13.300 Personel TNI-Polri Bersiap Amankan KTT G20 Bali
Sedikitnya 9.700 personel Polri dan 3.600 personel TNI mulai disiagakan di Bali. Mereka akan memastikan KTT G20 berjalan aman, tertib, dan lancar.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Kepolisian Daerah Bali menggelar Operasi Puri Agung IX 2022 dalam rangka pengamanan kegiatan pertemuan pimpinan dan tokoh agama dunia Religion of Twenty (R20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (1/11/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Sebelas hari jelang pertemuan puncak para pemimpin negara G20, pasukan pengamanan sudah mulai bersiaga di Bali, lokasi forum multirateral itu digelar. Sedikitnya 13.300 personel Kepolisian Negara RI serta Tentara Nasional Indonesia disiagakan untuk menjaga Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada 15-16 November mendatang itu berjalan aman, tertib, dan lancar.
Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Polri) Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono mengungkapkan, Polri mengerahkan sekitar 9.700 personel gabungan dari tingkat Mabes Polri, Kepolisian Daerah (Polda) Bali, dan polda lainnya, seperti Polda Jawa Barat, Polda Nusa Tenggara Barat, dan Polda Jawa Timur. Polri juga mengirim 88 mobil listrik dan 92 motor listrik untuk mengawal delegasi KTT G20.
Semua personel kepolisian yang akan bertugas sudah berada di Bali sejak tanggal 1 November. Bahkan, saat ini Polri tengah menggelar latihan pra-operasi Puri Agung 2022. Latihan yang digelar pada 3-5 November itu dipimpin langsung oleh Wakapolri yang didampingi Komandan Korps Brigadir Mobil Polri Komjen Anang Revandoko, Asisten Kapolri Bidang Operasi Polri Irjen Agung Setya Imam Effendi, dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Polri tak hanya mempersiapkan personel serta sarana dan prasarana, tetapi juga kemampuan menghadapi potensi kerawanan. Ini karena faktor keamanan merupakan bagian penting dari kesuksesan terselenggaranya KTT G20.
Gatot menyebut, Polri juga mendirikan pusat komando yang dilengkapi dengan alat pengenal wajah (face recognition) untuk menyaring daftar pencarian orang (DPO) kepolisian atau orang yang mencurigakan selama KTT G20. ”Sehingga jika ada satu DPO yang kami curigai di tempat tersebut, kami bisa mengambil langkah-langkah apa yang kami lakukan sesuai cara bertindak yang kami siapkan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).
Polri, lanjut Gatot, tak hanya mempersiapkan personel serta sarana dan prasarana, tetapi juga kemampuan menghadapi potensi kerawanan. Ini karena faktor keamanan merupakan bagian penting dari kesuksesan terselenggaranya KTT G20.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menambahkan, selama penyelenggaraan KTT G20, kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Bali, akan disterilkan dari kendaraan masyarakat umum atau hanya kendaraan delegasi dan petugas yang boleh masuk. Selain itu, kendaraan berbahan bakar minyak juga dilarang, hanya kendaraan listrik yang diizinkan melintas. Di kawasan ini juga sudah ada 64 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) berdaya 200 kW untuk mendukung gelaran KTT G20.
Selain Polri, TNI juga menyiapkan 3.600 personel ke Bali untuk mengamankan KTT G20. Selain itu, 12 kapal perang Republik Indonesia (KRI) dan 252 kendaraan listrik juga dikirim oleh Markas Besar TNI ke Bali. Kendaraan listrik roda empat dikirim TNI dengan menggunakan KRI Tanjung Kambani-971 dan kendaraan listrik roda dua dikirim menggunakan truk trailer.
”Ada 3.600 personel TNI. Kendaraan ini untuk mendukung kegiatan tugas pengamanan dan pengawalan terhadap para kepala negara atau kepala pemerintahan,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Kisdiyanto saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, terkait pengaturan bandara untuk pesawat para kepala negara G20 yang akan datang ke Indonesia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, ada sejumlah bandara yang disiapkan, di antaranya Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Internasional Juanda, dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
”Bisa extend ke Yogyakarta dan Solo,” kata Budi Karya saat ditanya media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/11/2022). Dia juga meminta semua anggota Indonesia National Air Carriers Association (INACA) tetap melayani penerbangan komersial secara optimal.
Dalam wawancara khusus dengan Kompas di Istana Kepresidenan Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan, kesuksesan G20 harus dilihat dalam konteks dunia yang tengah diliputi kesulitan. Kesulitan itu seperti penurunan laju pertumbuhan ekonomi global, kenaikan inflasi, dan krisis pangan di negara-negara maju.”Saya sangat mengapresiasi kehadiran para pemimpin dalam konferensi tingkat tinggi nanti yang digelar dalam kondisi sangat sulit seperti saat ini. Beragam substansi di tingkat menteri nanti dibawa ke forum kepala negara. Dalam situasi sulit seperti saat ini, kita tunjukkan kita mampu menghasilkan hasil konkret untuk dunia meski itu bukan pekerjaan mudah,” kata Presiden.Baca juga : Wawancara Khusus Presiden: Kepercayaan Tertinggi Dunia untuk Indonesia
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Presiden Joko Widodo di ruang kerjanya di Istana Kepresidenan Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).
Di tengah forum antara beberapa kepala negara G20 yang ”memanas” itu, Indonesia, menurut Presiden, akan terus mencoba mengajak para pihak duduk bersama, mendialogkan masalah yang ada, dan bagaimana mencapai mufakat. Ini merupakan peluang Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan di tingkat dunia, di tengah situasi yang sangat sulit.
Presiden menegaskan, G20 bukan forum politik. G20 adalah forum kerja sama keuangan, ekonomi, dan pembangunan. Melalui forum itu, Presiden mengatakan, Indonesia ingin mengajak semua pihak untuk mengurangi rivalitas.
Sejauh ini, Istana Kepresidenan sudah mendapatkan konfirmasi dari 16 kepala negara dan satu organisasi kawasan yang bakal hadir dalam KTT G20 di Bali. Masih ada tiga negara yang belum bisa memastikan kehadirannya.