Ukraina Klaim Kendali Penuh atas Kota Pusat Logistik Rusia
Kota Lyman akan dijadikan pangkalan atau pusat logistik Ukraina untuk merebut kembali kota-kota lain di wilayah Donbas. Dari Lyman, pasukan Ukraina bisa memotong jalur pasokan untuk pasukan Rusia.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·3 menit baca
KYIV, SENIN — Pemerintah Ukraina mengklaim pasukannya telah mengendalikan penuh kota Lyman di Distrik Kramatorsk, Provinsi Donetsk, Ukraina timur, Minggu (2/10/2022). Klaim muncul setelah Rusia dan separatis dukungan Moskwa meresmikan aneksasi Donetsk dan tiga wilayah lain, Jumat (30/9/2022). Sejak Mei, Rusia menjadikan Lyman sebagai pusat logistik selama perang melawan Ukraina di Donetsk.
Menurut Reuters, Senin (3/10/2022), pengendalian kembali secara penuh atas pusat logistik itu merupakan kesuksesan besar pasukan Kyiv setelah pertempuran sengit selama beberapa minggu terakhir. Pasukan Ukraina mengklaim berhasil memukul mundur pasukan Rusia dari Lyman, Sabtu (1/10/2022).
Rusia merebut Lyman, kota berpenduduk sekitar 20.000 jiwa, dari Ukraina pada Mei 2022, dan menjadikannya pusat logistik dan transportasi untuk operasi di bagian utara Donetsk. Perebutan kembali kota itu oleh pasukan Kyiv menjadi kerugian medan perang terbesar Rusia sejak serangan balasan kilat Ukraina di wilayah timur laut Kharkiv pada September lalu.
Kota Lyman akan dijadikan pangkalan atau pusat logistik Ukraina untuk merebut kembali kota-kota lain di wilayah Donbas, yang meliputi Provinsi Donetsk dan Luhansk. Kesuksesan itu dapat menjadi faktor kunci untuk merebut kembali wilayah Luhansk. Dari Lyman, pasukan Ukraina bisa memotong jalur pasokan untuk pasukan Rusia, yang telah mengalami kemunduran besar dalam tiga minggu terakhir.
”Berkat kesuksesan operasi di Lyman, kami bergerak menuju rute utara-selatan yang kedua. Berarti, jalur pasokan (Rusia) yang kedua ini akan terganggu,” kata Kolonel Viktor Kevlyuk di lembaga Pusat Strategi Pertahanan Ukraina. “Dan, dalam hal ini, kelompok Rusia di Luhansk dan Donetsk hanya dapat dipasok secara ketat melalui wilayah Rostov (Rusia),” kata Kevlyuk kepada media Espreso TV.
Perebutan kembali Lyman juga menjadi bukti bertambahnya kekuatan pasukan Ukraina setelah didukung persenjataan Barat, yang dipimpin Amerika Serikat. Dua hari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan penggabungan empat wilayah Ukraina, yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhia, dan Kherson.
Bendera nasional Ukraina dikibarkan di atas gedung-gedung pemerintah dan swasta di Lyman sejak Sabtu (1/10/2022). Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, perebutan kembali atas Lyman menunjukkan Ukraina mampu menghalau pasukan Rusia sekaligus memperlihatkan penyebaran senjata Barat ke Ukraina berdampak baik terhadap konflik tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, keberhasilan tentaranya tidak terbatas pada merebut kembali Lyman. Pasukan Ukraina yang semakin kuat juga telah membebaskan permukiman kecil Arkhanhelske dan Myrolyubivka di wilayah Kherson, Ukraina selatan. Keberhasilan itu juga terjadi hanya dua hari setelah Moskwa mengumumkan aneksasi.
Kantor berita Interfax-Ukraine mengutip Serhiy Cherevatyi, juru bicara Komando Timur Pasukan Ukraina, melaporkan, pasukan Ukraina telah merebut kembali Torske, desa kecil di wilayah Donetsk, sekitar 15 kilometer sebelah timur Lyman. Wartawan tidak bisa segera memverifikasi laporan itu. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengaku telah menarik pasukannya keluar Lyman karena ada pengepungan.
Moskwa tidak menyebut Lyman ketika melaporkan perkembangan pertempuran di Ukraina pada Minggu (2/10/2022). Hanya dikatakan, pasukan Rusia telah menghancurkan tujuh depot artileri dan rudal di wilayah yang dikuasai Ukraina di Kharkiv, Zaporizhzhia, Mykolaiv, dan Donetsk. Empat wilayah yang dianeksasi Rusia meliputi 18 persen dari total luas daratan Ukraina.
Ketua Majelis Rendah Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin mengatakan, parlemen membahas rancangan undang-undang dan perjanjian ratifikasi untuk menerima penggabungan empat Ukraina, Senin (3/10/2022). Namun, upacara penandatanganan oleh Putin yang penuh kemegahan pada Jumat lalu gagal membendung gelombang kritik di Rusia tentang bagaimana operasi militernya ditangani.
Sekutu Putin, Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya, menyerukan perubahan strategi sampai deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir hasil-rendah.
Washington mengatakan akan menanggapi dengan tegas setiap penggunaan senjata nuklir. Seorang tokoh Rusia mengkritik Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di media sosial karena kemunduran perang. (REUTERS/AFP/AP)