Putri Catherine, Calon Permaisuri Primadona dan Kenangan pada Diana
Sempat dicemooh lantaran latar belakang keluarganya, Putri Catherine, Princess of Wales, kini jadi aset penting Kerajaan Inggris. Sebagai calon permaisuri, ia berperan penting menjaga eksistensi dan relevansi kerajaan.

Putri Catherine, Princess of Wales, tersenyum saat berbicara kepada warga di luar Gerbang Norwich Gate di Sandringham Estate, Sandringham, Inggris bagian timur, 15 September 2022.
Pada awal-awal memasuki lingkungan keluarga Kerajaan Inggris permulaan tahun 2010-an, Putri Catherine ”Kate” Middleton—istri Putra Mahkota Pangeran William—kerap mendapat cemoohan. Cemoohan ini terlontar tak lepas dari latar belakang keluarganya. Ia perempuan dari kalangan rakyat jelata, bukan dari kalangan bangsawan atau keluarga kerajaan.
Terlahir dengan nama Catherine Middleton pada 9 Januari 1982 di Berskhire, sebelah barat London, anak sulung dari tiga bersaudara itu berasal dari keluarga kelas menengah. Ayahnya, Michael, adalah seorang pilot. Ibunya, Carole, seorang pramugari pesawat. Belakangan, keduanya beralih mendirikan perusahaan pemasok perlengkapan dan dekorasi pesta.
Saat berusia dua tahun, Kate sempat boyongan bersama keluarganya dan tinggal di Amman, Jordania, selama beberapa tahun. Setelah kembali ke Inggris, tumbuh dan berkembang di kampung kecil, Bucklebury, Kate pernah mencicipi pekerjaan sebagai buyer pada rumah mode, Jigsaw. Ini sebelum ia menikah dengan Pangeran William tahun 2011.
Baca juga: Pangeran William, Putra Mahkota Idaman, Garda Terdepan Kerajaan Inggris (Bagian 1)
Kritik terhadap Kate tak juga memudar setelah ia mapan menjadi anggota keluarga Kerajaan Inggris. Tak sedikit yang nyinyir. Oleh beberapa kalangan feminis, Kate dikritik atas sikapnya yang dinilai terlalu melebih-lebihkan penampilan—misalnya, beberapa jam setelah melahirkan ia ingin tetap terlihat cantik.
Entah memuji atau nyinyir, bintang film Inggris Keira Knightley menyebut penampilan Kate yang dipoles sempurna membuat para perempuan lain menjadi tertekan agar ikut ”terlihat cantik” dan ”bisa menyembunyikan penderitaan”. Novelis Hilary Mantel bahkan menudingnya ingin terlihat mirip seperti ”boneka pajangan di toko tanpa kepribadian diri yang asli”.

Putri Catherine, Princess of Wales, bertemu dengan tentara dari negara anggota Persemakmuran yang ditugaskan pada upacara pemakaman Ratu Elizabeth II dalam kunjungan ke Pusat Latihan Angkatan Darat Pirbright, 16 September 2022.
Namun, emas tetaplah emas. Seiring dengan perjalanan waktu, kehadiran Kate di istana semakin diterima oleh publik, khususnya di Inggris. Jajak pendapat lembaga YouGov pada Agustus 2022, ia berada di peringkat ketiga sosok favorit rakyat, hanya kalah dari Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran William.
Gelar ”Putri Wales”
Kini, setelah Ratu Elizabeth II wafat dan Charles menjadi raja, lalu William bergelar Pangeran Wales (Prince of Wales), Kate ketiban sampur berupa gelar Putri Wales (Princess of Wales). Ia menjadi orang pertama yang menyandang gelar itu setelah meninggalnya Putri Diana, mendiang ibu William, 25 tahun lalu.
Sebelum Diana, gelar ”Putri Wales” digunakan oleh Mary of Teck dari tahun 1901 hingga 1910 saat suaminya menjadi Raja George V. Sekadar catatan, gelar Pangeran Wales diberikan oleh raja atau ratu kepada anak laki-laki tertuanya yang masih hidup. Charles mendapat gelar itu saat berusia sembilan tahun pada 1958. Begitu resmi menjadi raja, menggantikan Ratu Elizabeth II yang wafat, ia mengalihkan gelar Pangeran Wales kepada putra sulungnya, William (40). Kate, istrinya, otomatis menjadi Putri Wales.
”Saya tahu, Pangeran dan Putri Wales kita akan terus menginspirasi dan memimpin pertukaran gagasan di negara kita, membantu mendorong para marjinal ke pusat perhatian di mana bantuan vital dapat diberikan,” kata Raja Charles, 9 September 2022, saat ia resmi diumumkan menjadi Raja Inggris.

