Sinovac-RI Perluas Kerja Sama, Topang Indonesia Jadi Pusat Vaksin Terbesar di Asia Tenggara
Produsen vaksin Covid-19 asal China, Sinovac, akan memperluas kerja sama dengan Indonesia. Tidak hanya kerja sama dalam pengembangan vaksin Covid-19, tetapi juga pengembangan vaksin penyakit menular lainnya.
Oleh
LUKI AULIA, DARI BEIJING, CHINA
·4 menit baca
BEIJING, KOMPAS — Kerja sama antara Indonesia dan salah satu produsen vaksin Covid-19, Sinovac Biotech Ltd. yang bermarkas di Beijing, China, berlanjut pada pengembangan vaksin Covid-19 berplatform messenger ribonucleic acid atau mRNA. Selain kerja sama dalam pengembangan vaksin Covid-19, Sinovac juga memperluas kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia untuk studi mendasar mengenai penelitian dan pengembangan vaksin untuk penyakit menular lainnya.
Terkait dengan kerja sama tersebut akan ada tim dari Sinovac yang akan berkunjung ke Indonesia pada 10 Oktober mendatang. Hal ini dikemukakan Chairman, Presiden, dan CEO Sinovac Biotech Ltd Weidong Yin ketika ditemui pada Jumat (30/9/2022) malam di kantor pusat Sinovac Life Sciences Co, Ltd., Daxing, Beijing, China.
”Kami ingin memperluas kerja sama dengan Indonesia karena sejak awal 2020, ketika vaksin Covid-19 masih dalam tahap uji klinis, Presiden RI Joko Widodo sudah mengunjungi lokasi uji klinis kami. Dukungan itu sangat berarti bagi kami hingga akhirnya kami punya hasil yang bagus,” ujar Weidong.
Salah satu pertimbangan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara rekan Sinovac yang terdekat adalah karena Indonesia mempunyai jumlah populasi yang besar dan belum ada perusahaan farmasi internasional yang besar.
Namun, lanjut Weidong, meski tidak ada perusahaan farmasi internasional yang besar di Indonesia, ada perusahaan farmasi besar yang selama ini menangani penelitian dan pengembangan vaksin di Indonesia, yakni Bio Farma.
”Kami sudah menjalin banyak kerja sama dengan Bio Farma. Kami berharap kerja sama ini bisa berlanjut karena hubungan China dan Indonesia yang erat. Presiden Jokowi juga bersahabat dengan rakyat China,” ujarnya.
Sekitar 90 wartawan dari 75 negara berkesempatan mengunjungi beberapa bagian dari pabrik Sinovac, Jumat lalu. Bagian yang dikunjungi, antara lain, laboratorium pengendalian kualitas, Covid-19 Vaccine Bulk Workshop, Biomedical Innovation Base, dan Sinovac Vaccine & Hope Exhibition Hall.
Chairman of Quality Management Committee dan Vice President of Sinovac Biotech Ltd Weining Meng, yang ditemui seusai mengunjungi ”jantungnya” Sinovac, menjelaskan bahwa kerja sama Sinovac dan Indonesia pada 2020 dimulai dari studi klinis vaksin Covid-19. Bio Farma dilibatkan dalam uji klinik fase 3 vaksin Sinovac pada 2020.
Meski vaksin buatan Sinovac sudah digunakan di Indonesia, pihak Sinovac masih terus bekerja sama dengan akademisi di perguruan tinggi untuk mengecek efektivitas vaksin Covid-19 Sinovac bagi populasi Indonesia. ”Kini kami juga bekerja sama secara lebih luas untuk sejumlah studi yang masih sangat dasar. Sudah ada tim yang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan kajian akademik dasar, terutama untuk penyakit-penyakit yang umum muncul di Asia,” kata Weining.
Selain dengan perguruan tinggi, Sinovac juga bekerja sama dengan Bio Farma untuk pengembangan vaksin yang lainnya. Rencananya, Sinovac akan bekerja sama memproduksi sekitar 140 juta dosis vaksin.
”Kami ingin tidak hanya bekerja sama dalam urusan produksi dan pengembangan serta distribusi vaksin, tetapi juga menjadi rekan dalam bidang keamanan kesehatan masyarakat dengan membuat industri vaksin atau fasilitas vaksin dan penelitian pengembangan demi mempersiapkan jika saja terjadi pandemi selanjutnya,” kata Weining.
Duta Besar RI untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, saat dihubungi secara terpisah, Sabtu (1/10/2022), menjelaskan, untuk ke depannya sedang dibahas kerja sama pengembangan sumber daya manusia, antara lain, pemberian beasiswa untuk studi di China, khususnya program doktoral atau penelitian pascadoktoral. Selain itu, ada juga rencana kerja sama pengembangan pusat pendidikan dan penelitian vaksin di Indonesia.
”Saya kira di bidang ini pembicaraannya sangat positif. Kemarin, pihak Sinovac di Jakarta menginformasikan rencana tersebut kepada saya,” ujar Djauhari.
Terbesar di Asia Tenggara
Kerja sama Indonesia dan Sinovac pada pengembangan mRNA dibutuhkan untuk mendukung peran Indonesia menjadi pusat vaksin Covid-19 di kawasan Asia Tenggara. Sampai sejauh ini, China sudah mengekspor 16 batch dengan jumlah 6,4 juta vaksin siap pakai serta 115,5 juta vaksin setengah jadi jenis Sinovac dan Sinopharm ke Indonesia.
Platform mRNA berbeda dengan vaksin pada umumnya yang mengandung virus atau kuman penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin mRNA menggunakan teknologi baru berupa komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu.
Kerja sama kedua pihak ini diterapkan dalam bentuk transfer teknologi hingga pengembangan pusat penelitian bersama di Indonesia. Peran Indonesia sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara akan bisa mewujudkan kesetaraan akses vaksin untuk semua negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempercayakan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 untuk Asia Tenggara.