4 Juta Anak Jatuh Miskin akibat Perang Ukraina-Rusia
Perang Ukraina-Rusia dan krisis ekonomi yang ditimbulkannya telah menyebabkan sedikitnya 4 juta anak di seluruh Eropa Timur dan Asia Tengah jatuh ke dalam jurang kemiskinan.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·4 menit baca
NEW YORK, SENIN – Komplikasi perang Ukraina-Rusia, yang memperburuk multikrisis akibat pandemi Covid-19, menyebabkan sedikitnya 4 juta anak di seluruh Eropa Timur dan Asia Tengah jatuh ke dalam jurang kemiskinan. Anak-anak Rusia dan Ukraina paling terpengaruh sejak Moskwa mengerahkan pasukannya untuk menyerbu negara tetangganya, Ukraina, per 24 Februari 2022.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef) menyampaikan hal itu pada Senin (17/10/2022). “Anak-anak menanggung beban terberat dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh perang di Ukraina,” sebut pernyataan Unicef, yang berbasis pada kajian data dari 22 negara di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah.
Menurut Unicef, konflik dan meningkatnya inflasi telah mendorong tambahan empat juta anak di seluruh Eropa Timur dan Asia Tengah jatuh ke dalam kemiskinan. Terjadi peningkatan 19 persen dibandingkan kondisi tahun 2021. Namun, kali ini akibat perang Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak sembilan bulan lalu, anak-anak di kedua negara itu paling terdampak.
“Rusia menyumbang hampir tiga per empat dari total peningkatan jumlah anak yang hidup dalam kemiskinan akibat perang dan krisis biaya hidup di seluruh wilayah, dengan tambahan 2,8 juta anak dari rumah tangga di bawah garis kemiskinan. Di Ukraina, ada tambahan setengah juta anak yang hidup dalam kemiskinan,” tambah Unicef.
Rusia dan Ukraina diikuti Romania, yang mencatat tambahan 110.000 anak miskin. "Anak-anak di seluruh wilayah sedang tersapu oleh perang yang mengerikan ini," kata Afshan Khan, Direktur Regional Unicef untuk Eropa dan Asia Tengah.
Sanksi ekonomi yang jatuhkan Barat kepada Rusia dipadu dengan populasi negara itu yang besar telah menghasilkan efek yang sangat besar. “Jika kita tidak mendukung anak-anak dan keluarga ini sekarang, peningkatan tajam kemiskinan anak hampir pasti akan mengakibatkan kematian, kehilangan pendidikan dan masa depan,” lanjut pernyataan Unicef.
Menurut Unicef, semakin miskin sebuah keluarga, semakin besar proporsi pendapatan yang harus dikeluarkan untuk makanan dan bahan bakar. Akibat lanjutannya, pendapatan yang digunakan untuk biaya perawatan kesehatan dan pendidikan anak-anak semakin kecil.
Anak-anak miskin itu juga “lebih berisiko mengalami kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan”. Sementara itu dalam tahun ini saja, kata Unicef, ada tambahan 4.500 anak meninggal sebelum sempat merayakan ulang tahun pertamanya dan 117.000 anak putus sekolah.
Situasi perang
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina terjadi di sekitar kota Bakhmut dan Soledar, Provinsi Donetsk, Ukraina timur. Pertempuran sangat intens meletus pada akhir pekan lalu di Donetsk dan Luhansk, Ukraina timur, dan Provinsi Kherson, Ukraina selatan.
Tiga provinsi tersebut, bersama Zaporizhia di Ukraina selatan, telah diproklamasikan Putin sebagai bagian dari wilayah aneksasi Rusia bulan lalu. Ukraina dan negara-negara sekutunya, menolak langkah sepihak Rusia dan menyebutnya sebagai tindakan tidak sah. Mereka menegaskan, pencaplokan wilayah yang dilakukan Rusia telah melanggar hukum internasional.
Kota Bakhmut telah menjadi sasaran serangan Angkatan Bersenjata Rusia di Donetsk sejak pasukan Moskwa merebut Lysychansk dan Sievierodonetsk, Juni dan Juli. Soledar berada di utara Bakhmut. “Titik panas utama di Donbas (meliputi Donetsk dan Luhansk) ialah Soledar dan Bakhmut,” kata Zelenskiy. “Pertempuran besar sedang terjadi di sana.”
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, Rusia menembaki posisi Ukraina di beberapa front, Minggu, dengan target termasuk kota-kota di wilayah Kharkiv, Donetsk, dan Kherson. Namun, pasukan Ukraina terus memberikan perlawanan terhadap serangan Rusia di wilayah tersebut.
Para pejabat pro-Kremlin, Minggu, menyalahkan Ukraina atas serangan roket yang menghantam kantor wali kota Donetsk di wilayah yang dikendalikan separatis Ukraina sejak 2014. Para pejabat Ukraina mengatakan, serangan roket Rusia menghantam sebuah kota di seberang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia.
Pihak separatis yang didukung Kremlin menuduh Ukraina melancarkan banyak serangan terhadap infrastruktur dan sasaran pemukiman di wilayah pendudukan dengan roket HIMARS yang dipasok AS. Pekan lalu, Kremlin meluncurkan apa yang diyakini sebagai serangan udara dan rudal terkoordinasi terbesarnya terhadap infrastruktur Ukraina.
Media Rusia, RIA Novosti, melaporkan bahwa di Rusia barat, di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina, para pejabat mengatakan, pertahanan udara menembak jatuh sedikitnya 16 rudal Ukraina di wilayah Belgorod. Pihak berwenang Rusia menuduh Kyiv sering menembaki wilayah mereka, mengakibatkan warga sipil terluka. Hingga kini, tidak ada klaim bertanggung jawab dari Ukraina. (AP/AFP/REUTERS)