Di Tengah Sengitnya Perang di Ukraina, AS-Rusia Gelar Pembicaraan Rahasia
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dikabarkan telah menggelar kontak dan pembicaraan rahasia dengan dua pejabat senior Rusia. AS juga mendorong Ukraina agar mengirim sinyal kesiapan negosiasi dengan Rusia.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·5 menit baca
WASHINGTON, SENIN — Pejabat Pemerintah Amerika Serikat dan Rusia dikabarkan menjalin kontak dan pembicaraan rahasia sejak beberapa bulan terakhir. Kontak dan pembicaraan ini digelar guna mencegah konflik di Ukraina merembet menjadi perang nuklir. Demikian dilaporkan media AS, The Wall Street Journal, Minggu (6/11/2022).
Mengutip beberapa pejabat AS dan mitra sekutunya, The Wall Street Journal (WSJ) melansir Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengadakan pembicaraan rahasia dengan setidaknya dua pejabat senior Pemerintah Rusia, yakni Yuri Ushakov, Penasihat Kebijakan Luar negeri Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Nikolai Patrushev, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia.
WSJ melaporkan, para pejabat AS tidak memberikan tanggal pasti pembicaraan itu dilakukan. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson kepada surat kabar tersebut tidak mengonfirmasi adanya kabar tersebut. ”Orang boleh mengklaim banyak hal,” kata Watson.
Kremlin maupun Gedung Putih hingga saat ini tidak mengonfirmasi kabar tentang pertemuan rahasia tersebut. Tidak banyak pembicaraan antara Washington dan Moskwa yang diumumkan kepada publik.
Meski demikian, komunikasi antara pejabat Pemerintah AS dan Rusia telah beberapa kali terjadi selama beberapa bulan terakhir. Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022, pada 1 Maret jalur khusus komunikasi antara dua negara itu dibuka.
Media AS Time menyebut, saluran komunikasi itu dilakukan oleh Komando AS di Eropa yang bermarkas di Stuttgart, Jerman. Pembukaan jalur komunikasi antara militer AS-Rusia ini, menurut sejumlah pejabat militer, adalah atas permintaan Pentagon.
”Sangat penting bahwa kami tidak mengambil risiko kecelakaan atau salah perhitungan,” kata seorang pejabat AS, saat itu. Dua media AS lainya, NBC dan CNN, juga melaporkan adanya saluran komunikasi antara AS dan Rusia pada awal Maret.
Pada pekan ketiga Oktober, BBC melaporkan adanya pembicaraan antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu melalui telepon. Media Inggris itu menyebut, pembicaraan mereka pada Oktober tersebut adalah perbincangan kedua. Sebelumnya, pada 13 Mei 2022, mereka juga telah berbicara melalui telepon.
Setelah pembicaraan itu selesai, Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya mengatakan bahwa kedua pejabat membicarakan situasi keamanan internasional, termasuk situasi di Ukraina. Akan tetapi, tidak disebutkan adanya permintaan dari para pihak untuk melakukan gencatan senjata atau upaya untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama lebih dari delapan bulan. Washington bersikeras bahwa setiap pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina harus diadakan oleh Moskwa dan Kyiv.
Informasi mengenai komunikasi antara Sullivan dan dua pejabat senior Kremlin, seperti yang dilaporkan, terjadi ketika negara-negara Barat menuduh Moskwa meningkatkan retorika tentang nuklir. Salah satunya adalah tudingan bahwa Kyiv berencana menggunakan ”bom kotor” radioaktif. Tudingan itu dilontarkan tanpa didukung bukti-bukti. Kyiv membantah tuduhan tersebut.
Dorongan AS pada Ukraina
Pada Sabtu (5/11/2022), harian AS, The Washington Post, melaporkan bahwa AS diam-siam mendorong Ukraina mengirim sinyal keterbukaan untuk bernegosiasi dengan Rusia. Mengutip sumber-sumber yang tidak diungkap identitasnya, koran itu menyebutkan, permintaan pejabat AS itu tidak dimaksudkan untuk mendesak Kyiv agar segera berunding di meja negosiasi. Dukungan tersebut dimaksudkan sebagai langkah kalkulasi guna memastikan Kyiv terus memperoleh dukungan dari negara-negara lain.
