Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Xi Jinping, kembali terpilih untuk memimpin partai selama lima tahun ke depan. Ia memilih enam orang terdekat yang dia percaya sebagai Komite Tetap Politbiro.
Oleh
LUKI AULIA dari BEIJING, CHINA
·6 menit baca
Dominasi Presiden China, Xi Jinping, di Partai Komunis China menguat setelah kembali menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis China untuk periode ketiga atau lima tahun ke depan. Untuk memuluskan kekuasaannya, Xi memastikan dirinya dikelilingi orang-orang yang dia percaya dan loyal padanya. Ini terlihat dari enam anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China, empat orang diantaranya "orang baru" yang semuanya termasuk lingkaran dalam Xi. Karena semuanya setia pada Xi, dikhawatirkan tidak akan ada yang berani menentang ataupun sekadar mempertanyakan kebijakan atau keputusan Xi.
"Saya terpilih kembali menjadi sekretaris jenderal Komite Sentral Partai Komunis China," kata Xi dalam pidatonya sebelum memperkenalkan enam anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China (PKC) yang "baru" di hadapan wartawan China dan asing, Minggu (23/10/2022) siang, di Golden Hall, Balai Agung Rakyat, Beijing, China. Setelah berada di dalam ruangan Golden Hall, wartawan masih harus menunggu sekitar 30 menit. Suasananya hening. Hanya terdengar orang saling berbisik dan anggota-anggota paspampres berkeliling. Di setiap lajur kursi ada 2 anggota paspampres yang duduk. Suasana terasa tegang hingga akhirnya ketujuh anggota Komite Tetap Politbiro keluar.
Xi terlihat di depan kemudian diikuti Li Qiang (63) yang merupakan pemimpin PKC di Shanghai. Siapa yang berjalan di belakang Xi itulah yang ditunggu-tunggu. Pasalnya, kemungkinan besar "orang nomor 2" itulah yang akan menjadi perdana menteri China untuk menggantikan PM Li Keqiang yang memasuki usia pensiun tahun depan. Posisi PM, jika melihat tanggung jawab Li Keqiang, bertanggungjawab untuk urusan ekonomi. Setelah Li Qiang, lalu terlihat Zhao Leji (65) yang sebelumnya sudah menjadi anggota Komite Tetap Politbiro. Sebagai "orang ketiga", Zhao kemungkinan akan mengepalai badan legislatif.
Sejak 2017, Zhao Leji menjalankan Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, badan partai yang sangat ditakuti karena mengawasi korupsi dan penyimpangan lainnya. Itu telah membuat Zhao menjadi tokoh kunci dalam kampanye Xi "melenyapkan lawan" dan menanamkan loyalitas. Zhao dianggap oleh para pengamat menjadi bagian dari "Geng Shaanxi" Xi yang memiliki ikatan keluarga dengan Shaanxi. Zhao dianggap membantu proses Xi bisa tetap menjadi sekjen partai tanpa batasan waktu.
Perombakan kepemimpinan tertinggi di PKC ini diumumkan sehari setelah Kongres Nasional PKC ke-20 berakhir, Sabtu. Banyak pihak berharap tim elit PKC baru ini akan bisa memperbaiki kondisi perekonomian China dan mengubah strategi kebijakan "nol-Covid dinamis". Hanya saja, dalam pidatonya di pembukaan kongres, Xi menegaskan kebijakan terkait Covid-19 sudah yang terbaik dan tidak akan ada yang diubah. Ini, kata Xi, demi melindungi seluruh rakyat. Jika tidak ada kebijakan itu, dikhawatirkan kasus Covid-19 akan menjadi tidak terkendali dan layanan kesehatan China bisa lumpuh.
Bekal setia
Harapan tim elit baru Xi bisa memperbaiki keadaan sepertinya akan berakhir dengan kekecewaan karena tak semua anggota baru itu memiliki pengalaman menjabat posisi di tingkat nasional seperti wakil PM atau menteri kabinet yang biasanya menjadi persyaratan untuk menjadi Komite Tetap Politbiro. Seperti Li Qiang yang tidak memiliki latar belakang menjabat di pemerintahan nasional. Li Qiang dekat dengan Xi setelah keduanya bekerja sama di Provinsi Zhejiang, pusat industri dan perusahaan swasta, pada awal tahun 2000-an.
Li Qiang memegang wilayah Shanghai yang dianggap sebagai pos paling penting di China. Dulu Xi, mantan Presiden Jiang Zemin, dan mantan PM Zhu Rongji juga pernah berkuasa di Shanghai. Reputasi Li Qiang rusak ketika Shanghai memberlakukan kebijakan lockdown terkait Covid-19 dalam waktu lama pada awal 2022. Sekitar 25 juta jiwa terpaksa berada di rumah saja hingga memicu protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya pejabat yang dianggap bermasalah kemudian dihukum sebagai upaya meredam kemarahan publik. Namun, Li Qiang ternyata "aman". Pengangkatannya ke Komite Tetap Politbiro membuktikan kesetiaan pada Xi lebih penting ketimbang faktor popularitas publik maupun kompetensi dalam pemerintahan.
