Apa benar Tyrannosaurus rex atau T-rex seseram apa yang jamak digambarkan selama ini? Penelitian baru-baru ini memberikan koreksi dari citra konvensional binatang prasejarah itu.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·2 menit baca
SUPRIYANTO
Ilustrasi
Tyrannosaurus rex atau acapkali disebut T-rex sering ditampilkan sebagai makhluk prasejarah yang memiliki gigi besar dan tajam dalam berbagai citra. Salah satunya di film-film Hollywood seperti "Jurassic Park". Namun hasil penelitian yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa gambaran klasik itu bisa jadi salah.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Jurnal Sains, Kamis (30/3/2023), menyimpulkan, gigi pada T-Rex dan theropoda besar lainnya kemungkinan besar tertutup oleh bibir mereka yang bersisik. Gigi dinosaurus tidak menonjol keluar ketika mulutnya tertutup. Bahkan saat mulutnya terbuka lebar sekalipun, menurut para peneliti, kemungkinan hanya ujung gigi mereka saja yang terlihat.
Konsep klasik T-Rex selama ini adalah gigi besar mereka menonjol keluar dari rahang, bahkan saat tertutup. ”Beberapa orang mengira gigi predator terlalu besar untuk muat di mulut mereka,” kata penulis studi Thomas Cullen, ahli paleontologi di Universitas Auburn di Alabama.
Ketika para peneliti membandingkan antara tengkorak dinosaurus dan reptil yang masih bertahan pada hari ini, ternyata tidaklah demikian ceritanya. Dalam penelitian mutakhir, para peneliti membandingkan rasio antara besarnya gigi dan volume tengkorak pada dinosaurus dan biawak modern.
Beberapa biawak besar di zaman ini sebenarnya memiliki rasio gigi yang lebih besar daripada T-Rex dibandingkan ukuran masing-masing tengkorak. Namun nyatanya mereka masih bisa memuat deretan gigi di bawah bibirnya.
Para ilmuwan juga menemukan petunjuk dalam pola keausan pada permukaan gigi. Untuk makhluk seperti buaya yang giginya mencuat keluar dari mulutnya, bagian yang terbuka akan cepat aus.
Ketika menganalisis gigi dari Daspletosaurus, kerabat T-Rex, para peneliti menemukan bahwa gigi itu dalam kondisi baik dan tidak menunjukkan pola kerusakan yang tidak merata. Ini bukan pertama kalinya penggambaran dinosaurus kembali dipertanyakan. (AP/LAS)