Pertemuan-pertemuan itu menghasilkan dampak positif pada Xi Jinping dan China. Meski kuliah di jurusan teknik kimia, Xi menunjukkan diri sebagai diplomat yang memahami karakter bangsa lain.
Oleh
KRIS MADA
·5 menit baca
AFP/JACQUES WITT
Presiden China Xi Jinping menjamu Presiden Perancis Emmanuel Macron, Jumat (7/4/2023), di rumah dinas Gubernur Guandong. Rumah itu amat penting bagi sejarah keluarga Xi.
Sejak dipastikan mendapat periode ketiga sebagai Presiden China, Xi Jinping telah bertemu 30 kepala negara atau kepala pemerintahan. Sebagian disambut Xi di China. Sebagian lagi ditemui dalam berbagai forum di luar negeri.
Pada Jumat (14/4/2023), Xi menerima Presiden Brasil Luis Inacio Lula da Silva di Beijing. Sebelum ke Beijing, Lula singgah di Shanghai untuk menghadiri acara antara lain pelantikan Dilma Rouseff sebagai Presiden New Development Bank (NDB). Bank itu salah satu unit keuangan baru yang disokong China bersama sekutunya. Rouseff, Presiden Brasil 2011-2016, merupakan sekutu Lula.
Bersamaan dengan lawatan Lula-Rouseff, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga ke China. Walakin, hanya Lula diterima Xi. Baerbock dijamu Menlu China Qin Gang. Baerbock dan Lula datang beberapa hari setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen berkunjung. Sebelum itu, ada Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Kanselir Jerman Olaf Scholz malah datang ke China pada November 2022.
Untuk Scholz dan Sanchez, China menyiapkan meja kayu besar di Aula Balai Agung Rakyat. Untuk Macron dan Von der Leyen, Beijing menyiapkan meja bundar berlapis kain biru. Hanya mereka bertiga duduk di meja itu. Adapun untuk Meloni dan delegasi Italia disiapkan meja berlapis kain biru.
Di tengah meja-meja pertemuan itu, disiapkan tanaman hias. Tanaman di meja Macron dan Von der Leyen paling semarak dan penuh. Di antara tanaman coklat dan merah muda, ada rumput. Benar-benar mirip taman di tengah meja. Adapun di meja Xi dengan Scholz, Sanchez, dan Meloni tetap ada ruangan kosong di antara tanaman hias.
Paling hangat
Di antara lima pemimpin Eropa yang disambutnya, Xi paling hangat menyambut Macron. Untuk kepala negara dan kepala pemerintahan lain, Xi menyambutnya di Beijing saja. Kerap kali pertemuan hanya berlangsung di Balai Agung Rakyat. Untuk Macron, Xi mengundangnya minum teh dan berjalan-jalan di taman rumah dinas Gubernur Guandong.
AFP/THIBAULT CAMUS
Presiden China Xi Jinping menjamu Presiden Perancis Emmanuel Macron, Jumat (7/4/2023), di rumah dinas Gubernur Guandong. Rumah itu amat penting bagi sejarah keluarga Xi.
Rumah dinas tersebut penting dalam sejarah keluarga Xi. Rumah itu menjadi penanda kembalinya Xi Zhongxun, ayah Xi Jinping, ke panggung politik China selepas dikucilkan. Xi Zhongxun punya tujuh anak, salah satunya adalah Xi Jinping, yang saat ini memasuki periode ketiga sebagai pemimpin China. Pada 1978-1981, Xi Zhongxun tinggal di rumah dinas itu sebagai Gubernur dan Sekretaris Partai Komunis China untuk Guandong.
Selama di rumah itu, walau tetap memakai jas dan kemeja putih, Xi dan Macron sama-sama tidak memakai dasi. Sementara selama bertemu di Beijing, mereka memakai busana formal lengkap.
Sambutan Xi pada Macron di April 2023 amat setara dengan sambutan Macron pada Xi pada Maret 2019. Perancis menggelar karpet merah kala Xi mendarat di Paris. Selanjutnya, Macron mengajak Xi berjalan-jalan menjelang makan malam di Beaulieu-sur-Mer.
Macron salah satu pemimpin Barat yang tidak banyak berkomentar soal Xinjiang, Hong Kong, apalagi Taiwan. Soal Taiwan pun, selepas dari Guandong, Macron menegaskan Eropa dan khususnya Perancis tidak perlu mengikuti kebijakan negara lain. Presiden Eurasia Group Ian Bremer menyebut, Macron memberikan kemenangan besar bagi China. Sebab, Macron sama saja menyebut Eropa tidak perlu ikut kebijakan Amerika Serikat. Selama ini, AS mendorong sekutu dan mitranya menjauhi China.