Berita yang dilansir The Washington Post beredar ketika pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS menyebutkan Moskwa mengeskalasi perang dan tidak mempunyai keinginan serius untuk terlibat dalam perundingan damai. Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak memberikan komentar saat dikonfirmasi mengenai kebenaran laporan The Post.
Pada 4 Oktober 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani dekrit yang menegaskan bahwa prospek perundingan antara Ukraina dan Presiden Rusia Vladimir Puting ”tidak mungkin” digelar. Meski demikian, ia tetap membuka pintu pembicaraan dengan Rusia.
Adapun jubir Departemen Luar Negeri AS saat dikonfirmasi mengenai laporan The Post menjawab, ”Tindakan lebih bermakna daripada sekadar kata-kata. Jika Rusia siap bernegosiasi, mereka harus menghentikan bom dan rudal serta menarik pasukan dari Ukraina.”
Jubir Deplu AS itu juga mencatat pernyataan Zelenskyy, Jumat (4/11/2022), yang mengatakan, ”Kami siap untuk berdamai, demi perdamaian yang jujur dan adil, formula kami sudah berulang kali kami suarakan.”
Pada hari Jumat tersebut, Sullivan berkunjung ke Kyiv dan bertemu dengan Zelenskyy. Dalam pertemuan itu, Sullivan menegaskan kembali bahwa dukungan Washington terhadap Ukraina tetap ”kokoh dan teguh” setelah pemilu sela di AS, Selasa (8/11/2022).
AS mengumumkan tambahan bantuan persenjataan senilai 400 juta dollar AS bagi Ukraina. Bantuan terbaru ini mencakup, antara lain, tank-tank T-72 yang telah diperbaiki dari Ceko dan rudal-rudal pertahanan udara HAWK yang bisa dimanfaatkan untuk menangkis pesawat-pesawat nirawak dan rudal-rudal jelajah Rusia.
Dengan tambahan bantuan persenjataan tersebut, Washington total sudah memasok persenjataan senilai lebih dari 18,2 miliar dollar AS ke Ukraina sejak Rusia mulai menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Hadapi musim dingin
Sementara itu, situasi tidak semakin baik di sejumlah wilayah di Ukraina. Kherson diperkirakan akan menjadi ajang pertempuran antara militer Ukraina dan Rusia dalam beberapa hari ke depan untuk memperebutkan wilayah itu. Di lokasi lain, warga Ukraina harus bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk musim dingin yang menyengsarakan.
Vitali Klitschko, Wali Kota Kyiv, telah mengeluarkan imbauan pada warganya untuk bersiap memasuki musim dingin yang keras, termasuk apabila militer Rusia terus membombardir insfrastruktur energi Ukraina.
”Kami melakukan segalanya untuk menghindari hal ini. Namun, jujur saja, musuh kita melakukan segalanya terhadap kota tanpa panas, tanpa listrik, tanpa pasokan air. Masa depan negara dan masa depan kita masing-masing bergantung pada seberapa siap kita menghadapi situasi yang berbeda,” kata Klitschko.
Dalam pidatonya, Minggu (6/11/2022) malam, Presiden Zelenskyy mengatakan, sebanyak 4,5 juta warganya tidak bisa menikmati listrik saat ini. Meski demikian, dia meminta warganya menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi musim dingin di tengah suasana perang.
”Kita harus melewati musim dingin ini dan menjadi lebih kuat di musim semi daripada sekarang,” kata Zelenskyy.
Selama beberapa bulan terakhir, militer Rusia akan memfokuskan serangannya pada berbagai infrastruktur energi Ukraina. Kyiv telah mengalami pemadaman bergilir setiap jam pada hari Minggu di beberapa bagian kota dan wilayah sekitarnya. Operator energi negara Ukrenergo menyebut, pemadaman bergilir juga direncanakan di wilayah Chernihiv, Cherkasy, Zhytomyr, Sumy, Kharkiv, dan Poltava.
Untuk membantu warga, Pemerintah Kyiv berencana menyebar pemanas di sekitar 1.000 titik. Akan tetapi, mereka tidak yakin, apakah jumlah tersebut akan cukup untuk membantu tiga juta warganya menghadapi musim dingin yang keras. (AP/REUTERS/SAM)