Arab Saudi bersama Panama dan Spanyol akan menjadi penanda tangan baru Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) ASEAN. Duta Besar Arab Saudi di Jakarta sekaligus ditugaskan menjadi Wakil Tetap untuk ASEAN.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
Asia Tenggara dan Arab Saudi sudah ratusan tahun dekat secara kultural, sosial, dan ekonomi. Mulai tahun 2023 ini, kedekatan itu lebih diformalkan karena Riyadh setuju mengaksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC).
Disepakati pada pertemuan tingkat kepala negara atau kepala pemerintahan, 24 Februari 1976, traktat itu hingga kini berisi tiga protokol, salah satunya mengatur aksesi negara-negara di luar kawasan Asia Tenggara. Sedikitnya 40 negara dari luar Asia Tenggara, termasuk Amerika Serikat, China, Brasil, Iran, dan Korea Utara, telah mengaksesi traktat itu.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro mengungkap persetujuan Arab Saudi mengaksesi TAC pada Senin (8/5/2023) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Di forum Komite Wakil Tetap Negara Anggota untuk ASEAN (CPR) dan Pertemuan Para Dirjen Kerja Sama ASEAN (SOM) dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN, persetujuan teknis diberikan.
Arab Saudi bersama Panama dan Spanyol akan menjadi penanda tangan baru TAC ASEAN. Sampai sekarang, sudah 51 negara ASEAN dan mitranya meneken TAC. Di sela KTT Ke-41 ASEAN, Ukraina menjadi negara terbaru yang mengaksesi traktat itu.
”Hubungan eksternal ASEAN, seperti aplikasi aksesi Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara, antara lain oleh Arab Saudi, Panama, dan Spanyol, juga turut dibahas dalam SOM,” ujar Sidharto.
Meski baru kali ini akan mengaksesi TAC, Arab Saudi sudah lama berhubungan dengan ASEAN. Duta Besar Arab Saudi di Jakarta sekaligus ditugaskan menjadi Wakil Tetap untuk ASEAN. Penugasan wakil tetap itu menunjukkan Arab Saudi menganggap penting ASEAN sebagai mitranya.
Salah satu bukti persahabatan ASEAN-Arab Saudi, di antaranya, ditunjukkan di tengah krisis Sudan. Riyadh membantu evakuasi ribuan warga ASEAN dari palagan perang saudara Sudan. Duta Besar Arab Saudi di Jakarta Faisal bin Abdullah al-Amudi menyebut evakuasi itu bukti hubungan kuat Riyadh dengan banyak negara. Evakuasi itu juga menunjukkan kepercayaan banyak negara kepada Arab Saudi.
Kedekatan relasi
Dari sisi sosial dan kultural, kedekatan Arab Saudi dan Asia Tenggara terutama karena Asia Tenggara salah satu kawasan dengan populasi Muslim terbanyak. Di seluruh negara Asia Tenggara, total ada 270 juta penduduk Muslim. Riyadh sudah puluhan tahun mengucurkan dana untuk pengembangan masjid dan pendidikan Islam ke berbagai negara Asia Tenggara.
Karena jumlahnya, Muslim Asia Tenggara salah satu penyumbang devisa besar untuk Arab Saudi melalui haji dan umrah. Arab Saudi juga mendapat banyak devisa dari berdagang dengan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Setiap tahun, Riyadh mencatat surplus hingga puluhan miliar dollar AS dari berdagang dengan bangsa-bangsa Asia Tenggara.
Arab Saudi terutama memasok minyak dan gas bumi ke Asia Tenggara. Hingga 78 persen minyak mentah Arab Saudi dikirimkan ke bangsa-bangsa Asia, termasuk Asia Tenggara. Sebagian ekspor energi Arab Saudi ke berbagai bangsa Asia melewati perairan Asia Tenggara.
Selain secara bilateral, relasi ASEAN-Arab Saudi juga dilakukan melalui Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC). Hubungan ASEAN-GCC sudah terbangun secara resmi sejak 1990. Selama tiga dekade terakhir, para pejabat kedua organisasi kawasan sudah berulang kali berinteraksi di berbagai forum multilateral. Arab Saudi salah satu dari lima anggota GCC yang telah menunjuk wakil tetap untuk ASEAN.
Dalam kerangka GCC pula, Arab Saudi bersama-sama negara Teluk Arab akan mengikuti KTT ASEAN-GCC. Sidharto menyebut KTT itu mencerminkan keinginan kedua organisasi kawasan untuk semakin mengeratkan hubungan mereka.
Memang, hubungan Arab Saudi dengan negara-negara anggota ASEAN tidak selalu mulus. Arab Saudi baru saja memulihkan hubungan dengan Thailand. Selama bertahun-tahun, hubungan Bangkok-Riyadh beku karena skandal permata biru. Selain itu, ada pula masalah remaja Saudi yang melarikan diri ke Thailand sebelum ke negara lain.
Isu perlindungan hak tenaga kerja asing juga jadi alasan ketegangan hubungan Bangkok-Riyadh. Alasan serupa membuat relasi Arab Saudi dengan Indonesia dan Filipina bolak-balik dalam ketegangan. Meski demikian, isu itu selalu bisa diselesaikan.
Dengan keputusan Arab Saudi mengaksesi TAC, hubungan ASEAN-Riyadh diharapkan semakin meningkat di masa mendatang. Kerja sama di berbagai bidang diharapkan hadir selepas aksesi itu.