Sejumlah pejabat Perancis menyebut, AS memprovokasi ketegangan di Taiwan dan sekitarnya. Macron melakukan yang pernah dijalani Presiden AS Richard Nixon dan dua Kanselir Jerman, yakni Willy Brand dan Helmut Schmidt. Dalam wawancara yang dipublikasikan The Atlantic pada 2013, mendiang Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew menyebut, trio pemimpin itu sebagai orang-orang pragmatis yang tahu berhadapan dengan China. Karena itu, mereka disambut di Beijing.
Lee kala itu mengingatkan, China kini berkembang menjadi pemain terbesar dalam sejarah manusia. ”Jangan perlakukan China sebagai musuh,” ujarnya kepada Graham Allison dan Robert Blackwill.
XINHUA/DING HAITAO
Presiden China Xi Jinping menerima Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Beijing, 31 Maret 2023. Ayah Lee, Lee Kuan Yew, pernah memberikan kiat berhubungan dengan China.
Allison merupakan mantan Asisten Menteri Pertahanan AS Bidang Perencanaan dan Kebijakan. Sementara Blackwill, kala mewancarai Lee, menjadi peneliti senior Council for Foreign Relation.
Dalam wawancara satu dekade lalu, Lee sudah mengingatkan cara mengelola isu Taiwan. Ia antara lain memperingatkan, salah satu tujuan pengembangan kekuatan militer China adalah untuk mengepung total Taiwan. Lewat serangkaian latihan China sejak Agustus 2022, ramalan Lee terbukti.
Kepentingan
Para pemimpin Brasil, Jerman, dan Perancis masa kini menerapkan sebagian nasihat Lee. Sebab, negara mereka amat berkepentingan dengan China.
Dari rata-rata 600 juta dollar AS yang dibelanjakan pelancong China setiap hari sebelum masa pandemi, sekitar 100 juta dollar AS di antaranya diserap Perancis. Sebelum pandemi, pelancong China memenuhi butik-butik barang mewah di Perancis. Dalam setiap pertemuan Xi-Macron, selalu diikuti kesepakatan bisnis miliaran dollar AS. China salah satu pembeli terbesar produk Airbus, perusahaan dirgantara Eropa yang berkantor pusat di Perancis.
Sementara Jerman adalah investor penting di China. Banyak industri China saat ini berkembang karena alih teknologi Jerman. Berlin memakai kebijakan Wandel durch Handel untuk berhubungan dengan Beijing.
Brasil merupakan penerima terbesar proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) di Amerika Latin. Proyek infrastruktur itu merupakan inisiatif yang diluncurkan Xi. Bagi Brasil, China bukan hanya sumber investasi infrastruktur dan sektor lain. China adalah tujuan ekspor utama Brasil. China membayar puluhan miliar dollar AS per tahun untuk mengimpor kacang kedelai, bijih besi, hingga daging sapi dari Brasil.
”Xi mencoba membangun kembali hubungan agar kembali ke jalur yang menguntungkan China,” kata peneliti kajian China pada Asian Studies Center The Heritage Foundation, Michael Cunningham.
Penulis sejumlah buku soal politik China itu menyebut, Xi semakin aktif berhubungan dengan komunitas internasional. ”Dia mencoba memulihkan hubungan dengan hampir semua aras negara. Ia bertemu pemimpin negara maju dan juga bertemu dengan pemimpin negara berkembang,” ujarnya.
AP/GUSTAVO GARELLO
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva (kiri) kala berkunjung ke Argentina pada Januari 2023. Pada 13-15 April 2023, Lula mengunjungi China.
Pertemuan-pertemuan itu menghasilkan dampak positif pada Xi dan China. Kesuksesan China memediasi Arab Saudi-Iran, proposal damai yang imparsial dan realistis untuk Ukraina, serta daya tarik pasar domestik China menjadi modal penting diplomasi Xi.
Meski kuliah di jurusan teknik kimia, Xi menunjukkan diri sebagai diplomat yang memahami karakter bangsa lain. Ia mengutip sastrawan Rusia, Gogol dan Dostoevsky, kala bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Di Perancis, ia mengutip sastrawan Molière and Maupassant. Semua itu hasil magangnya di bawah asuhan Geng Biao, juga pengalaman puluhan tahun di kancah politik China.
Lee Kuan Yew mengingatkan, China adalah bangsa dengan sejarah ribuan tahun. Bangsa itu kini dipimpin Xi Jinping yang berambisi membawa China lebih tinggi di kancah global. (AFP/REUTERS)