Putri Catherine, Princess of Wales (kiri), dan Putri Sophie, Countess of Wessex, mengamati peti jenazah mendiang Ratu Elizabeth II saat dibawa ke dalam Westminster Hall, London, Inggris, 14 September 2022.
Camilla, istri Charles, seharusnya berhak lebih dahulu sebelum Kate atas gelar ”Putri Wales” setelah menikah dengan Charles tahun 2005. Namun, ia tak mau menyandangnya dengan alasan tak ingin diasosiasikan publik dengan Diana, mantan istri Charles. Selama mendampingi Charles menjadi putra mahkota, Camilla menyandang gelar kedua, Duchess of Cornwall.
Komparasi dengan Diana
Berbeda dari Camilla, yang memikul beban ”dosa” sejarah jika harus menyandang gelar Putri Wales—terkait persepsi publik bahwa dia dianggap sebagai perusak rumah tangga Charles-Diana—Kate tidak memiliki beban tersebut. ”Masalah perbandingan dengan Diana tidak akan jadi masalah karena Kate bukanlah Camilla dan karena segalanya telah berubah,” ujar Richard Fitzwilliams, pengamat kerajaan, kepada koran The Guardian.
Baca juga: Permaisuri Camilla Membasuh Masa Lalu, Tunaikan Tugas dalam Keheningan (Bagian 2)
Posisi Kate yang dibandingkan dengan Diana memang tak bisa dihindari. Saat bertunangan dengan Kate, William menyematkan cincin bermata safir dan permata oval milik Diana ke jarinya. Hingga hari ini, kenangan atas legasi yang ditinggalkan Diana masih terus mengisi suasana kebatinan publik Inggris.
Bagi banyak orang, Diana dengan nasib tragisnya, meninggal dalam usia 36 tahun akibat kecelakaan mobil di Paris, 31 Agustus 1997, hampir mendekati sosok orang suci. ”Diana tak akan terlupakan. Tetapi, saya yakin, dia (Kate) akan meneruskan legasinya. Dan, dia menjadi sosok yang luar biasa (bagi banyak orang) untuk mengenang Diana,” kata Keith Lowing (73), pensiunan warga Inggris.
Baca juga: Putri Diana, Tetap Melekat Setelah Seperempat Abad
Memang, sebelum menikah dengan William, sejumlah pertanyaan mencuat. Misalnya, apakah Kate akan mampu tampil sebagai sosok seperti Diana. Kate sadar betul akan hal itu. Sejak bergabung ke keluarga kerajaan, ia membangun dirinya dengan citra sosok dari keluarga bahagia.
Ia, misalnya, memilih secara hati-hati untuk terlibat dalam lembaga-lembaga amal. Ia juga mendidik dan membesarkan tiga anaknya: Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis.

