Nevada menjadi penentu siapa yang akan menguasai kursi mayoritas di senat, Partai Republik atau Partai Demokrat. Hal ini akan menentukan lancar atau tidaknya kebijakan Presiden Joe Biden dua tahun mendatang.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
CARSON, MINGGU — Pertarungan Partai Republik dan Demokrat untuk memegang kendali Senat Amerika Serikat akan ditentukan di Nevada. Pemenang akan ditentukan saat penghitungan suara akhir, dalam sebuah pertarungan yang sengit antara Senator Catherine Cortez Masto dari Partai Demokrat dan penantangnya Adam Laxalt dari Partai Republik.
Pertarungan antara kedua partai guna memperebutkan kursi senat dari Nevada dinilai akan menjadi klimaks setelah Senator Mark Kelly (Demokrat) menang di Arizona, Jumat (11/11/2022). Kemenangan itu membuat Demokrat mendapat 49 kursi di senat. Republik juga memiliki 49 kursi.
Jika Cortez Masto menang, Demokrat akan mempertahankan kendali mereka di senat. Dengan tambahan suara dari Wakil Presiden Kamala Harris, Demokrat yang semula cukup khawatir kebijakan-kebijakan Presiden Joe Biden akan berhadapan dengan tembok tinggi dan tebal dari Republikan bisa sedikit bernapas lega.
Akan tetapi, jika Laxalt menang, putaran kedua senat dari Georgia bulan depan akan menentukan partai mana yang memiliki keunggulan satu suara di senat.
Sempat tertinggal beberapa ratus suara di belakang Laxalt, media AS, New York Times, menyebut, hingga pukul 21.30 waktu setempat, Cortez memimpin perolehan suara dengan selisih sekitar 5.000 suara. Laporan tersebut menyebut dukungan terhadap Cortez Masto telah mencapai 61 persen dibandingkan dengan Laxalt yang baru mengumpulkan dukungan sebanyak 36 persen.
Laxalt sempat berharap mampu mempertahankan keunggulannya. Akan tetapi, cuitannya beberapa jam kemudian menyebut bahwa penghitungan dan situasi telah berubah. Dia menyebut Cortez Masto tampil lebih baik daripada yang diharapkan oleh Partai Republik dalam surat suara yang dihitung di Clark County selama beberapa hari terakhir.
”Jika mereka adalah daerah GOP (sebutan lain bagi Partai Republik) atau sedikit condong ke DEM, kita masih bisa menang,” cuitnya.
Kedua partai memandang negara bagian itu sebagai salah satu kunci untuk bisa menguasai kursi mayoritas di senat. Nevada, negara bagian multiras, penduduknya sangat terpukul oleh inflasi dan gejolak ekonomi lainnya.
Hasil survei AP Votecast terhada 2.100 calon pemilih di negara bagian itu menyebut tiga perempat pemilih menilai AS berjalan ke arah yang salah. Sekitar 5 dari 10 menyebut ekonomi sebagai masalah paling penting yang dihadapi AS saat ini.
Pemilih memandang ekonomi AS secara negatif. Survei itu menemukan, 8 dari 10 responden mengatakan kondisi ekonomi tidak begitu baik atau buruk. Sementara hanya 2 dari 10 warga yang menyebut ekonomi sangat baik atau baik. Sekitar sepertiga pemilih mengatakan bahwa keluarga mereka tertinggal secara finansial.
Akan tetapi, hal itu tidak berarti mereka memandang negatif kebijakan pemerintahan saat ini yang merupakan representasi sosok Presiden Joe Biden atau Partai Demokrat. Walau responden menganggap inflasi sebagai masalah paling penting yang dihadapi AS, persepsi mereka terbagi dua ketika berbicara mengenai apakah situasi itu terjadi karena faktor eksternal atau karena kebijakan Biden.
Separuh responden menganggap inflasi disebabkan faktor eksternal. Separuh responden lagi menilai bahwa inflasi disebabkan kebijakan pemerintahan Biden.
Partai Republik tanpa henti menggunakan argumen ekonomi untuk memperoleh dukungan yang lebih luas dari para calon pemilih. Mereka menilai sudah waktunya untuk perubahan kepemimpinan. Mereka juga berusaha memanfaatkan rasa frustrasi yang masih ada, terutama karena Las Vegas, pusat ekonomi negara bagian, terpaksa mengurangi kegiatannya karena pandemi Covid-19. Efeknya masih terasa hingga sekarang.
Meski Demokrat diperkirakan memenangi kontestasi kursi senat dari Nevada, Partai Republik bisa sedikit lega karena calon gubernur yang didukung partainya menang. Joe Lombardo, mantan perwira polisi yang didukung oleh Partai Republik dan disokong oleh Donald Trump, terpilih sebagai gubernur Negara Bagian Nevada.
”Saya telah mendedikasikan hidup saya untuk melindungi dan melayani komunitas kami. Dan, sekarang, saya merasa terhormat memiliki kesempatan untuk melindungi dan melayani seluruh negara bagian kami sebagai gubernur Anda berikutnya,” kata Lombardo dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tak lama setelah petahana Demokrat, Steve Sisolak, mengakui kekalahannya. Lombardo menyebut kemenangannya sebagai kemenangan bagi pemilik usaha kecil, orang tua, pelajar, dan penegak hukum.
Sisolak dalam pernyataannya mengakui kritik yang dia terima karena menutup bisnis, sekolah, dan kasino pada Maret 2020 selama bulan-bulan awal pandemi Covid-19. Ia juga menunjuk pada ”tekanan dan tekanan inflasi global”. Penutupan banyak pusat bisnis dan hiburan selama pandemi adalah sebuah keputusan yang sulit. Namun, langkah itu ditujukan melindungi lebih dari 30.000 jiwa penduduk Negara Bagian Nevada.
”Kami membuat keputusan sulit selama Covid. Bahkan, keputusan itu terkadang memiliki konsekuensi politik yang sulit,” katanya. (AP)