Zelenskyy tur ke Eropa. Setelah memperoleh bantuan tank, kali ini ia mengincar pesawat tempur canggih seperti yang dioperasikan negara-negara anggota NATO.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
PARIS, KAMIS — Pesawat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendarat di Paris, Perancis, pada Rabu (8/2/2023) malam waktu lokal atau Kamis (9/2/2023) pagi waktu Indonesia. Zelenskyy tengah tur ke negara-negara Eropa Barat guna mencari dukungan persenjataan, terutama pesawat tempur, untuk melawan invasi Rusia.
Kedatangan Zelenskyy diwartakan oleh kantor berita Ukraina, Ukrinform. Presiden yang bepergian mengenakan baju hangat warna hijau militer yang selalu ia kenakan sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022 ini langsung berangkat menuju kantor Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Seusai dari Perancis, rencananya Zelenskyy melanjutkan perjalanan ke Belgia untuk bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa. Ini adalah tur luar negeri keduanya setelah pada Desember 2022 ia mendatangi Washington, Amerika Serikat.
Sebelumnya, Zelenskyy bertandang ke Inggris. Ia bertemu dengan Perdana Menteri Rishi Sunak dan Raja Charles III. Sunak adalah kepala pemerintahan pertama yang memberi tank kepada Ukraina.
Inggris menghibahkan 14 tank Challenger 2 dengan harapan negara-negara Barat ikut serta. Sekarang, Ukraina juga telah memperoleh tank M1 Abrams dari AS, Leopard 2 dari Jerman, dan Leclerc dari Perancis.
”London selalu berada di sisi Kyiv sejak awal. Inggris telah mengulurkan tangan membantu kami ketika seluruh dunia masih terkejut dan kebingungan,” kata Zelenskyy dalam pidato sambutan di kediaman resmi Sunak di Downing Street Nomor 10, London.
Zelenskyy menuturkan, tujuan kedatangan dia adalah meminta bantuan persenjataan. Ia menekankan bahwa Rusia hanya bisa dikalahkan di medan perang. Kemenangan atas Rusia ini akan mengubah dunia.
Oleh sebab itu, menurut Zelenskyy, faktor penentu kemenangan ialah pesawat tempur. Ukraina mengoperasikan jet-jet tempur MiG peninggalan zaman Soviet. Mereka menginginkan jet-jet canggih seperti yang dipakai di negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Inggris saat ini mengoperasikan Eurofighter Typhoon dan Lockheed Martin F-35. Namun, terdapat pula jet-jet tempur yang sudah pensiun, antara lain Panavia Tornado, SEPECAT Jaguar, dan Harrier yang beroperasi pada periode 1980-an hingga 2010-an.
Empat anggota NATO, yaitu Polandia, Estonia, Latvia, dan Lituania, telah lebih awal menyepakati mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina. Negara-negara ini juga merupakan lepasan Uni Soviet dan berbatasan langsung dengan Rusia-Ukraina. Mereka takut konflik merembes ke wilayah empat negara tersebut.
Di dalam keterangan resmi yang disiarkan oleh situs kantor Perdana Menteri Inggris, Sunak memaparkan, topik mengenai pesawat tempur dibahas saat pertemuannya dengan Zelenskyy. Ia meminta Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace untuk mengkaji persoalan itu lebih lanjut.
”Kami tidak menutup kemungkinan mengenai pengiriman jet tempur. Namun, perlu diketahui bahwa pelatihan pengoperasiannya membutuhkan waktu lama, bahkan bisa bertahun-tahun. Kita harus tetap mencari alternatif lain yang berjangka panjang,” kata Sunak, dikutip harian The Independent.
Menurut Sunak, Inggris bisa membantu lebih banyak dengan memberi rudal jarak jauh dan melakukan pelatihan bagi pasukan Ukraina. Sejatinya, London sudah melatih serdadu Ukraina sejak tahun 2014, pasca-pencaplokan Semenanjung Crimea oleh Rusia. Sejak pertengahan 2022, ada 10.000 tentara Rusia yang dilatih di Inggris. Pada 2023, Kyiv dan London ingin meningkatkan jumlahnya menjadi 20.000 personel.
”Pelatihan ini mencakup kepada anggota marinir dan pilot pesawat tempur. Kita bisa mulai membuat mereka menyesuaikan diri dengan pesawat-pesawat berstandar NATO,” tuturnya.
Setelah menyelesaikan rapat dengan Sunak, Zelenskyy singgah ke Istana Buckingham untuk berjumpa dengan Raja Charles III. Ia tetap mengenakan baju hangat militer khasnya, sementara Charles bersetelan jas lengkap.
”Kami sungguh memikirkan perjuangan rakyat Ukraina dan berharap yang terbaik,” kata Charles. Perkataan Charles disiarkan oleh akun resmi Istana Buckingham di Twitter.
Zelenskyy lalu berbicara di hadapan parlemen di Westminster yang disiarkan oleh Sky News. ”Di sini, Raja Inggris adalah seorang pilot angkatan udara. Di Ukraina, setiap pilot angkatan udara adalah raja,” ujarnya.
Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di London mengeluarkan keberatan atas permintaan Zelenskyy kepada Inggris. Melalui akun media sosial Telegram, Kedubes Rusia mengatakan bahwa jika menuruti Zelenskyy, akan ada konsekuensi bagi Eropa dan dunia.