Pernah menjadi pusat gravitasi Partai Republik, kini Trump justru menjadi pusat kekhawatiran. Banyak Republikan mempertimbangkan untuk maju sendiri ke kontestasi Gedung Putih.
Oleh
FRANSISCA ROMANA
·3 menit baca
COLUMBIA, MINGGU — Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai rangkaian kampanye pemilihan presiden, Sabtu (28/1/2023). Dia menyatakan sangat berkomitmen untuk merebut kembali kepemimpinan di Gedung Putih tahun 2024.
”Mereka bilang, ’Dia tidak berkampanye. Mungkin dia kehilangan langkah’. Saya sekarang lebih geram, lebih berkomitmen sekarang daripada sebelumnya,” kata Trump di depan kerumunan dalam pertemuan tahunan Partai Republik New Hampshire di Salem.
Selain di Salem, ia bersafari ke Columbia di Negara Bagian South Carolina untuk kampanye bersama timnya. New Hampshire dan South Carolina adalah dua dari empat negara bagian yang menggelar kontes nominasi calon presiden.
Namun, dibandingkan acara kampanye Trump yang biasanya besar-besaran, kampanye di Columbia terhitung sepi dengan hanya 200 orang yang datang. Ia menepis anggapan soal sepinya langkah kampanye dan mengatakan kampanye-kampanye yang lebih besar dari biasanya sudah disiapkan. ”Bersama kita akan menyelesaikan urusan yang belum selesai untuk menjadikan Amerika hebat kembali,” ujarnya.
Sejak mengumumkan akan maju di pemilihan presiden (pilpres) AS pada November 2022, Trump tak terlihat melakukan kampanye signifikan. Walakin, para pembantunya menekankan, mereka sibuk di belakang layar. Dalam beberapa pekan terakhir, para pendukung mulai mendekati para pejabat terpilih untuk mengamankan suara bagi Trump.
Pernah menjadi pusat gravitasi Partai Republik, kini Trump justru menjadi pusat kekhawatiran. Semakin banyak pejabat Republikan khawatir atas kemampuan Trump untuk mengalahkan Joe Biden dari Partai Demokrat jika ia memutuskan maju lagi sebagai calon presiden.
Banyak Republikan mempertimbangkan untuk maju sendiri ke kontestasi Gedung Putih, termasuk Gubernur Florida Ron DeSantis. Ia dinilai sebagai ancaman terbesar bagi Trump. Bahkan beberapa pejabat top Republikan, termasuk Gubernur New Hampshire Chris Sununu dan mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley yang didatangi Trump dalam kampanye, mempertimbangkan untuk maju dalam pilpres.
Saat pilpres 2016, Trump meraih kemenangan di New Hampshire. Namun, tim kampanye Trump justru berjuang keras untuk mendapat dukungan dari para anggota parlemen negara bagian tersebut. Beberapa orang beralasan, masih terlalu awal untuk memberikan dukungan. Sejumlah orang lainnya menyatakan masih menunggu siapa lagi yang akan masuk bursa calon presiden. Tak sedikit pula yang menyatakan sudah waktunya Partai Republik meninggalkan Trump dan memberikan tongkat kepemimpinan pada generasi baru.
Pakar strategi politik yang berbasis di Columbia, Rob Godfrey, mengatakan, banyak Republikan menahan diri untuk mendukung Trump karena ada kemungkinan banyak kandidat yang bisa maju sebagai calon presiden dari partai. ”Saya kira ada cukup banyak orang yang tetap tenang dan menunggu karena ada Republikan punya banyak pemain pengganti tahun ini,” katanya.
Untuk meraih dukungan pemilih, Trump kembali menggemakan beberapa tema yang sama seperti sebelumnya, termasuk penolakan pada imigrasi ilegal dan China. Kebijakannya nanti, menurut dia, akan berlawanan dengan agenda Presiden Joe Biden. Ia juga menekankan isu-isu sosial, seperti hak-hak transjender dan kurikulum sekolah, sebagai respons atas isu-isu yang diusung DeSantis.
Bagaimanapun, Trump masih punya basis dukungan signifikan, terutama di akar rumput. Meski kalah dalam beberapa jajak pendapat melawan DeSantis, dia meraih margin signifikan jika responden diperluas dan diberi pilihan lebih banyak.
Walau demikian, kampanye awal Trump sudah memicu kontroversi, terutama saat ia makam malam dengan sosok nasionalis kulit putih yang menyangkal Holocaust, Nick Fuentes, juga penyanyi rap yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West. West memantik kemarahan publik dengan komentar-komentar anti-Semit di media sosial.
Trump menjadi sasaran cemoohan karena menjual kartu perdagangan digital dengan fotonya sebagai pahlawan super, koboi, dan astronot. Ia tengah diselidiki dalam serangkaian penyelidikan kriminal, termasuk temuan ratusan lembar dokumen rahasia di kediamannya di Florida. Tetap saja, jajak pendapat awal menunjukkan dia calon favorit untuk nominasi Republikan. (AP/REUTERS)