Sebanyak 18.030 personil akan mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Nusa Dua, Bali. Pengamanan darat, laut, dan udara tersebut akan dilengkapi alat utama sistem senjata menyeluruh.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA, DAHLIA IRAWATI, FERGANATA INDRA RIATMOKO
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS Koordinasi, sinergi, dan kerja sama semua unsur menjadi kunci kesuksesan pengamanan penyelenggaraan KTT G20. Pengamanan maksimal diterapkan agar tidak ada celah yang dapat mengganggu keamanan dan kelancaran pelaksanaan KTT G20 di Bali.
”Tidak boleh ada celah kesalahan,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika memberikan pesan dalam apel gelar pasukan pengamanan VVIP KTT G20, Senin (7/11/2022) sore, di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Kota Denpasar, Bali. Apel dipimpin Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bersama Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.
Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar seluruh persiapan penyelenggaraan KTT G20 dikerjakan secara detail, termasuk pengamanan.
Adapun Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, TNI mengerahkan 14.351 tentara, di antaranya Paspampres, serta pasukan dari tiga matra TNI. Dalam pengamanan itu, TNI didukung Polri dan instansi lain. Jumlah keseluruhan personel pengamanan KTT G20 mencapai 18.030 orang.
Untuk pengamanan udara, TNI mengerahkan dua pesawat tempur Su-30 dan dua F-16, selain 13 helikopter dan sembilan pesawat terbang, termasuk Hercules dan Boeing. Di perairan Nusa Dua, TNI Angkatan Laut menyiagakan 14 KRI.
Andika memerintahkan semua satuan tugas yang terlibat dalam pengamanan KTT G20 berada di masing-masing tempat tugas mulai Selasa (8/11) dan memeriksa lokasi tugas mereka. Menurut Andika, dirinya bersama Kepala Polri akan memeriksa kesiapan setiap satgas. ”Tetap berada di titik masing-masing sampai selesai KTT G20,” kata Andika.
Sebelumnya, saat memimpin apel Operasi Puri Agung 2022 di Renon, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, Operasi Puri Agung 2022 digelar serentak di Bali dan beberapa daerah lain, termasuk Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Operasi Puri Agung 2022 dilangsungkan mulai Selasa hingga Kamis (8-17/11).
Polri mengerahkan 9.700 anggotanya untuk terlibat dalam operasi itu. Polisi mengamankan wilayah di luar venue utama KTT G20, atau area ring 3, sedangkan area ring 1 dijaga Paspampres dan area ring 2 dijaga TNI. Polri terlibat pula dalam Satgas Pengamanan VVIP bersama Paspampres.
Sejak beberapa waktu lalu, Polri memasang kamera pemantau (CCTV) yang terintegrasi dengan pos pusat komando. Peralatan lain yang dipasang ialah alat pengidentifikasi orang dengan teknologi face recognition.
”Kami menggelar operasi intelijen, khususnya rekan-rekan densus, untuk melakukan penempelan dan pengawasan ketat terhadap potensi-potensi ancaman. Kami juga memasang face recognition di titik-titik kedatangan, baik di bandara maupun pelabuhan. Maka, kalau ada target yang menjadi catatan melintas, kami akan ambil langkah-langkah di situ. Semua sudah kami integrasikan sehingga DPO dan target khusus kami awasi,” kata Listyo.
Aparat juga menerapkan larangan menerbangkan drone mulai Senin (7/11) hingga selesainya KTT. Larangan terbang diterapkan mulai ketinggian 0-10.000 kaki. Jika melanggar, aparat keamanan akan menembak jatuh. Meski begitu, drone khusus dengan izin tetap diperbolehkan beroperasi.
Dihargai
Luhut menambahkan, presidensi G20 Indonesia diperhatikan kepala negara dari negara-negara mitra. Banyak agenda pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo dijadwalkan di sela-sela pelaksanaan KTT G20 nanti. ”Ini wujud bagaimana negara lain melihat negara ini, melihat Pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Melihat pentingnya KTT G20, Luhut meminta seluruh kekuatan pengamanan, baik dari TNI maupun Polri, bersatu padu menjalankan tugas pengamanan. Hingga saat ini, menurut Luhut, 16 kepala negara dipastikan hadir dalam KTT G20 di Bali.