Anggota baru lainnya, Cai Qi (66) adalah sekretaris PKC Beijing, Ding Xuexiang (60) yang menjadi kepala staf Xi, dan Wang Huning (67) yang sebelumnya menjabat sebagai dekan fakultas hukum Universitas Fudan, Shanghai, dan guru besar politik internasional. Sementara anggota nomor 7 adalah Li Xi (66) yang menjabat sebagai sekretaris PKC di Provinsi Guangdong. Wang sudah menjadi anggota Komite Tetap Politbiro sejak 2017 dan naik dari posisi kelima. Ini menunjukkan statusnya sebagai salah satu penasihat terpenting Xi. Wang yang memiliki latar belakang akademisi itu bertanggung jawab atas ideologi partai dan menjadi penasihat suksesi pemimpin.
Sejak 2017, Wang bertanggungjawab pada badan reformasi yang fokusnya membantu menegakkan kebijakan Xi. Wang-lah yang menganjurkan China menjadi negara yang kuat dan terpusat untuk melawan pengaruh asing. Wang dipuji para peneliti asing karena mengembangkan ideologi resmi dari tiga pemimpin China, yakni "Tiga Perwakilan” oleh Jiang Zemin, “Konsep Pengembangan Ilmiah” oleh Hu Jintao, dan “Sosialisme dengan Karakteristik China di Era Baru” oleh Xi. Wang juga pernah menulis buku kritis "America Against America," yang ditulis setelah berkunjung ke Amerika Serikat tahun 1991. Di bukunya itu ia memaparkan ketidaksetaraan ekonomi dan tantangan sosial dan politik AS.
Seperti Wang, Ding Xuexiang tidak pernah menjadi gubernur, sekretaris partai provinsi, atau menteri. Ding bergabung dengan Politbiro sejak 2017 dan sudah memegang berbagai jabatan di dalam partai. Sebagai kepala Kantor Umum sejak 2017, Ding memegang salah satu posisi birokrasi terpenting di partai dengan kontrol besar atas informasi dan akses ke pejabat. Itu menunjukkan Xi menaruh kepercayaan tinggi padanya dan Ding sering menjadi salah satu dari sedikit pejabat yang ikut pertemuan penting dengan Xi. Itulah kenapa dia dijuluki "alter ego Xi" dan "kepala staf Xi."
Sementara Cai Qi adalah pendatang baru di Komite Tetap Politbiro. Ia dikenal sebagai politisi berbakat yang sudah lama berteman dengan Xi. Seperti halnya Xi, Cai pernah bekerja di Provinsi Fujian dan Zhejiang lalu menjadi walikota Beijing pada 2016. Ia berhasil melaksanakan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 tepat waktu dan menjalankan kebijakan "nol-Covid dinamis" tanpa pergolakan seperti di Shanghai. Cai dianggap sebagai salah satu intelektual terkemuka PKS, setelah mendapat gelar doktor ekonomi politik dari Fujian Normal University.
Melihat keenam anggota Komite Tetap Politbiro ini, Xi jelas dikelilingi orang-orang kepercayaannya. Sama seperti yang biasa dilakukan pejabat dimanapun. Masalahnya, Xi dikhawatirkan hanya akan mendapatkan laporan "asal bapak senang" dari anak-anak buahnya, bukan apa yang seharusnya ia dengar. Jalan menuju "Era Baru" China tidak akan mudah dan Xi menyadarinya dan sempat menyinggungnya saat pidato pembukaan kongres. Xi berpesan China harus tetap waspada terhadap tantangan "gelombang dan badai berbahaya". Pada pidato saat memperkenalkan Komite Tetap Politbiro, Xi juga mengulangi peringatannya dengan mengatakan China harus menjadi "seperti seorang siswa yang mengikuti ujian tanpa akhir".
Bahasa yang digunakan Xi lebih banyak berisi peringatan dibandingkan dengan kongres ke-19 tahun 2017 yang lebih banyak berbicara soal perdamaian dan pembangunan. Pidato tahun ini seakan menunjukkan China yang sedang kesulitan dan harus berjuang keras menghadapinya. Namun, Xi kepada wartawan juga menekankan tetap perlunya membuka dan menjaga hubungan dengan dunia. "China tidak akan bisa berkembang tanpa dunia dan dunia juga membutuhkan China," kata Xi yang pidatonya kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.
Di akhir pidatonya, Xi sempat mengucapkan terima kasih kepada semua wartawan yang selama ini dianggap sudah membantu menggaungkan suara China ke seluruh dunia. "Terima kasih atas kerja keras Anda semua dan pekerjaan sudah dilakukan dengan baik," kata Xi yang kemudian berpamitan dan meninggalkan ruangan diikuti enam anak buahnya.