Berkemah demi Barisan Terdepan untuk Saksikan Proses Penobatan Raja Inggris
Warga rela berkemah di pinggir jalan rute-rute yang akan dilewati oleh iring-iringan kendaraan kerajaan yang akan membawa Raja Charles III dan Permaisuri Camilla menjelang dan usai upacara penobatan.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
LONDON, SABTU — Rakyat Inggris akan memiliki raja dan permaisuri baru dalam beberapa jam ke depan. Upacara penobatan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla berlangsung di Westminster Abbey, London, Sabtu (6/5/2023) dimulai sekitar pukul 11.00 waktu setempat atau pukul 17.00 WIB. Ratusan kepala negara bakal hadiri. Ini perayaan yang tidak sering bisa dilihat secara langsung sehingga sulit dan sayang untuk ditinggalkan begitu saja.
Seperti dilansir laman BBC, dua warga London, Barbara Crowther (69) dan temannya, Pauline, semula hanya ingin menikmati perayaan penobatan itu. Apalagi, baru kali ini ada upacara penobatan raja Inggris setelah 70 tahun, pasca-wafatnya Ratu Elizabeth II. Mereka semula hanya ingin melihat serta menikmati suasana dan kemeriahan pawai, iring-iringan kendaraan keluarga kerajaan yang hanya digunakan pada saat penobatan, serta hal-hal unik lainnya.
Namun, melihat suasana di sekitar lokasi tujuan yang sudah mulai penuh sejak Jumat pagi, terutama karena banyak di antara warga membawa tenda mungil dan sejumlah peralatan untuk menginap, Crowther dan Pauline mengubah keputusannya. ”Kami pikir jika kami tidak berkemah, kami tidak akan bisa berada di barisan terdepan,” kata Crowther.
Katie Gordon dan dua putrinya, yang berasal dari Wiltshire, tengah berada di Taman St James, untuk melukis wajah orang-orang yang ingin menghadiri perayaan penobatan. Sejak jauh hari mereka telah memutuskan untuk menginap di taman tersebut. ”Kami berkemah malam ini dan siap untuk penobatan,” kata Gordon.
Salah satu cara yang bisa dilakukan Gordon dan kedua putrinya untuk merayakan penobatan itu adalah dengan memberikan layanan melukis wajah warga secara gratis. ”Kami membeli cat wajah untuk diri kami sendiri dan kemudian berpikir, mengapa tidak melakukannya untuk orang lain juga?” tutur Gordon.
Anne Daley (65) datang jauh-jauh dari Cardiff, Wales, untuk melihat langsung perayaan penobatan raja. Dia mengaku sudah menggelar tenda tidak jauh dari Istana Buckingham sejak Senin (1/5/2023). Dia memiliki alasan historis mengenai penobatan ini.
Daley mengatakan, ayahnya yang kini berusia 90 tahun adalah salah satu petugas kerajaan yang ikut serta dalam upacara penobatan Ratu Elizabeth II saat diangkat sebagai pemimpin Kerajaan Inggris tahun 1953. Kini, dia ingin mengikuti jejak sang ayah dengan melihat penobatan meski hanya sebagai warga negara biasa.
Kemeriahan penobatan tidak hanya terpusat di London saja. Di Wales, sejumlah lokasi kegiatan untuk memeriahkan upacara penobatan disiapkan oleh pemerintah, mulai dari acara di dalam ruangan hingga kegiatan luar ruangan. Di Cardiff, ibu kota Wales, pemerintah mencatat setidaknya 40 kegiatan terkait perayaan penobatan dilaksanakan.
Namun, perayaan di Wales sendiri menghadapi cuaca yang tidak mendukung. Panitia pemutaran film di Friars Wal di Newport, seperti dilaporkan BBC, telah membatalkan kegiatannya karena cuaca yang tidak mendukung.
”Dengan hujan yang turun sepanjang hari pada hari Sabtu, kami telah membuat keputusan yang sulit untuk membatalkan pemutaran film di luar ruangan,” kata panitia dalam sebuah cuitannya di Twitter.
Sementara penyelenggara pesta pantai di Barmouth, Gwynetdd, berharap cuaca bersahabat sore nanti. Pesta musik ini diperkirakan akan dihadiri oleh puluhan ribu pengunjung, terutama anak muda penggemar musik.
Ratusan kepala negara
Penobatan Charles diyakini menjadi acara seremonial terbesar di Inggris dalam tujuh dekade terakhir. Menurut rencana, upacara penobatan itu akan disaksikan oleh ratusan kepala negara yang diundang khusus untuk hadir.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, perayaan penobatan Raja Charles III adalah bagian dari ekspresi kebanggaan sejarah, budaya, dan tradisi Inggris. Perpaduan antara upacara tradisional dan modernisasi bangsa Inggris yang juga akan ditampilkan adalah upaya untuk menghadirkan era baru kerajaan.
”Tidak ada negara lain yang dapat menampilkan pertunjukan yang begitu memesona. Prosesi, arak-arakan, upacara, dan pesta jalanan,” kata Sunak.
Upacara penobatan Charles akan dimulai dengan kebaktian. Charles dan Camilla akan berangkat ke lokasi penobatan di Westminster Abbey dengan menggunakan kereta kencana, Gold State Coach, seberat 4 ton, kembali ke Istana Buckingham dengan diiringi sekitar 4.000 personel militer dari 39 negara. Lebih dari 11.000 polisi akan siaga di sepanjang rute yang akan dilewati arak-arakan.
Upacara tradisional tetap akan ditonjolkan dalam penobatan ini. Unsur-unsur tradisi dalam upacara penobatan yang telah dilakukan sejak bertahun-tahun lamanya, seperti pemutaran lagu penobatan ”Zadok The Priest” akan dinyanyikan, seperti dalam penobatan raja-raja Inggris sejak tahun 1727.
Upacara penobatan dalam tradisi kekristenan ini akan dipimpin oleh Uskup Agung Canterburry Justin Welby. Cucu Charles, Pangeran George, dan cucu Camilla akan bertindak sebagai ”pelayan” dalam upacara nanti.
Sejauh ini tidak ada peran formal bagi putra bungsu Charles, Pangeran Harry, dan saudara laki-lakinya, Pangeran Andrew. Harry akan hadir sendirian dan dikabarkan langsung kembali ke Amerika Serikat setelah upacara ini selesai. (REUTERS)