Zelenskyy Gelorakan Perlawanan Lanjutan terhadap Agresi Rusia
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengajak rakyatnya dan warga dunia bersatu, menentang invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung setahun. Dukungan persenjataan membuat Ukraina tetap berdiri tegak menghadapi Rusia.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·6 menit baca
KYIV, SABTU — Satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022, menggugah berbagai pihak untuk tetap menjaga negara itu berdiri tegak sebagai negara berdaulat. Sambil menunggu langkah konkret China yang menawarkan diri membantu upaya damai kedua pihak berkonflik, negara-negara Barat terus mengucurkan bantuan persenjataan bagi militer dan rakyat Ukraina untuk bisa memukul mundur Rusia dari wilayah yang didudukinya saat ini.
”Kita tetap berdiri setelah satu tahun. 24 Februari 2022 adalah hari terpanjang dalam hidup kita, rakyat Ukraina. Hari tersulit dalam sejarah modern kita. Kita bangun pagi dan tidak pernah tertidur sejak saat itu. Namun, perlawanan keras kita sekalian selama setahun telah membuktikan bahwa setiap hari esok layak untuk diperjuangkan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam rekaman video pidatonya, Jumat (24/2/2023), kepada seluruh rakyat Ukraina.
Tidak ada perayaan yang digelar secara khusus pada hari itu. Warga mendatangi lokasi-lokasi yang selama ini dianggap memiliki nilai perjuangan rakyat dan militer Ukraina menghadapi invasi Rusia. Mereka memberanikan diri keluar di tengah kemungkinan alarm serangan udara berbunyi, menandakan mereka harus mencari perlindungan, menghindari kemungkinan menjadi korban serangan udara militer Rusia.
Di hari peringatan itu, pemerintah merekomendasikan agar kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Para pegawai kantor-kantor pemerintah juga diminta bekerja dari rumah.
Bagi Alina Mustfaieva, tanggal 24 Februari 2022, hari yang menggembirakan sekaligus menyedihkan. Pada saat invasi dimulai, dia tengah dalam proses melahirkan putrinya, Yeva. Kini Yeva berusia 1 tahun. ”Keluarga saya beruntung. Kami tidak kehilangan siapa pun atau apa pun. Namun, banyak yang kehilangan dan kami harus berbagi kehilangan ini bersama,” katanya.
Di Bucha, sebuah desa yang diduga menjadi lokasi terjadinya kejahatan kemanusiaan oleh militer Rusia terhadap warga sipil, Galyna Gamulets (64) memilih untuk memperingati satu tahun invasi Rusia. Di sana dia menyuarakan kebanggaan pada bangsanya dan para pejuang yang setiap saat menjaga agar negara itu tetap berdiri tegak.
Dia menyuarakan harapannya bahwa rakyat dan militer Ukraina bisa segera mengusir militer Rusia dari teritorialnya. ”Kita akan berhasil memukul mundur para penyerbu,” katanya.
Peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina tidak hanya dilakukan di Ukraina. Menara Eiffel di Paris, Perancis, dan Colosseum di Roma, Italia, menjadi pusat kegiatan warga di kedua negara untuk memeringati satu tahun invasi tersebut. Di kedua lokasi itu, balutan cahaya kuning dan biru yang merupakan warna bendera Ukraina menyelimuti bangunan monumen.
Sementara di Berlin, Jerman, aktivis antiperang meletakkan sebuah tank Rusia yang rusak di depan kantor Kedutaan Besar Rusia. Di Rusia, media dan para pegiat hak asasi manusia melaporkan penangkapan yang dilakukan polisi terhadap pengunjuk rasa yang turun ke jalan untuk menyuarakan sikap antiperang pada Presiden Vladimir Putin.
Di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, perwakilan Ukraina dan Rusia sama-sama meminta waktu pada anggota yang hadir untuk mengheningkan cipta bagi para korban yang tewas. Perdebatan mengenai kehadiran Ukraina di DK PBB juga disuarakan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang hadir mewakili negaranya dalam sesi pertemuan itu, meminta negara-negara anggota yang hadir untuk berdiri selama satu menit, mengheningkan cipta mengenang para korban invasi Rusia ke negaranya. Setelah semua anggota duduk, Nebenzia juga meminta hal yang sama, penghormatan terhadap warga dan militer yang tewas pada saat Rusia melakukan agresi terhadap Crimea tahun 2014 dan penggulingan presiden Ukraina yang memiliki hubungan dekat dengan Moskwa.
Nebenzia dan diplomat Rusia kemudian bangkit dari duduknya diikuti oleh beberapa orang yang bersisian dengan negara itu. Akan tetapi, kemudian, semua orang di ruangan itu berdiri dan diam selama sekitar satu menit.
