Sirene peringatan serangan udara meraung di semua provinsi Ukraina. Terdeteksi 11 pesawat pengebom Rusia mengudara dan mendekati perbatasan Ukraina.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
KYIV, SENIN — Saling serang infrastruktur energi terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Sepanjang Senin (1/5/2023), serangkaian serangan dilaporkan berlangsung di Ukraina maupun Rusia.
Pada Senin dini hari, sirene peringatan serangan udara meraung di semua provinsi Ukraina. Angkatan Bersenjata Ukraina menyebut, 11 pesawat pengebom Rusia mengudara dan mendekati perbatasan Ukraina selepas pukul 02.00 waktu setempat. Setelah itu, radar pertahanan udara Ukraina memantau rudal-rudal Rusia memasuki wilayah udara Ukraina.
Sebagian rudal itu, antara lain, menghancurkan 1 rumah susun, 25 rumah tapak, 6 sekolah, dan 5 kedai di Pablohrad. Kementerian Energi Ukraina menyebut, jaringan distribusi listrik terganggu di hampir seluruh Provinsi Dnipropetrovsk.
”Tidak ada pembangkit terdampak, hanya jaringan distribusi kena serangan,” kata Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko sebagaimana dikutip Pravda Ukraina.
Ukraina juga harus menghentikan pasokan listrik ke 18.000 pelanggan di Kherson. Seperti di Dnipropetrovsk, Kherson menjadi sasaran rudal Rusia pada Minggu dini hari. Perbaikan akan butuh beberapa hari. Sebelum serangan pun, pasokan listrik di sejumlah Provinsi Ukraina sudah terganggu. Penyebab utamanya, pembangkit dan jaringan distribusi listrik rusak.
Serangan ke Rusia
Bukan hanya di Ukraina, serangan pada infrastruktur energi juga terjadi di Rusia dan wilayah yang diduduki Rusia. Di Leningrad, pasokan listrik terganggu. Gubernur Leningrad Aleksandr Drozdenko mengumumkan, aparat menemukan bom di jaringan distribusi listrik pada Senin dini hari. ”Aparat sedang bekerja dan memburu jaringan pelaku. Diduga lebih dari satu orang terlibat serangan ini,” ujarnya.
Gubernur Bryansk Alexander Bogomaz mengumumkan penemuan peledak di rel kereta. Sebagian peledak itu merusak rel dan membuat kereta pengangkut minyak terguling.
Serangan di Bryansk dan Leningrad terjadi dua hari setelah serangan di Sevastopol. Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev menyebut, dua pesawat nirawak menyerang depo minyak di kota pelabuhan itu. Hingga Minggu sore, api masih terus berkobar di depo minyak dekat Pangkalan Laut Rusia di Semenanjung Crimea tersebut.
Gubernur Crimea Sergei Aksyonov menyebut, dua dari empat pesawat penyerang Crimea dilumpuhkan. Sementara dua pesawat meledakkan hingga empat tanki di kompleks depo tersebut. Salah satu pesawat dilumpuhkan dengan gelombang kejut elektromagnetik. Pertahanan elektronika menjadi salah satu penangkal serangan udara yang dipakai Moskwa. Sejak beberapa bulan terakhir, terus dilaporkan gangguan sinyal GPS di hampir seluruh Mokswa dan sekitarnya serta St Petersburg dan sekitarnya.
Mayoritas rudal dan pesawat nirawak membutuhkan koordinat dan pengendalian berbasis satelit GPS. Tanpa sinyal GPS, maka pesawat nirawak, rudal, dan bom berpemandu tidak bisa menemukan sasaran secara tepat. Bahkan, sebagian pesawat nirawak bisa kehilangan arah gara-gara tidak terhubung dengan satelit GPS.
Mayoritas satelit GPS dikendalikan Amerika Serikat dan sekutunya. China dan Rusia punya versi satelit pemandu arah sendiri. Moskwa memakai Glonas, Beijing menggunakan Beidou. Laporan gangguan sinyal GPS beberapa kali mencuat dari sejumlah kota di Ukraina. Kawasan dekat fasilitas penting paling kerap dilaporkan menjadi lokasi gangguan sinyal GPS di Ukraina. (AFP/REUTERS)