Bahas Jet Tempur, NATO Kian Intens di Perang Ukraina
Perang di Ukraina berlangsung genap setahun pada pekan depan. Alih-alih mengarah ke perundingan untuk penyelesaian, perang justru berisiko menuju babak baru yang kian sengit.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·4 menit baca
BRUSSELS, SELASA — Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO terlibat semakin dalam di perang Ukraina-Rusia yang segera memasuki durasi setahun. Bantuan senjata NATO ke Ukraina terus berevolusi. Setelah sepakat memberikan tank, kini NATO sedang mengkaji untuk memasok jet tempur.
Bantuan persenjataan NATO kepada Ukraina mutakhir akan dibahas pada pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels, Belgia, 14-15 Februari 2023. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pada konferensi pers menjelang pertemuan, Selasa (14/2/2023), menyatakan, semakin penting bagi NATO dan mitra-mitranya untuk lebih banyak memberikan dukungan kepada Ukraina.
Kni NATO sedang mengkaji untuk memasok jet tempur.
NATO, menurut Stoltenberg, juga akan membahas upaya meningkatkan produksi dan memperkuat industri pertahanannya. Tujuannya agar NATO mampu menyediakan amunisi yang dibutuhkan Ukraina sekaligus mengisi kembali persediaan NATO.
Semua peningkatan itu, menurut Stoltenberg, karena Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mencapai perdamaian. ”Yang kami lihat adalah sebaliknya. Dia menyiapkan perang lagi, serangan baru,” katanya.
Pada sesi tanya-jawab, wartawan Associated Press, Lorne Cook, bertanya tentang NATO yang memasok senjata kian mematikan ke Ukraina. Awalnya, NATO memasok senjata tidak mematikan. Dalam perkembangannya, NATO memasok artileri dan tank. Kini, NATO tengah mengkaji bantuan berupa jet tempur.
”Grup Kontak Ukraina sedang bertemu dengan NATO di kantor pusat. Bagaimana publik bisa percaya kalau NATO tidak sedang berperang dengan Rusia,” tanya Cook.
Stoltenberg menjawab bahwa NATO bukan pihak yang ikut terlibat dalam konflik, tetapi mendukung Ukraina dalam haknya untuk mempertahankan diri. ”Apa yang kami (NATO) lakukan adalah menyediakan dukungan bagi Ukraina. Ukraina mempertahankan negaranya sendiri,” katanya.
Bagaimana publik bisa percaya kalau NATO tidak sedang berperang dengan Rusia?
Ukraina, menurut Stoltenberg, berhak mempertahankan diri sebagaimana dijamin dalam Piagam PBB. Sejalan dengan itu, NATO berhak membantu Ukraina menegakkan hak itu.
”Lantas, tentu saja, model bantuan yang kami sediakan untuk Ukraina terus berevolusi seiring perjalanan perang,” katanya.
Hal penting lain, menurut Stoltenberg, adalah logistik. Logistik berfungsi menjamin sistem senjata yang diberikan kepada Ukraina bekerja efektif. Logistik yang dimaksud contohnya adalah amunisi, suku cadang, dan perawatan.
”Jadi, ini tidak semata membicarakan sistem baru, tetapi juga memastikan semua sistem yang ada berfungsi sebagaimana seharusnya. Dan, karena itu, ini juga merupakan pertarungan logistik,” katanya.
Saat ditanya oleh wartawan lain soal jet tempur, Stoltenberg menjawab diplomatis. Pembahasan di Brussels kali ini adalah soal memastikan pengiriman senjata yang telah dijanjikan kepada Ukraina. Senjata itu, antara lain, kendaraan lapis baja, kendaraan tempur infanteri, Marder Jerman, Bradley Amerika Serikat, dan tank tempur utama, seperti Leopard.
”Jadi, soal jet tempur bukan masalah paling mendesak saat ini, tetapi itu adalah diskusi yang masih berjalan. Kami terus berkonsultasi di antara sekutu tentang jenis sistem yang harus dikirim ke Ukraina. Dan, itu akan terus berubah dan berkembang seiring berkembangnya perang ini,” katanya.
Setelah memastikan mendapatkan bantuan tank dari NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Barat memasok jet tempur. Dalam lawatannya pekan lalu ke Inggris, Perancis, dan Belgia, ia berulang kali menyampaikan hal itu.
Kami terus berkonsultasi di antara sekutu tentang jenis sistem yang harus dikirim ke Ukraina. Dan, itu akan terus berubah dan berkembang seiring berkembangnya perang ini,
Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas menyerukan kepada negara-negara Uni Eropa (UE) memasok senjata kepada Ukraina secara bersama-sama. Usaha bersama UE mendapatkan vaksin Covid-19 jadi rujukannya.
Sementara Pemerintah Slowakia menyatakan bersedia membahas pengiriman MIG-29 peninggalan Soviet ke Ukraina. Langkah ini dimaksudkan untuk menggantikan stok pesawat-pesawat Ukraina.
Sejumlah diplomat dari beberapa anggota NATO menyatakan, kemungkinan tidak akan ada pengumuman definitif soal pemberian bantuan jet tempur pada pertemuan di Brussels kali ini. Namun, pemberian bantuan jet tempur ke Ukraina terus mendapatkan momentumnya.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev menyatakan, Moskwa saat ini berperang melawan NATO pimpinan AS di Ukraina. Ia berpendapat, Barat ingin menghapus Rusia dari peta politik dunia.
”Peristiwa di Ukraina bukanlah perang antara Moskwa dan Kyiv. Ini adalah konfrontasi militer antara Rusia dan NATO, dan di atas segalanya adalah AS dan Inggris,” kata Patrushev dalam wawancara dengan Argumenty i Fakty, harian berbasis di Moskwa.
Peristiwa di Ukraina bukanlah perang antara Moskwa dan Kyiv. Ini adalah konfrontasi militer antara Rusia dan NATO, dan di atas segalanya adalah AS dan Inggris.
Secara terpisah, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan, NATO dan AS adalah bagian dari konflik di Ukraina. ”De facto mereka sudah menjadi pihak tidak langsung dalam konflik ini, memasok senjata, teknologi, intelijen, dan seterunsya ke Ukraina,” kata Perkov dalam briefing media reguler. (AP/REUTERS/LAS)