 dollar AS per saham. Harga Kamis merupakan yang tertinggi sejak Nvidia menawarkan saham perdana pada 1999.
Pada awal Januari 1999, per lembar saham Nvidia dihargai 0,82 dollar AS. Sementara pada November 2021, per lembar saham Nvidia bernilai 315 dollar AS sebelum kembali turun ke 120,76 dollar AS pada Oktober 2022.
Lonjakan harga Kamis terjadi sehari selepas Nvidia mengumumkan pendapatan caturwulan satu 2023. Perusahaan semikonduktor yang tidak punya pabrik itu mengumpulkan 7,1 miliar dollar AS sepanjang Januari-April 2023.
Ada kenaikan 19 persen dibandingkan dengan pendapatan September-Desember 2022. Adapun pendapatan bersihnya pada Januari-April 2023 mencapai 2,1 miliar dollar AS, naik 44 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Pada Mei-Agustus 2023, Nvidia menargetkan pendapatan total 11 miliar dollar AS. Target pendapatan caturwulan ini setara dengan pencapaian Nvidia sepanjang 2019. Padahal, pasar awalnya menaksir target Nvidia di kuartal ini hanya 7 miliar dollar AS.
Pengolah grafis
Dengan postur keuangan seperti itu, wajar investor tergiur memiliki saham Nvidia. Minat pasar pada potensi perusahaan semikonduktor yang didirikan pada 1993 itu menjadi pemicu lonjakan harganya.
Dengan harga sekarang, nilai kapitalisasi Nvidia mencapai 960 miliar dollar AS. Kala saham perdananya mulai diperdagangkan, nilai pasar perusahaan itu hanya 626 juta dollar AS. ”Dulu, mereka (Nvidia) salah satu dari sedikit pemasok semikonduktor untuk pengolah grafis,” kata Vivek Arya, analis Bank of America, kepada CNBC.
Fokus awal Nvidia memang unit pengolah grafis (GPU). Dulu, sebagian besar komputer tidak memiliki GPU sendiri. Biasanya, memori (RAM) diatur sebagian untuk menjalankan tugas pengolahan grafis.
Salah satu pendiri dan kini menjadi CEO Nvidia, Jensen Huang, meyakini ceruk pasar itu terbuka. Pada dekade pertama abad ke-21, Nvidia memantapkan diri sebagai pemasok utama pasar GPU.
AP/ROSS D FRANKLIN
Salah satu pendiri sekaligus Presiden dan CEO Nvidia Jensen Huang berbicara di fasilitas Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang sedang dibangun di Phoenix, AS, 6 Desember 2022.
Meski demikian, Nvidia butuh 15 tahun sejak didirikan untuk menembus target pendapatan di atas 10 miliar dollar AS. Sementara untuk meningkatkan ke 20 miliar dollar AS, Nvidia hanya butuh tiga tahun. Pada 2018, perusahaan itu membukukan 11,7 miliar dollar AS. Pada 2021, pendapatannya mencapai 26 miliar dollar AS.
Lonjakan terjadi karena konsumen Nvidia bukan lagi para pengguna permainan komputer. Penjualan GPU Nvidia justru melonjak pertama kali karena demam uang kripto. Komputer-komputer untuk menambang uang kripto membutuhkan semikonduktor kuat. Produk Nvidia diketahui menjadi salah satu yang paling bisa diandalkan. Harganya pun melonjak.
GPU Nvidia juga diburu kala Meta mengumumkan proyek Metaverse. Seperti uang kripto, dibutuhkan komputer dengan semikonduktor kuat agar bisa mengolah mahadata untuk metaverse. Lagi-lagi, produk besutan Huang dan rekannya itu diburu.
Kecerdasan buatan
Namun, demam kripto berakhir. Sementara Metaverse tidak jelas kelanjutannya. Akibatnya, pembelian GPU Nvidia melambat. Selain itu, seperti berbagai perusahaan semikonduktor lain, Nvidia terdampak perang teknologi Amerika Serikat-China.
AS melarang ekspor aneka paten dan produk teknologi ke China. Padahal, hingga 25 persen pendapatan Nvidia diperoleh dari ekspor ke China.
”Periode penuh guncangan sehingga perusahaan jungkir balik untuk memastikan produk bisa dijual tanpa harus melanggar aturan. Kami bisa memuaskan pelanggan di China dengan aneka penyesuaian peraturan. Mereka (konsumen di China) puas,” ujar Huang.
