Warga Ukraina yang punya keluarga di Indonesia, tewas tertembak di Kherson. Pria itu tengah mendampingi jurnalis Italia meliput salah satu lokasi pertempuran Rusia-Ukraina. Sejak perang, 15 jurnalis tewas di Ukraina.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
Bogdan Bitik, warga Ukraina yang membantu tim jurnalis Italia, tewas di Kherson. Sementara seorang jurnalis Italia, Corrado Zunino, cedera setelah bahunya tertembak. Bitik meninggalkan anak dan istrinya di Indonesia.
Insiden itu terjadi di Jembatan Antonivka, Kherson pada Rabu (26/4/2023). Zunino dan Bitik hendak merekam gambar dari jembatan yang terus diperebutkan pasukan Ukraina dan Rusia itu. Zunino bekerja untuk koran LaRepublica, Italia.
Bitik dan Zunino melewati sejumlah pemeriksaan di dekat jembatan sebelum akhirnya mencapai jembatan di atas Sungai Dnipro tersebut. Sungai itu membelah Kherson menjadi dua. Sisi selatan dikendalikan Rusia, sisi utara dikendalikan Ukraina.
Meski jembatan sudah hancur beberapa bulan lalu, akses ke sana amat dibatasi pasukan Ukraina. Rusia dan Ukraina diduga sama-sama menempatkan penembak runduk di sekitar jembatan tersebut. Tidak diketahui, peluru siapa yang menyasar ke Bitik dan Zunino. “Saya hanya mendengar desingan, lalu melihat Bogdan tergeletak di tanah. Dia tidak bergerak. Saya berlari sampai melewati mobil warga, saya juga berdarah,” kata Zunino kepada rekannya di LaRepublica.
Selama melarikan diri dari lokasi awal, ia tidak tahu bahunya tertembak. Ia menduga darah itu dari luka akibat jatuh. Ia juga tidak tahu mengapa bisa jatuh terhempas sehingga ada beberapa luka di tubuhnya.
Keluarga Indonesia
Zunino berkenalan dengan Bitik di Ukraina. Waktu bertemu, Bitik baru datang dari Indonesia selepas mengunjungi anak dan istrinya. Zunino tidak menjelaskan, di mana pastinya anak dan istri Bitik tinggal di Indonesia. Tidak dijelaskan pula, apa kewarganegaraan istri dan anak Bitik.
Sejak perang meletus, sejumlah orang Ukraina berada di Indonesia. Sejumlah warga Indonesia yang mengungsi dari Ukraina diketahui menikah dengan orang Ukraina. “Saya baru berbicara dengan istrinya. Mereka orang-orang luar biasa,” kata dia.
Bukan kali ini saja jurnalis menjadi sasaran serangan. Pada Desember 2022, dua jurnalis Italia, yakni Claudio Locatelli dan Niccolò Celesti, ditembaki di Kherson. Mereka selamat, walau Locatelli cedera. Sejak perang meletus, setidaknya 15 jurnalis tewas di Ukraina. Sejumlah jurnalis lain cedera karena berbagai penyebab. Sebagian cedera karena pecahan peluru artileri yang terlontar dari lokasi ledakan.
Adapun dalam pernyataan pada Kamis pagi, Wagner mengumumkan siap memberi jeda tempur di Bakhmut. Jeda diberikan perusahaan tentara bayaran Rusia itu agar sekelompok jurnalis asing bisa melihat kota tersebut. Lewat jeda itu, Wagner ingin memberi kesempatan jurnalis asing melihat kondisi sebenarnya kota yang sudah 10 bulan diperebutkan Rusia-Ukraina itu.
Wagner memperingatkan, Ukraina hanya boleh masuk ke Bakhmut sebagai pendamping jurnalis. Ukraina diminta tidak memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkuat pasukan di Bakhmut. Dalam sejumlah laporan disebutkan, porsi Bakhmut yang dikuasai Ukraina semakin menipis. Pasukan dan pasokan Ukraina di sana semakin menipis.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkeras, kota itu harus terus dipertahankan. Ia khawatir, Rusia akan sulit ditahan melaju ke utara jika Bakhmut jatuh. Sementara sejumlah mitra Ukraina, sebagaimana diungkap dalam dokumen intelejen Amerika Serikat yang bocor, mendesak Ukraina melepaskan Bakhmut. Selanjutnya, Kyiv diminta mengalokasikan sumber dayanya ke palagan lain yang lebih strategis. Bagi sejumlah mitra Kyiv, Bakhmut tidak terlalu strategis untuk dipertahankan mati-matian.
Sumber daya itu antara lain 230 tank dan 1.550 kendaran lapis baja yang diberikan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, seluruh kendaraan tempur itu sudah diterima Ukraina. NATO telah melatih pasukan Ukraina setara sembilan brigade. Setiap brigade beranggota hingga 5.500 prajurit dan perwira. Dengan demikian, hampir 50.000 pasukan Ukraina telah dilatih NATO selama perang meletus. (AFP/REUTERS)