Mei, Amunisi Sistem Pertahanan Udara Ukraina Habis
Bocoran dokumen intelijen Amerika Serikat mengungkap kelemahan utama dalam persenjataan, pertahanan udara, dan ukuran batalion Ukraina. Salah satunya, Ukraina akan kehabisan amunisi pada Mei.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
WASINGTON, RABU – Kementerian Pertahanan Amerika Serikat meragukan kemampuan Ukraina menyerang balik militer Rusia pada musim semi mendatang. Bahkan Pentagon memperkirakan Ukraina kehabisan amunisi pada akhir Mei.
Demikian salah satu isi dari dokumen intelijen Amerika Serikat yang dibocorkan ke media sosial baru-baru ini. Puluhan foto dokumen-dokumen itu beredar di Discord, Twitter, Telegram, dan sejumlah situs dalam hari-hari terakhir.
Beberapa dokumen telah beredar selama beberapa pekan atau bahkan mungkin beberapa bulan sebelum akhirnya menarik perhatian media. Banyak di antara dokumen itu kini sudah tidak ada lagi di media sosial dan beberapa situs. Pemerintah AS berusaha mencabut unggahan foto-foto dokumen tersebut dari internet.
Unggahan tersebut berupa foto dokumen kusut yang diletakkan di atas majalah dan dikelilingi oleh obyek acak lainnya, seperti tas zip-close dan Gorilla Glue. Seorang sumber yang mengetahui jenis dokumen itu, kepada CNN mengatakan, dokumen-dokumen itu seolah tergesa-gesa dilipat dan dimasukkan ke dalam saku sebelum dipindahkan ke lokasi yang aman.
Ukraina berencana melancarkan serangan terhadap pasukan Rusia pada musim semi mendatang. Ini merupakan pukulan balik besar yang pertama pada tahun ini.
Namun salah satu dokumen menyebutkan bahwa pertahanan Rusia yang tangguh dan kurangnya Ukraina dalam latihan dan pasokan amunisi kemungkinan akan menghambat kemajuan dan memperbanyak korban dalam serangan itu.
Sebuah dokumen dengan tanda ”rahasia” yang diteliti AFP pada Selasa (11/4/2023) merinci detail rapuhnya pertahanan udara Ukraina. Padahal pertahanan udara sangat vital dalam melawan serangan udara Rusia dan mencegah penguasaan Rusia atas wilayah udara Ukraina.
Sejumlah anggota NATO sekutu AS lainnya telah memberikan bantuan militer untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina. Mereka memasok teknologi baru dan lama guna menciptakan sistem pertahanan udara berlapis yang mampu melawan serangan udara Rusia di berbagai ketinggian.
Namun bocoran dokumen itu menyebutkan, 89 persen sistem pertahanan udara Ukraina jarak menengah dan jauh bisa kehabisan amunisi dalam waktu dekat. Sistem pertahanan udara yang dimaksud mencakup SA-10 dan SA-11 tinggalan era Uni Soviet.
Keduanya merupakan sistem peluncur rudal dari darat ke udara. Dokumen itu memperkirakan SA-11 akan kehabisan amunisi pada akhir Maret. Adapun SA-10 akan kehabisan amunisi pada awal Mei. ”Kemampuan Ukraina menyediakan pertahanan udara jarak menengah untuk melindungi garis depan akan berkurang sepenuhnya pada 23 Mei," sebut dokumen itu.
Bocoran dokumen juga mengungkap kelemahan utama dalam persenjataan Ukraina, pertahanan udara, dan ukuran batalion serta kesiapan pada titik kritis dalam perang.
Bocoran dokumen juga mengungkap kelemahan utama dalam persenjataan Ukraina, pertahanan udara, dan ukuran batalion serta kesiapan pada titik kritis dalam perang. Menurut sumber yang dekat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada CNN, Ukraina telah mengubah beberapa rencana militernya karena bocornya dokumen itu.
Wakil Sekretaris pers Pentagon, Sabrina Singh, Minggu (9/4/2023), menyatakan, Pentagon telah melakukan "upaya antarlembaga" untuk menilai dampak kebocoran itu "Departemen Pertahanan terus meninjau dan menilai validitas foto dokumen yang beredar di situs media sosial dan tampaknya berisi materi sensitif dan sangat rahasia. Upaya antar-lembaga telah dilakukan, berfokus pada penilaian dampak dokumen-dokumen yang difoto ini terhadap keamanan nasional AS dan sekutu serta mitra kami," katanya. (AFP)