Wawancara Khusus Presiden: Kepercayaan Tertinggi Dunia untuk Indonesia
Dihelat di tengah dunia yang sedang dihantam aneka krisis dan konflik, presidensi G20 Indonesia 2022 menjadi refleksi kepercayaan komunitas dunia kepada kepemimpinan Indonesia.
BOGOR, KOMPAS — Di tengah rivalitas sejumlah negara yang makin meruncing dan rumitnya negosiasi sebagai akibat rivalitas tersebut, banyak negara masih menaruh harapan kepada Indonesia. Dalam wawancara khusus di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (3/11/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan, banyak kepala negara dan pemimpin pemerintahan menghubungi Presiden Jokowi.
”Yang dulunya tak pernah, sekarang menelepon. Kita bisa merasakan kondisi dunia saat ini seperti apa,” kata Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan, saat ini semua negara menghadapi kesulitan. Pertumbuhan ekonomi global turun, inflasi naik, dan krisis pangan terjadi pula di negara-negara maju. ”Kita mengerti, banyak kepala negara pusing, di negara mana pun betul-betul pusing. Dunia memang sedang tidak baik-baik saja,” kata Presiden. ”Pusing, sing,” kata Presiden lagi mencoba menggambarkan beratnya tantangan yang kini dihadapi dunia.
Namun, di tengah situasi sulit tersebut, negara-negara anggota G20 tetap bersedia bertemu dan berdialog. Hingga dua minggu menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Denpasar, Bali, pada 15-16 November 2022, menurut Presiden, ratusan agenda pertemuan telah berjalan dan tidak ada satu pun yang dibatalkan meskipun ada sejumlah perbedaan sikap, yang antara lain dipicu rivalitas di kancah geopolitik. ”Kita patut bersyukur, pertemuan di tingkat menteri terus berjalan, tak ada satu pun dibatalkan, yang sulit dibahas kembali,” ucap Presiden.
Para pemangku kepentingan, menurut Presiden, terus berupaya melahirkan hasil-hasil konkret. ”Saya sangat mengapresiasi kehadiran para pemimpin dalam Konferensi Tingkat Tinggi nanti yang digelar dalam kondisi sangat sulit seperti saat ini, beragam substansi di tingkat menteri nanti dibawa ke forum kepala negara. Dalam situasi sulit seperti saat ini, kita tunjukkan kita mampu menghasilkan hasil konkret untuk dunia meski itu bukan pekerjaan mudah,” tutur Presiden.
Dalam penjelasannya, Presiden mengatakan, kesuksesan G20 harus dilihat dalam konteks dunia yang tengah diliputi kesulitan itu. Presiden tak menampik bahwa rivalitas di antara sejumlah negara akan turut memengaruhi upaya itu. Bahkan, Presiden pun tidak menutup mata pada ”panasnya” forum.
”Ramai sedikit bagi saya tidak apa-apa, justru itu awal yang bagus sebagai forum dialog, yang penting semua bisa menyampaikan pandangan, bukan saling mendiamkan. Indonesia memang menyediakan forum untuk mencari solusi bersama. Yang paling penting, menurut saya, kita semua punya perasaan bersama, dunia ada masalah besar, dan kita ingin mencari solusi bersama sebagai wujud tanggung jawab kita. Forum G20 sangat diharapkan tidak hanya oleh anggota, tetapi dihadapkan pula oleh negara lain agar bisa memberi solusi konkret,” papar Presiden.
Indonesia, menurut Presiden, akan terus mencoba mengajak para pihak duduk bersama, mendialogkan masalah yang ada, bagaimana mencapai mufakat, dan ini peluang Indonesia menunjukkan kepemimpinan di tingkat dunia, di tengah situasi yang sangat sulit.
