Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan mitranya Menlu China Qin Gang menggelar pembicaraan via telepon Kamis kemarin. Mereka sepakat untuk bekerja sama menuju realisasi "hubungan yang konstruktif dan stabil".
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·4 menit baca
DREW ANGERER/GETTY IMAGES NORTH AMERICA /GETTY IMAGES VIA AFP
Dalam foto yang diambil pada 13 Januari 2023 ini tampak Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi (kanan) berjabat tangan dengan mitranya Menlu Amerika Serikat, Antony Blinken (kiri) seusai penandatanganan Kerangka Kerja Sama Angkasa Luar Jepang-AS di Markas Besar NASA di Washington DC.
Tokyo, Jumat – Di tengah ketegangan yang terjadi akhir-akhir ini, Jepang dan China sepakat untuk meningkatkan komunikasi. Upaya untuk membangun sikap positif itu berkembang pasca pembicaraan via telepon antara Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan mitranya Menlu China Qin Gang, Kamis kemarin.
Bahkan dalam jumpa pers yang digelar di Tokyo pada Jumat (3/2/2023), Hayashi mengatakan, Qin Gang telah mengundangnya untuk mengunjungi China. Mengutip keterangan Kementerin Luar Negeri Jepang, Kyodonews.net mengabarkan bahwa Hayashi dan Qin juga sepakat untuk bekerja sama menuju realisasi "hubungan yang konstruktif dan stabil" antara kedua negara, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang.
Pembicaraan via telepon itu berlangsung kurang lebih selama 50 menit. Pada November tahun lalu, Dalam pertemuan di Bangkok, Perdana Menteri Fumio Kishida dan Presiden Xi Jinping juga sempat membicarakan upaya meningkatkan hubungan bilateral. Selama ini relasi kedua negara kerap diwarnai ketegangan, terutama terkait isu sengketa Pulau Senkaku atau Pulau Diaoyu di Laut China Timur.
Dalam konferensi pers terpisah, Jumat, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, pembicaraan yang digelar oleh Hayashi dan Qin pada Kamis kemarin merupakan awal yang baik. "Saya pikir percakapan mereka adalah awal yang baik," katanya dalam konferensi pers.
Laman resmi Kementerian Luar Negeri Jepang menyebutkan, Hayashi dan Qin sepakat untuk melanjutkan komunikasi yang erat di semua tingkatan, termasuk di tingkat puncak.
Isu sensitif
Dalam pernyataan persnya, Kemlu Jepang mengatakan, pembicaraan antara Hayashi dan Qin digelar pada Kamis malam. Pembicaraan dimulai pada pukul 22:00. Setelah saling menyapa dan memperkenalkan diri, pembicaraan diawali oleh ucapan selamat Hayashi kepada Qin yang dipilih menjadi Menteri Luar Negeri China pada Desember lalu.
AP PHOTO/KYODO NEWS
Dalam foto yang diambil pada 2 September 2012 ini tampak kapal survei Koyo Maru yang disewa oleh sejumlah pejabat kota Tokyo berlayar mengelilingi pulau Minamikojima, Kitakojima, dan Uotsuri yang membentuk gugus kepulauan yang disebut Jepang sebagai Kepulauan Senkaku. Oleh China, kepulauan yang berada di Laut China Timur itu dinamai Kepulauan Diaoyu.
Menteri Qin mengucapkan terima kasih atas bantuan Jepang dalam upaya pencarian dan penyelamatan awak kapal kargo Hong Kong yang tenggelam di perairan di barat Kepulauan Danjo, Nagasaki pada akhir Januari lalu. Keduanya lantas membahas keinginan bekerja sama untuk membangun hubungan yang konstruktif dan stabil. Kedua pihak memiliki pandangan yang sama terkait isu tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Hayashi mengungkapkan ‘suasana’ relasi kedua negara yang selama ini menghadapi banyak tantangan. Ia menyebutkan opini publik di Jepang terhadap China relatif buruk. Terkait persoalan itu, Qin meminta agar pemerintah Jepang dapat menghentikan provokasi dari kelompok ‘sayap kanan’ yang kerap memicu perselisihan terkait pulau-pulau yang disengketakan.
Selain isu itu, Hayashi mengungkapkan keprihatinan serius terkait situasi di Laut China Timur khususnya terkait isu Kepulauan Senkaku, aktivitas militer China yang semakin aktif di dekat Jepang termasuk kegiatan bersama China dengan Rusia. Hayashi juga memberi perhatian pada situasi di Laut China Selatan, Hong Kong, Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang, serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Terkait isu ekonomi, Hayashi meminta agar pembatasan pada impor produk makanan asal Jepang dicabut. Pembatasan diterapkan setelah krisis nuklir Fukushima 2011. Hayashi mengatakan, penting untuk memastikan lingkungan bisnis yang transparan, dapat diprediksi, dan adil.
Kedua menlu juga bertukar pandangan tentang situasi di Ukraina dan Korea Utara. Mereka juga sepakat memperkuat komunikasi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tahun ini Jepang menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Jepang menyambut baik kontribusi positif China pada komunitas internasional.
China
Sementara itu, mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeir China, Japantimes mengatakan, Menlu Qin berharap Jepang akan "berhati-hati" terkait isu sejarah bilateral dan Taiwan. Sebagaimana diberitakan Chinadaily, Qin mendesak Jepang untuk menjunjung tinggi persepsi objektif dan rasional terhadap China. Ia berharap Jepang akan bertindak hati-hati di bidang militer dan menghentikan provokasi kelompok sayap kanan atas masalah Kepulauan Diaoyu.
AFP/KHALED DESOUKI
Menteri Luar Negeri China, Qin Gang. Foto diambil pada 15 Januari 2023 di Kairo, Mesir saat Qin Gang berbincang-bincang dengan mitranya Menlu Mesir Sameh Shoukry.
“China dan Jepang adalah tetangga dekat yang dipisahkan oleh garis air, dan hidup berdampingan secara damai serta kerja sama yang bersahabat adalah satu-satunya pilihan yang tepat bagi kedua belah pihak,” tulis Chinadaily mengutip Qin.
Kedua pihak, menurut Qin harus belajar dari sejarah dan mengarahkan hubungan mereka ke arah yang benar, serta bekerja sama untuk membangun hubungan China-Jepang demi memenuhi tuntutan era baru. Tahun ini kedua negara memperingati 45 tahun penandatanganan Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan China-Jepang.
Kedua negara siap mengambil kesempatan ini untuk melihat kembali semangat perjanjian tersebut, memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian tersebut, dan mematuhi konsensus politik penting menjadi mitra kooperatif dan tidak menimbulkan ancaman satu sama lain. China, tegas Qin, siap bekerja sama dengan Jepang untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang dan mendorong peningkatan dan pengembangan hubungan China-Jepang di jalur yang benar.