Twitter Akan Terapkan Biaya Langganan Centang Biru Rp 125.000 Per Bulan
Elon Musk memutuskan menerapkan biaya berlangganan centang biru sekaligus layanan premiumnya senilai 8 dollar AS per bulan. Alasannya, untuk mengurangi ketergantungan pada iklan dan mengatasi persoalan ”bot” dan ”troll”.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·5 menit baca
NEW YORK, RABU — Bos baru Twitter, Elon Musk, mulai melakukan sejumlah perubahan kebijakan setelah mengakuisisi platform media sosial itu. Salah satunya penerapan biaya berlangganan. Twitter berencana memungut biaya 8 dollar AS atau sekitar Rp 125.000 per bulan untuk akun bercentang biru. Langkah ini merupakan ikhtiar untuk menyelesaikan persoalan bot dan troll di platform itu, sekaligus menciptakan aliran pendapatan baru bagi perusahaan yang tidak bergantung pada iklan.
Setiap pengguna yang rela merogoh koceknya sebesar 8 dollar AS per bulan akan menerima tanda centang biru di nama akunnya. Ini menandakan akun tersebut adalah asli dan terverifikasi. Tanda centang biru sedianya hanya akan diberikan kepada akun, baik personal atau individual, organisasi maupun bisnis, yang bersedia berlangganan layanan premium platform ini, yaitu Twitter Blue. ”Kekuatan bagi setiap orang! Biru seharga 8 dollar per bulan,” cuit Musk, Selasa (1/11/2022).
Selama ini, tanda centang biru diberikan pada akun-akun yang telah diverifikasi oleh Twitter. Mengutip pusat bantuan layanan Twitter, tiga syarat yang harus dimiliki oleh setiap pemilik akun yang ingin dicentang biru, yaitu asli, terkemuka, dan aktif. Dalam ketentuan lama itu, tidak dijelaskan lebih detail soal terkemuka dan keaktifan yang dimaksud.
Dikutip dari laman media Inggris The Guardian, tanda centang biru itu mulai diaktifkan Twitter pada 2009 sebagai tanggapan atas kekhawatiran sejumlah pesohor tentang peniruan identitas. Program ini menghadapi masalah ketika Twitter mencabut tanda centang biru akun Milo Yiannopulos, seorang tokoh sayap kanan. Akan tetapi, akun tersebut sudah dipulihkan kembali pada 2021.
Dalam pandangan Musk, fitur centang biru yang saat ini ditawarkan kepada sebagian orang, terutama tokoh masyarakat, artis, dan orang-orang yang disebut sebagai key opinion leader, adalah sebuah pendekatan yang sangat feodal.
Dalam pandangan Musk, fitur centang biru yang saat ini ditawarkan kepada sebagian orang, terutama tokoh masyarakat, artis, dan orang-orang yang disebut sebagai key opinion leader, adalah sebuah pendekatan yang sangat feodal. Dia menggambarkannya sebagai sistem tuan (pemilik lahan) dan petani (penggarap lahan).
Sebelumnya, layanan centang biru dan Twitter Blue adalah sebuah hal yang terpisah. Akun yang memperoleh tanda centang biru tidak wajib berlanggganan layanan premium Twitter Blue. Sebaliknya, pengguna layanan Twitter Blue sudah dipastikan akan mendapatkan centang biru atau terverifikasi.
Tarif layanan centang biru senilai 8 dollar AS itu lebih rendah dari pemberitaan The Verge. Media di AS itu sebelumnya menurunkan laporan bahwa untuk mendapatkan layanan Twitter Blue dan akun yang terverifikasi, setiap pemilik harus membayar biaya langganan senilai 20 dollar AS per bulan atau sekitar Rp 330.000.
Biaya langganan sebesar 20 dollar AS itu mendapat reaksi negatif dari sejumlah pihak. Beberapa pengguna, termasuk penulis Stephen King, mengeluhkan biaya langganan sebesar itu untuk sebuah platform media sosial. Sejumlah pengguna bahkan mengancam akan meninggalkan Twitter jika diwajibkan membayar.
Musk dalam cuitannya menyatakan, Twitter memiliki kewajiban yang harus diselesaikan. ”Kami juga memiliki tagihan,” cuitnya. Kondisi itu membuat Musk akhirnya memilih jalan tengah dengan menawarkan biaya langganan sebesar 8 dollar AS per bulan.