Konfirmasi kehadiran dari 16 kepala negara dan satu organisasi kawasan, menurut Presiden, menunjukkan kepercayaan dunia kepada Indonesia. ”Sekali lagi ini bisa menumbuhkan optimisme bahwa, meskipun posisinya sulit, perang masih terus berlangsung, perselisihan yang lama belum selesai, lantas ada lagi yang baru, kondisi seperti ini membuat ketidakpastian. Akan tetapi, di tengah situasi seperti itu, kita, Indonesia, menjadi jembatan. Alhamdulillah, Presiden Biden, Presiden Xi, serta sejumlah kepala negara dan pemerintahan lainnya mengonfirmasi hadir,” kata Presiden sembari mengatakan, ia akan menghubungi pula Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Sementara itu, dalam akun Twitternya, Kamis petang, Presiden Zelenskyy mengunggah cuitan bahwa ia telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Jokowi. Dalam cuitan itu ia menyebutkan bahwa mereka mendiskusikan keberlanjutan Grain Initiative (Black Sea Grain Initiative). Ukraina menurut Presiden Zelenskyy siap untuk terus menjadi penjamin ketahanan pangan global.
Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin. ”Saya berbicara dua hal kemarin, mengonfirmasi kehadiran beliau di forum G20, beliau ingin hadir, tetapi belum bisa memutuskan saat ini. Kedua (tentang) Black Sea Grain Initiative, beliau mengatakan akan meneruskan kesepakatan itu. Saya kira bagus sekali berita ini dan kemarin saya sampaikan kepada Sekjen (PBB) Antonio Guterres berita tersebut,” tutur Presiden.
Kepemimpinan Indonesia
Kepercayaan mitra kepada Indonesia, menurut Presiden, menunjukkan pula posisi Indonesia saat ini di tengah pergaulan internasional. ”Kita berada di puncak kepemimpinan global, Indonesia diberi amanat besar dan mampu mengembannya. Inilah yang turut membangun kepercayaan itu. Selanjutnya kepercayaan tersebut akan memicu efek domino, yaitu kepercayaan global, investasi sosial untuk masa depan yang akan memudahkan Indonesia membangun kerja sama, baik B to B maupun G to G. Itu karena mereka percaya,” tutur Presiden.
G20, tegas Presiden, bukan forum politik. G20 adalah forum kerja sama keuangan, ekonomi, dan pembangunan. Melalui forum itu, Presiden mengatakan, Indonesia ingin mengajak semua pihak mengurangi rivalitas. ”Bolehlah ada kompetisi, itu wajar, tetapi jangan sampai menimbulkan konflik terbuka. Dan, tentang perang, akhirilah perang, karena KTT G20 adalah forum para pemimpin dunia bertemu, berdialog membahas tantangan dan persoalan dunia saat ini, mencari solusi mengatasi krisis ekonomi, krisis energi, krisis keuangan, dan krisis biaya hidup. Saya berharap kehadiran para pemimpin dunia nanti di Bali betul-betul mampu menghasilkan solusi, kebaikan untuk dunia, kawasan, Indonesia, untuk kemanusiaan,” tutur Presiden.
Didukung dengan kondisi ekonomi yang relatif baik—mengingat situasi krisis dan turunnya pertumbuhan global, Indonesia, menurut Presiden, tetap optimistis dengan dinamika yang berlangsung. Mengutip pernyataan Direktur Utama Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva, Presiden mengatakan, Indonesia adalah titik terang di kesuraman ekonomi dunia.
Kanada
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan kepastian kehadirannya di KTT G20 seusai menghadiri KTT ASEAN di Kamboja. Keputusan Trudeau itu diumumkan di laman resmi Perdana Menteri Kanada. Seusai mengikuti KTT G20, Trudeau juga akan menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Thailand.
”Kanada ingin menunjukkan komitmen terhadap perdamaian, kebebasan, dan kesejahteraan di Indo-Pasifik. Oleh karena itu, penting bagi PM Trudeau untuk menghadiri KTT ASEAN dan dilanjutkan dengan KTT G20,” demikian pernyataan di laman itu.