(Dari kiri ke kanan) Pangeran George; Catherine, Princess of Wales; Pangeran Louis; Pangeran William, Prince of Wales; dan Putri Charlotte tiba di Lambrook School menjelang hari pertama tahun ajaran baru di dekat Ascot, Berkshire, Inggris, 7 September 2022.
Kate juga berusaha tampil low profile, tidak banyak bicara memenuhi tugas-tugas harian terkait urusan kerajaan yang padat, dan semua itu dijalaninya hampir tanpa kontroversi. Keanggunan dalam penampilan di depan publik menjadikan Kate sebagai salah satu ikon busana global, yang kerap menghiasi sampul depan majalah-majalah dunia.
Baca juga: Kate Middleton Tampil Anggun di Pesta Kebun Istana Buckingham
Mengenai perbandingan Kate dengan Diana, sumber di kalangan kerajaan berupaya meredakan hal itu. ”Putri Wales yang baru menghargai sejarah yang diasosiasikan dengan peran ini,” ujar sumber tersebut kepada wartawan. ”Namun, ia paham melihat ke masa depan sambil meretas jalannya sendiri.”
Masalah tersebut juga pernah ditanggapi William saat ia bertunangan dengan Kate tahun 2010. ”Tak seorang pun ingin ’mengisi sepatu’ ibu saya,” ujarnya saat itu, menegaskan sosok ibunya yang tak tergantikan oleh siapa pun. ”Ini adalah soal bagaimana Anda merancang masa depan sendiri, nasib sendiri, dan Kate akan melakukan hal yang terbaik mengenai hal itu.”
Pilihan William
Jika menoleh ke belakang, menarik untuk melihat pilihan William menikah dengan Kate, yang berasal dari kalangan rakyat jelata, bukan bangsawan. Hal ini kontras dengan pernikahan ayahnya, Charles, pada tahun 1981 dengan Diana Spencer, perempuan dari keluarga aristokrat. Saat menikah, Diana berusia 20 tahun, sedangkan Charles berusia 12 tahun lebih tua.
Adapun William dan Kate, saat menikah, sama-sama berusia 28 tahun. Keduanya berkenalan saat sama-sama kuliah di Universitas St Andrews, Skotlandia. Kate mulai kuliah tahun 2001, mengambil jurusan Sejarah Seni. Sebelumnya, ia menempuh pendidikan di Marlborough College, sekolah swasta eksklusif di Inggris barat. Ia juga penggemar olahraga.

Pangeran William, Prince of Wales, dan Putri Catherine, Princess of Wales, memandangi karangan bunga persembahan warga sebagai ungkapan bela sungkawa di luar Gerbang Norwich, Sandringham Estate, di Sandringham, Inggris timur, 15 September 2022.
Ada kenangan kecil yang mewarnai perjalanan hubungan William-Kate. Dalam sebuah peragaan busana untuk kegiatan amal, saat William duduk di barisan depan, Kate pernah tampil dengan gaun transparan. Belakangan, keduanya bersama rekan-rekannya tinggal satu rumah dan mulai berpacaran.
”Kami berteman selama lebih dari satu tahun dan (rasa cinta) ini seperti mekar sejak itu. Kami menghabiskan waktu bersama, tertawa lepas, bersenang-senang, dan menyadari bahwa kami punya minat sama dan sama-sama merasa nyaman,” tutur William mengenang masa-masa berpacaran dengan Kate.
Baca juga: Kate Middleton Dibantu Suami Selama Pandemi
Hubungan mereka tidak selamanya berjalan mulus. Keduanya sempat berpisah sementara pada 2007. ”Waktu itu saya sangat tidak gembira menjalaninya, tetapi benar-benar membuat saya menjadi lebih kuat,” ujar Kate.
Tak lama setelah keduanya berbaikan lagi, koran-koran Inggris menjuluki Kate dengan sebutan ”Waity Katie”. Julukan ini mengandung arti bahwa Kate saat itu tengah menanti Sang Pangeran agar mengajaknya menikah. Kate tidak suka dengan julukan itu.
Pada April 2011, William dan Kate menikah dalam upacara bak cerita dongeng. Ratusan juta pasang mata di seluruh dunia menyaksikan tayangan upacara pernikahan mereka. Pada hari berbahagia itu, Ratu Elizabeth II memberi keduanya gelar Duke dan Duchess of Cambridge.

