India ingin memperdalam kerja sama dengan ASEAN di bidang penanganan kejahatan transnasjonal, keamanan siber, ekonomi digital, dan hubungan antarmasyarakat.
Oleh
LUKI AULIA
·4 menit baca
ARSIP MISI INDIA UNTUK ASEAN
Duta Besar India untuk ASEAN (keda dari kiri) menghadiri inagurasi jaringan perguruan tinggi ASEAN-India pada Agustus 2022.
Pemulihan ekonomi paskapandemi Covid-19 menjadi fokus utama kerja sama India dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN pada tahun ini seiring dengan kepemimpinan India di G20 dan Keketuaan ASEAN yang dipegang Indonesia. India berharap posisi Indonesia sebagai ketua ASEAN akan meningkatkan kerja sama dan keterlibatan India di kawasan Indo-Pasifik yang kini dianggap sebagai salah satu penggerak utama roda perekonomian dunia. Apalagi kini ada ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, yakni kesepakatan yang mencerminkan sentralitas ASEAN untuk menjawab tantangan perubahan, gejolak geopolitik, dan geostrategi di kawasan Indo-Pasifik.
“Seluruh dunia kini fokus di kawasan ini. Tidak hanya secara politik tetapi juga dalam keterlibatan ekonomi. Kami juga serius terlibat di kawasan, apalagi kita sudah mencapai status kemitraan strategis komprehensif, November lalu,” kata Duta Besar India untuk ASEAN, Jayant Khobragade, ketika bertemu dengan wartawan, Kamis (12/1/2023), di Jakarta.
India ingin memperluas dan memperdalam kolaborasi dan keterlibatan dalam lingkup ASEAN pada banyak bidang seperti penanganan kejahatan transnasional, keamanan siber, ekonomi digital, dan hubungan antarmasyarakat. Khobragade menyebutkan keterlibatan India di ASEAN bisa dilihat dari nilai perdagangan India pada April 2021-Maret 2022 yang mencapai 110 miliar dollar AS. Angka ini lebih signifikan ketika melihat tingkat prosentase perdagangan India dengan ASEAN yang mencapai 10 persen dari total perdagangan India.
ARSIP MISI INDIA UNTUK ASEAN
Dalam rangka memperingati 30 tahun kemitraan ASEAN-India, tahun lalu, Komite ASEAN untuk Sains, Teknologi, dan Inovasi bekerja sama dengan Departemen Sains dan Teknologi, Pemerintah India, melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Start-up Incubation and Innovation Center IIT Kanpur menyelenggarakan 1st ASEAN-India Start-up Festival 2022 pada 27-30 Oktober 2022 di Innovation Convention Centre, Cibinong Bogor, Indonesia.
Tingkat perdagangan India dengan ASEAN bahkan hampir sama dengan tingkat perdagangan India dengan Uni Eropa yang anggotanya berjumlah 27 negara. “Sejak tahun 2000, 20 persen investasi India juga melalui ASEAN. Kami punya keterlibatan mendalam di ASEAN. Karena itu, kami mendukung sentralitas ASEAN dan seluruh arsitektur sistemnya,” ujarnya.
Pada tahun lalu, India dan ASEAN merayakan 30 tahun hubungan persahabatan. Ada banyak kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun. Mulai dari pertemuan khusus antarmenteri luar negeri ASEAN dengan India, kunjungan anggota parlemen negara anggota ASEAN ke India, dan acara pameran teknologi oleh start-up. Adapun pada bulan Februari 2023, rencananya akan diadakan pertemuan anak muda di Hyderabad, India. Acara itu akan dihadiri oleh ratusan anak muda perwakilan ASEAN yang akan berinteraksi dengan 50 anak muda dari India. “India dan ASEAN bukan sekadar teman tetapi sudah lebih dalam sebagai mitra dialog strategis,” kata Khobragade.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, pernah mengeluarkan pernyataan pada KTT ASEAN-India ke-18 tahun 2021, bahwa sejarah menjadi saksi bahwa India dan ASEAN memiliki hubungan yang dinamis selama ribuan tahun sehingga ada nilai, tradisi, bahasa, teks, arsitektur, budaya, dan kuliner yang sama. “Itulah mengapa kesatuan dan sentralitas ASEAN selalu menjadi prioritas penting bagi India," ujarnya.
Interaksi perekonomian India dengan ASEAN meningkat pesat di tengah pandemi Covid-19. Nilai perdagangan India dengan ASEAN tumbuh dari hanya 5,8 miliar dollar AS pada tahun 1996 menjadi 84,39 miliar dollar AS pada 2021. Pada tahun 2019, nilai perdagangan mencapai 77 miliar dollar AS dan meningkat menjadi 78,99 miliar dollar AS pada 2020.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pekerja memanen kelapa sawit di areal perkebunan PT Sawit Sumbermas Saran Tbk (SSMS) di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (29/4/2021). PT SSMS memproduksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dengan kapasitas produksi sebesar total 2.500 ton per hari. Perkebunan dan pabrik PT SSMS telah memiliki sertifikat RSPO. Produk turunannya telah menembus pasar eksor ke China Bangladesh, India, Pakistan.
India merupakan pasar terbesar minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia. Selain itu, Singapura merupakan investor asing yang utama bagi India. Pada tahun lalu, India menerima 81 miliar dollar As dalam bentuk investasi asing langsung, dimana sekitar 15,70 miliar dollar AS atau sekitar 29 persen dari jumlah itu berasal dari Singapura saja.
Dari sektor pariwisata, sebelum pandemi jumlah wisatawan India yang mengunjungi negara-negara anggota ASEAN mencapai lima juta orang. “India memiliki 15 persen diaspora di ASEAN yang menjadi jembatan alami antara kita. Untuk wisatawan, ada 8 persen yang masuk dari ASEAN dan kami berharap jumlahnya bisa bertambah,” kata Khobragade.
Perhatian India mulai mengarah ke kawasan Indo-Pasifik sejak India mengadopsi strategi “Kebijakan Melihat ke Timur” pada tahun 1991. Tujuannya, untuk mengembangkan hubungan ekonomi dan strategis yang luas dengan negara-negara anggota ASEAN. Melalui kebijakan ini, India ingin tampil sebagai kekuatan regional dan penyeimbang bagi China.
Sebagai bagian dari “Kebijakan Melihat ke Timur”, India menjadi mitra sektoral ASEAN (1992), mitra dialog ASEAN (1996), dan mitra tingkat KTT (2002). Lalu, hubungan India dan ASEAN ditingkatkan menjadi mitra strategis pada 2012. Pada tahun 2014, Modi meluncurkan “Kebijakan Bertindak ke Timur” untuk memperdalam hubungan India dengan ASEAN.