Serangan Rusia Menguat, Ukraina Desak Barat Percepat Bantuan Senjata
Ukraina menggunakan amunisi lebih cepat dibandingkan kemampuan Barat membuatnya. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, Putin mempersiapkan lebih banyak perang, serangan, dan gempuran.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
KYIV, Rabu — Ukraina mendesak sekutu-sekutunya untuk mempercepat pengiriman bantuan militer guna menghadapi gelombang serangan baru pasukan Rusia, terutama di wilayah Ukraina timur. Sebagian besar artileri Rusia difokuskan ke kota Bakhmut di Provinsi Donetsk dan menjadi target utama invasi Rusia.
Jika berhasil merebut Bakhmut, Rusia akan memiliki batu loncatan untuk merebut dua kota yang lebih besar di Donetsk, yakni Kramatorsk dan Sloviansk. Ini akan menjadi momentum bagi Rusia setelah berbulan-bulan pertempuran yang mengalami kemunduran.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Selasa (14/2/2023), mengatakan, Rusia tergesa-gesa mencapai tujuannya sehingga terus menggempur sebelum Ukraina dan sekutu-sekutunya bisa mengumpulkan kekuatan. ”Itulah sebabnya kecepatan sangat penting. Kecepatan dalam segala hal: mengambil keputusan, melaksanakan keputusan, mengirimkan pasokan, dan pelatihan. Kecepatan menyelamatkan nyawa warga, kecepatan mengembalikan keamanan,” katanya.
Ukraina menggunakan amunisi lebih cepat dibandingkan kemampuan Barat membuatnya. Setelah menggenggam janji bantuan tank dari sejumlah negara, Ukraina kini menginginkan bantuan pesawat tempur dan rudal jarak lebih jauh untuk membantuk gelombang serangan pasukan Rusia yang lebih besar. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan, prioritas negara sekarang adalah melindungi ruang udara, memperkuat suplai tank yang dijanjikan, dan menjamin cadangan amunisi.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin berharap Ukraina melancarkan sendiri serangannya terhadap Rusia. Ia menambahkan, sekutu-sekutu Ukraina bekerja untuk menjamin ada persenjataan dan logistik yang membuat serangan itu efektif. ”Ukraina perlu membantu tercapainya momen krusial dalam jalannya perang. Kami yakin akan ada kesempatan bagi mereka untuk menjalankan inisiatif,” ujarnya.
Para menteri pertahanan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Rabu (15/2/2023), berkumpul kembali untuk membahas bantuan tersebut. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, Putin mempersiapkan lebih banyak perang, serangan, dan gempuran.
Menjelang setahun perang, Rusia mengintensifkan operasi di sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina. Diperkirakan serangan baru yang lebih besar akan terjadi. Dalam laporan pada Selasa malam, Kepala Staf Gabungan Ukraina menyebut, pasukan Rusia menembakkan mortir dan artileri ke lebih dari 20 kota dan desa di Bakhmut. Serangan rudal juga diarahkan ke kota industri Kostyantynikva dan Kramatorsk. ”Situasinya sangat berat. Ada pasukan Rusia dalam jumlah sangat besar,” kata analis militer Ukraina, Oleh Zhdanov.
Rusia kini menguasai area besar wilayah selatan Ukraina di Kherson dan Zaporizhia, termasuk pembangkit tenaga nuklir. Hampir seluruh Provinsi Luhansk dan separuh Donetsk juga telah dikuasai pasukan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, pasukan Ukraina mundur di hadapan serangan Rusia di wilayah Luhansk. ”Selama serangan, pasukan Ukraina secara random mundur hingga jarak 3 kilometer dari garis yang semula dikuasai. Bahkan, baris kedua pertahanan yang lebih besar tidak mampu menghadapi terobosan pasukan Rusia,” sebut kementerian lewat aplikasi Telegram. (AFP/REUTERS)