Bantuan militer
Untuk mendukung keinginan Ukraina memenangi peperangan menghadapi Rusia, Pentagon mengumumkan komitmen baru senilai 2 miliar dollar AS dalam bentuk amunisi dan berbagai jenis pesawat nirawak (drone) berteknologi tinggi ke Ukraina. Pentagon menyatakan, bantuan itu utamanya untuk menghadapi drone Rusia dan beberapa jenis drone lain, termasuk Switchblade 600 Kamikaze dan peralatan deteksi elektronik terbaru lainnya.
Bantuan itu juga bisa digunakan Ukraina untuk membeli amunisi tambahan sistem pertahanan udara HIMARS. Dengan tambahan bantuan baru ini, total bantuan AS ke Ukraina telah mencapai 32 miliar dollar AS.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan, peringatan invasi Rusia adalah kesempatan bagi semua orang yang percaya pada kebebasan untuk berkomitmen kembali mendukung Ukraina dalam jangka panjang dan mengingat bahwa pertaruhan perang Rusia jauh melampaui batas teritorial. Sekutu dan mitra, kata Austin, telah memberikan bantuan keamanan ke Ukraina, termasuk tank, kendaraan lapis baja, sistem pertahanan udara, sistem artileri, dan senjata.
”Masa-masa sulit mungkin ada di depan. Namun, marilah kita tetap melihat dengan jernih tentang apa yang dipertaruhkan di Ukraina, untuk memastikan bahwa aturan dan hak tidak digantikan oleh salah satu tirani dan kekacauan,” kata Austin.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi CNN, Penasihat Kemanan Gedung Putih Jake Sullivan mengonfirmasi bahwa Presiden AS Joe Biden dan Zelenskyy membahas soal kemungkinan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina. Zelenskyy juga meminta hal yang sama ke Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Meski begitu, untuk saat ini, menurut Sullivan, F-16 belum dibutuhkan oleh Ukraina. Dalam pandangan AS, kemampuan ofensif militer Ukraina bukan pada keberadaan jet tempur tersebut. ”Bagaimanapun, permintaan F-16 dapat ditinjau kembali untuk pertahanan jangka panjang,” katanya.
Tidak hanya AS yang mengirimkan tambahan bantuan bagi Ukraina. Setelah Jerman dan AS masing-masing mengirimkan tank Leopard dan M1 Abrams, kini Polandia memastikan akan mengirimkan beberapa Leopard ke Ukraina. Tak hanya itu, PM Polandia Mateusz Morawiecki menawarkan untuk melatih pilot Ukraina menerbangkan jet tempur F-16.
Usulan China
Munculnya seruan perdamaian dari China, yang dekat dengan Rusia, membuat Zelenskyy menantikan lebih lanjut detail dari seruan tersebut. Bahkan, jika memungkinkan, Zelenskyy memiliki rencana untuk terbang dan bertemu langsung dengan Presiden China Xi Jinping. Dalam pandangannya, seruan pembicaraan damai China itu penting bagi keamanan dunia.
Zelenskyy sebelumnya menekankan bahwa persyaratan perundingan damai dari Ukraina sama dengan tahun lalu, terdiri dari 10 poin, di antaranya penarikan pasukan Rusia dan Ukraina, pembebaskan tahanan, pengembalian wilayah-wilayah yang diduduki kepada Ukraina, dan pernyataan secara resmi perang telah usai. Wilayah yang dimaksud adalah Kherson, Donetsk, Luhanks, dan Zaporizhia (Kompas.id, 25 Februari 2023).
Sementara Rusia menyatakan penghargaan atas upaya China untuk menyelesaikan konflik tersebut. Namun, Moskwa bersikukuh bahwa solusi yang harus ada di atas meja adalah pengakuan dunia bahwa Kremlin telah mengendalikan empat wilayah Ukraina.
”Kami sangat menghargai keinginan tulus dari teman-teman China untuk berkontribusi pada penyelesaian konflik di Ukraina melalui cara damai,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia. Mereka menambahkan, penyelesaian harus menyertakan realitas teritorial yang baru.
Seruan Beijing mendapat berbagai tanggapan dari sekutu Ukraina. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menilai Beijing tidak memiliki kredibilitas karena tidak mengecam invasi Rusia ke wilayah Ukraina. Presiden AS Joe Biden mengatakan, proposal China disambut dengan gembira oleh Putin. ”Jadi, bagaimana hal itu bisa bagus?” kata Biden saat wawancara dengan stasiun televisi ABC.
Sebaliknya, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan, sementara setiap saran konstruktif yang membawa dunia lebih dekat ke jalan menuju perdamaian yang adil sangat disambut. ”Apakah kekuatan global China ingin memainkan peran konstruktif seperti itu masih diragukan?” katanya. (AP/AFP/REUTERS)