"Spare", Pangeran Harry Tak Ingin Umbar Semua “Cerita” Keluarga
Dalam memoar berjudul "Spare" Pangeran Harry mengungkap ketegangannya dengan Pangeran William dan Raja Charles III. Namun Pangeran Harry tetap berupaya menjaga martabat keluarganya. Ia memilih tidak mengumbarnya.
Oleh
BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO
·3 menit baca
AP PHOTO/MATT DUNHAM, FILE
Anggota keluarga Kerajaan Inggris hadir dalam perayaan natal di Gereja St. Mary Magdalene, di Sandringham, Inggris pada Minggu (25/12/2015) lalu.
Meskipun kerap dinilai bandel, mengambil sikap “sesuka hati” dan bertentangan dengan citra keluarga Kerajaan Inggris, Pangeran Harry tetap berupaya menjaga martabat keluarganya. Ia memilih tidak mengumbar semua “cerita” tentang ketegangannya dengan Pangeran William dan ayahnya, Raja Charles III.
Kepada Daily Telegraph, dalam wawancara Jumat lalu, Harry mengatakan, dirinya tidak ingin dunia mengetahui bagaimana relasi mereka. Menurutnya ada banyak hal terjadi. “Terutama antara saya dan kakak saya, dan sampai batas tertentu antara saya dan ayah saya, yang saya tidak ingin dunia tahu. Karena saya pikir, mereka pasti tidak akan pernah memaafkan saya,” kata Harry.
Wawancara itu digelar menyusul penerbitan “Spare” memoir tentang Harry. Menurut Harry, awalnya draf buku itu mencapai 800 halaman, namun saat dirilis, buku itu hanya menjadi setebal 400 halaman. Tentu sebagian dipangkas karena alasan tadi, Harry tidak ingin mengumbar semua “keluhannya” tentang sulitnya hubungan dengan Pangeran William dan Raja Charles III. Meski demikian, Harry tetap mengisahkan “sedikit” tentang keluarganya.
AP PHOTO/KIN CHEUNG, FILE
Memoar Pangeran Harry berjudul "Spare" dipajang di sebuah toko buku di London, Inggris pada Selasa (10/1/2023)
Dalam buku yang diterbitkan Selasa lalu, ia menggambarkan ayahnya, Raja Charles III sebagai orang yang secara emosional lemah. Harry menilai, hal itu terjadi akibat intimidasi yang brutal saat Charles masih anak-anak. Di sisi lain, Harry juga menggambarkan ayahnya sebagai pribadi yang penyayang.
Kepada Telegraph, Harry mengatakan, ia mengemukakan keluhannya bukan karena ingin menghancurkan keluarga Kerajaan Inggris tetapi karena memiliki tanggung jawab mereformasi “lingkungan” kerajaan. Alasannya demi melindungi anak-anak Pangeran William. Namun menurut Harry, William telah menegaskan kepadanya bahwa anak-anaknya bukanlah tanggung jawab Harry.
Dalam sebuah jajak pendapat yang digelar oleh YouGov, sebanyak 64 persen responden saat ini justru memiliki pandangan negatif pada Harry. pada hari Senin menemukan bahwa 64 persen orang Inggris sekarang memiliki pandangan negatif terhadap pangeran yang dulu populer - peringkatnya yang paling rendah - dan bahwa Meghan juga mendapat skor yang buruk.
Selain kisah pertengkaran dengan saudaranya, dalam “Spare” Harry juga menceritakan tentang kesedihannya atas kematian Putri Diana, ibunya. Ia pun mengungkapan tentang kegelisahannya atas peran “cadangan” dan posisinya yang selalu ada di bawah bayang-bayang Pangeran William.
AP PHOTO/KIRSTY WIGGLESWORTH, FILE
Pangeran William (tengah) berjalan bersama dengan istrinya, Kate - Duchess of Cambridge - dan Pangeran Harry di taman Puri Kensington, London pada 30 Agustus 2017.
Dalam serangkaian wawancara, Harry kerap menyalahkan media atas beragam persoalan yang dihadapinya. Menurut Harry, peliputan yang tidak adil berkontribusi pada keretakan relasinya dengan William.
Sejauh ini keluarga Kerajaan Inggris belum memberi komentar atas memoar Harry. Kamis lalu, Pangeran William dan istrinya Kate terlihat santai saat mengunjungi Rumah Sakit Universitas Royal Liverpool. Mereka tidak menanggapi pertanyaan tentang buku Harry. Sementara itu, Raja Charles III mengunjungi Skotlandia untuk bertemu sejumlah komunitas lokal.
Meski berbau kontroversi, buku “Spare” mencetak angka penjualan yang cukup fantastis. Buku itu hadir dalam beragam rupa baik edisi hardcover maupun e-book di pasar Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
Menurut Penguin Random House, hanya dalam satu hari saja, buku itu telah terjual sebanyak 1,4 juta eksemplar. Capaian serupa dicatatkan oleh buku Michelle Obama bertajuk "Becoming" dalam waktu seminggu. Buku Michelle Obama diterbitkan pada tahun 2018.