Dalam foto yang diambil pada 29 April 2011, Pangeran William dan istrinya, Catherine atau Kate, saling memandang saat keluar dari Westminster Abbey, London, Inggris, seusai upacara pernikahan mereka.
Kate mengakui, hidup dan tinggal bersama keluarga kerajaan di Windsor pada awalnya cukup berat. Adaptasinya pada kehidupan kerajaan berlangsung perlahan-lahan. Ia melahirkan Pangeran George, ahli waris takhta kerajaan setelah Pangeran William, pada 2013, kemudian Putri Charlotte pada 2015, dan Pangeran Louis pada 2018.
Lihat juga video: Kate Middleton Jamu Ribuan Pekerja Publik di Istana Buckingham, Inggris
Pasangan William-Kate menikmati kehidupan seperti orang biasa di Anglesey, pulau kecil utara Wales, saat William bekerja sebagai pilot helikopter untuk pencarian dan penyelamatan milik Angkatan Udara Inggris. Kate kerap terlihat berbelanja di supermarket terdekat, mendorong sendiri troli belanjaan.
”Kami diperlakukan seperti orang kebanyakan, dan itu bagus,” ujar William.
Beberapa orang yang pernah bekerja dengan Kate dan William memuji pasangan tersebut sebagai orang yang rendah hati. ”Dia (Kate) elegan, cantik. Dan dia juga mewakili kerajaan dengan sangat baik,” ujar Selma White (40), seorang pengacara.
”Saya cinta Diana, saya juga cinta Kate. Tetapi, saya pikir, Anda akan membandingkan keduanya, dan seharusnya orang tidak membandingkannya. Hal ini akan memberikan kesempatan kepada Kate untuk menjadi Kate sendiri.”
Camilla sebagai model
Ada hal menarik yang ditemukan para ahli dan pengamat Kerajaan Inggris. Sementara kerap dibandingkan dengan Putri Diana, Kate berupaya menemukan dan memperlihatkan karakter dirinya sendiri. Namun, menurut pengamat, jika harus mencari model saat ini, Kate kemungkinan akan mencarinya pada sosok Camilla, istri kedua Charles yang kini menjadi permaisuri dan dulu dituding sebagai perusak hubungan Charles-Diana.
Baca juga: Pangeran William-Kate, Raja dan Ratu Harapan Masa Depan Inggris
”Saya pikir, andaikata dia (Kate) mempelajari seseorang, yang dia pelajari itu sebenarnya adalah Camilla. Keduanya saat ini menjadi dua tokoh perempuan senior di keluarga kerajaan,” kata Robert Lacey, sejarawan dan penulis biografi kerajaan.

Permaisuri Camilla (kiri), berbicara dengan Putri Catherine (kanan), Princess of Wales, dalam acara makan siang yang digelar untuk menjamu para gubernur jenderal negara-negara Persemakmuran di Istana Buckingham, London, Inggris, 17 September 2022.
Menurut Robert Hazell, pakar konstitusi pada University College London, Kate secara diam-diam akan menjadi pendorong sukses William dalam menjalani peran Pangeran Wales dan ahli waris takhta. Pasangan pangeran dan putri muda itu akan menjaga popularitas keluarga kerajaan, terutama di kalangan orang muda.
”Jelas, fokus saat ini adalah William, Catherine—Pangeran dan Putri Wales—bekerja bersama raja dan permaisuri baru kita,” kata Ed Owens, sejarawan kerajaan kepada televisi Channel 4.
Dengan dukungan dan peran Kate, William diyakini bakal menjadi sosok tepercaya yang mampu mempertahankan eksistensi dan relevansi monarki Inggris di masa mendatang. (AP/AFP/REUTERS)
- BERSAMBUNG