China Tata Jalan Menuju Era Baru lewat Kongres Partai Komunis
Kepastian pelaksanaan kongres ini dinantikan karena China dinilai berada di masa yang genting untuk menentukan peta pembangunan baru. Presiden China Xi Jinping juga akan mengamankan masa jabatan ketiga.
Oleh
LUKI AULIA
·4 menit baca
LI XUEREN/XINHUA VIA AP
Presiden China Xi Jinping (tengah) dan Perdana Menteri China Li Keqiang bertemu dengan para perwakilan pegawai negeri sipil saat upacara penghargaan nasional di Aula Besar Rakyat di Beijing, 30 Agustus 2022.
BEIJING, KOMPAS — Partai Komunis China akhirnya menetapkan pelaksanaan Kongres Nasional Partai Komunis China Ke-20 pada 16 Oktober 2022. Kepastian pelaksanaan kongres ini dinantikan karena China dinilai berada di masa yang genting untuk menentukan peta pembangunan baru menuju Tujuan Seratus Tahun Kedua.
Dalam kongres ini akan dibahas hasil kerja partai selama lima tahun terakhir berikut capaian-capaiannya dalam mengembangkan sosialisme dengan karakteristik China di era baru. Presiden China Xi Jinping juga akan mengamankan masa jabatan ketiga dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin paling kuat di China setelah Mao Zedong.
Kantor berita China, Xinhua, menyebutkan, Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) mengumumkan keputusan ini, Selasa (30/8/2022). Sebelum kongres, akan digelar sidang pleno ke-7 Komite Pusat PKC ke-19 pada 9 Oktober di Beijing. Sekretaris Jenderal Komite Pusat PKC Xi Jinping menegaskan, kongres ini akan menjunjung tinggi panji-panji besar sosialisme berkarakter China, menjunjung tinggi Marxisme-Leninisme, Pemikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping, Teori Tiga Wakil, Pandangan Ilmiah tentang Pembangunan, dan mengimplementasikan Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme Berciri China untuk Era Baru.
Kongres juga akan meninjau situasi internasional dan domestik, merumuskan rencana aksi dan kebijakan utama, memobilisasi anggota partai dan seluruh rakyat dari semua kelompok etnis di seluruh negeri. Langkah ini untuk memantapkan kepercayaan pada sejarah, memperkuat inisiatif sejarah, berinovasi atas dasar hal yang telah dilakukan, dan dengan berani maju ke depan. Seluruh rakyat akan dimobilisasi untuk memajukan Rencana Terpadu Lima Lingkup dan Strategi Komprehensif Empat Cabang demi mendorong kemakmuran bersama. Dalam kongres ini akan dipilih Komite Pusat PKC yang baru dan Komisi Pusat Pemeriksaan Disiplin PKC.
Tiga periode
SHEN HONG/XINHUA VIA AP
Para delegasi menghadiri sesi penutupan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, Jumat (11/3/2022).
Kongres PKC biasanya berlangsung selama satu pekan dan prosesnya tidak terbuka untuk umum. Xi (69) terus mengonsolidasikan kekuasaan sejak menjadi sekretaris jenderal PKC, 10 tahun lalu, dan menghilangkan oposisi terhadap pemerintahannya. Terlepas dari tantangan yang menghadang jalan menuju masa jabatan ketiga—mulai dari perekonomian yang hampir kolaps, pandemi Covid-19, dan protes publik yang jarang terjadi hingga meningkatnya friksi dengan Barat dan ketegangan atas Taiwan—Xi siap mengamankan mandat untuk mengejar visinya untuk ”peremajaan bangsa China”.
Sejak mengambil alih kekuasaan, Xi, putra seorang revolusioner komunis, telah memperkuat partai dan perannya di masyarakat dan menghilangkan ruang untuk perbedaan pendapat. Di bawah kepemimpinan Xi, China menjadi lebih tegas di panggung global sebagai pemimpin negara berkembang dan alternatif dari tatanan pasca-Perang Dunia II yang dipimpin Amerika Serikat.
”Xi akan membawa China ke pendekatan kebijakan yang lebih Sino-sentris, khususnya kebijakan luar negeri,” kata Direktur Institut China SOAS Universitas London Steve Tsang.
Kemungkinan Xi menjabat lagi selama lima tahun untuk ketiga kali atau lebih ini ditetapkan pada 2018 ketika ia menghilangkan batasan dua kali masa jabatan untuk presiden. Ini yang akan diperbarui pada pertemuan parlemen tahunan pada Maret 2023. Sehari setelah kongres, Xi kemungkinan akan kembali diberikan peran sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis dan Ketua Komisi Militer Pusat.
AFP/WANG ZHAO
Arsip foto pada 24 Oktober 2017 menunjukkan Presiden China Xi Jinping mengangkat tangan untuk memberikan suara atas laporan para pemimpin China lainnya dalam Kongres Partai Komunis Ke-19 di Aula Besar Rakyat di Beijing.
Di kongres akan dipilih siapa saja yang akan bergabung dengan Xi di Politbiro dan siapa yang menggantikan Perdana Menteri Li Keqiang yang akan pensiun pada Maret 2023. Kandidat pengganti Keqiang, antara lain, Wang Yang (67) yang memimpin badan penasihat politik utama dan Hu Chunhua (59), wakil perdana menteri. Keduanya sebelumnya adalah pemimpin PKC di Provinsi Guangdong.
Kandidat lain, yakni Chen Min’er (61) yang merupakan ketua PKC di Kota Chongqing, tidak pernah memegang jabatan nasional. Anggota Politbiro akan diutak-atik karena ada dua anggota yang sudah mencapai usia pensiun.
”Setelah menempatkan orang-orang yang loyal padanya ke posisi kekuasaan dengan kongres ini, Xi akan memiliki mandat yang lebih besar untuk mendorong kebijakan apa pun yang dia inginkan,” kata Guru Besar di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di Universitas Nasional Singapura, Alfred Wu.
Setelah kongres, banyak orang di China dan komunitas internasional akan memperhatikan upaya Beijing mencegah penurunan ekonomi yang berkepanjangan dan meningkatkan kemungkinan pengurangan pembatasan terkait Covid-19. Kebijakan Covid-19 yang ketat di Beijing menyebabkan karantina total (lockdown) yang kerap dan mengganggu yang membuat warga frustrasi, menghancurkan perekonomian.
YUE YUEWEI/XINHUA VIA AP
Hadirin bertepuk tangan saat upacara peringatan 100 tahun berdirinya Liga Pemuda Komunis China yang digelar di Aula Besar Rakyat di Beijing, 10 Mei 2022.
Kalangan investor akan mengamati bagaimana Beijing mengatasi hubungan yang memburuk dengan Barat. Keinginan Xi untuk mengendalikan Taiwan akan menjadi fokus selama masa jabatan ketiga, terutama dengan ketegangan yang meningkat setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei pada Agustus.
Sejak mengambil alih kekuasaan, Xi telah membatalkan perbedaan pendapat di Tibet dan Xinjiang yang pernah bergolak dan membawa Hong Kong ke ambang pengekangan dengan Undang-Undang Keamanan Nasional. Beberapa pengamat China memperkirakan China akan melakukan langkah militer ke Taiwan dalam waktu dekat. Bagi Xi menuntaskan isu Taiwan akan mengamankan posisinya dalam sejarah China bersama dengan Mao. (REUTERS)