AFP PHOTO / FRED DUFOUR
Teknologi pengenalan wajah untuk penegak hukum diperlihatkan dalam Nvidia GPU Technology Conference di Washington, Amerika Serikat, 1 November 2017.
Penjualan ke China termasuk produk terlaris Nvida saat ini, yakni GPU A100. Harga grosir semikonduktor itu rata-rata 10.000 dollar AS per unit. Jika dijual satuan, bisa menembus 15.000 dollar AS per unit.
Mayoritas penjualan semikonduktor itu bukan pembeli eceran. OpenAI, perusahaan yang memiliki ChatGPT, ditaksir membutuhkan hingga 30.000 A100 untuk memaksimalkan fungsinya. Kini, komputer yang menjadi induk ChatGPT, antara lain, digerakkan oleh 20.000 unit Nvidia A100.
OpenAI dan aneka perusahaan yang bergulat di pasar kecerdasan buatan ( artificial intelligence/AI) menjadi pasar baru Nvidia.
OpenAI dan aneka perusahaan yang bergulat di pasar kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) memang menjadi pasar baru Nvidia. Perusahaan yang didirikan di California, AS, juga membidik bisnis pusat penyimpanan dan pengolahan data, super komputer, dan komputasi awan sebagai konsumennya.
Dari OpenAI saja ada potensi pendapatan 10 juta dollar AS yang akan diraup Nvidia. Seiring perkembangan pasar AI, potensi pendapatannya bisa terus melonjak karena produk mereka dibutuhkan dalam jumlah besar.
”Tidak ada cerita lebih baik daripada Nvidia bila menyangkut permintaan AI. Kami memandang Nvidia sebagai jantung dan paru-paru dalam revolusi AI,” kata Dan Ives, analis pasar pada Wedbush, kepada Bloomberg.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI
Laptop Lenovo Legion Y530 menggunakan cip prosesor 6 inti Intel Core i7 8750H (2,2 GHz) dan kartu grafis Nvidia Geforce GTX 1050Ti untuk seri tertingginya.
Lembaga kajian New Market Research menyebut, Bard milik Google dan ChatGPT membutuhkan rata-rata delapan GPU untuk bisa menjawab setiap pertanyaan dalam waktu sedetik. Kini, ada jutaan pertanyaan diajukan setiap detik ke ChatGPT, Bard, atau aplikasi kecerdasan buatan lainnya. Jelas dibutuhkan GPU dalam jumlah besar untuk memproses semua itu.
Keragaman
Analis JP Morgan, Harlan Sur, memandang Nvidia akan tetap unggul meski ada pemain lain di ceruk pasar itu. Sebab, Nvidia menjadi penyedia layanan satu atap. Perusahaan itu tidak hanya menyediakan semikonduktor untuk aneka komputer yang menjadi induk AI.
Nvidia juga menyediakan layanan untuk mobil swakemudi. Sejumlah produsen otomotif bekerja sama dengan Nvidia untuk mengembangkan mobil swakemudi. Layanan itu membutuhkan pusat pengolahan dan penyimpanan data, yang tentu saja membutuhkan banyak semikonduktor. Modelnya beragam sesuai dengan keputusan komputasi.
Huang menyebut, industri komputer akan didominasi oleh AI dan percepatan komputasi. Semua membutuhkan pusat penyimpanan dan pengolahan data. Karena itu, Nvidia sudah beberapa tahun masuk ke bisnis komputasi awan serta penyediaan jasa pusat penyimpanan dan pengolahan data.
Untuk aneka segmen pasar itu, Nvidia telah membuat semikonduktor berbeda. Sejak mengakuisisi perusahaan pengola jaringan komputer Mellanox, Nvidia mengembangkan semikonduktor yang disebut unit pengolah data (DPU).
Perusahaan tersebut juga tengah mempersiapkan Grace CPU yang lebih efisien dari prosesor biasa. Tentu saja, GPU akan tetap dijual karena sudah teruji sebagai semikonduktor yang kuat dengan kemampuan komputasi tinggi.
Pembuatan tiga jenis semikonduktor, akuisisi sejumlah perusahaan, dan penambahan inti bisnis perusahaan menjadi modal Nvidia terus berkembang. Dari perusahaan yang diragukan Wall Street, Nvidia bertiwikrama menuju jajaran perusahaan elite bernilai 1 triliun dollar AS. (AFP/REUTERS)