Tagihan bulanan itu sekaligus membuat Twitter tidak sepenuhnya bergantung pada pengiklan. ”Bagaimana dengan 8 dollar AS per bulan?” cuitnya menawarkan jalan tengah.
Untuk pengguna yang saat ini mendapat tanda centang biru atau terverifikasi, tetapi menolak untuk membayar biaya berlangganan, Musk mempertimbangkan menghapusnya.
Musk yakin, penerapan harga paket berlangganan akan mengurangi akun-akun bot dan spam yang disinyalir bertebaran di platform media sosial ini. Menurut Musk, jika nantinya akun-akun terverifikasi dan berbayar diketahui terlibat dalam operasi spam atau scam, Twitter akan menangguhkannya.
Sementara untuk pengguna yang saat ini mendapat tanda centang biru atau terverifikasi, tetapi menolak untuk membayar biaya berlangganan, Musk mempertimbangkan menghapusnya.
Musk mengatakan, pelanggan layanan premium Twitter Blue akan mendapat prioritas dalam proses pencarian (searching), balasan (reply), dan penyebutan (tagging atau mentioning). Menurut Musk, fitur-fitur seperti itu penting untuk mengalahkan spam atau scam.
Layanan bagi pengguna Twitter Blue juga dijanjikan akan ditingkatkan dengan sedikit iklan. Para pengguna layanan ini juga akan mendapatkan kemudahan membaca thread atau dalam istilah di Indonesia sering disebut kultwit, yang berisi serangkaian cuitan bertema tertentu yang ditulis oleh seseorang.
Pelanggan layanan premium Twitter Blue akan mendapat prioritas dalam proses pencarian ( searching), balasan ( reply), dan penyebutan ( tagging atau mentioning).
Saat ini, pengguna Twitter Blue memungkinkan pengguna mengakses situs berita tertentu secara gratis dan tanpa iklan, seperti Los Angeles Times. ”Ini juga akan memberi Twitter aliran pendapatan untuk memberi penghargaan kepada pembuat konten,” cuit Musk.
Dikutip dari laman CNBC, Twitter mencatatkan pendapatan 1,18 miliar dollar AS pada triwulan II-2022 atau turun 1 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. Sebelumnya, pasar memperkirakan Twitter akan memperoleh pendapatan 1,32 miliar dollar AS.
Perubahan kebijakan ini terjadi setelah banyak petinggi Twitter mundur pasca-akuisisi oleh Musk. Musk membentuk tim yang mulai bekerja sejak pekan lalu dan telah bertemu dengan para pengiklan yang gelisah tentang potensi konten berbahaya untuk muncul di sebelah iklan mereka.
Koalisi lebih dari 40 organisasi advokasi, termasuk NAACP dan Free Press, mengirim surat terbuka kepada 20 pengiklan teratas Twitter pada Selasa, meminta mereka untuk menarik iklan mereka jika Musk berani memoderasi konten di platform.
Menurut sebuah sumber, Mediabrands, sebuah unit dari perusahaan induk iklan IPG, telah menyarankan kliennya untuk menghentikan sementara iklan di Twitter hingga manajemen baru memberikan rincian lebih lanjut tentang rencananya melindungi kepercayaan dan keamanan pada platform. IPG bekerja dengan pengiklan besar, seperti Coca-Cola, American Express, dan Johnson & Johnson. Rekomendasi IPG kepada pengiklan pertama kali dilaporkan oleh Morning Brew.
Musk sendiri telah mencoba meyakinkan para pengiklan bahwa komitmen platform tersebut pada keamanan tidak berubah. Dia sebelumnya mengatakan akan membatalkan larangan Twitter terhadap mantan Presiden AS Donald Trump, yang dikeluarkan karena kekhawatiran dia dapat memicu kekerasan lebih lanjut setelah kerusuhan Capitol AS tahun lalu.
Para ahli mengatakan, konten kebencian telah meroket sejak Musk menutup akuisisi Twitter minggu lalu. Penggunaan kata-N (kata yang terafiliasi dengan warga kulit hitam) telah meningkat hampir 500 persen di Twitter, kata Network Contagion Research Institute, Jumat pekan lalu. Hal itu bisa mengindikasikan ancaman keamanan siber-sosial. (AFP/REUTERS)