Diaspora Indonesia di Jepang Dapat Menjadi Duta Penjaga Relasi
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam kunjungannya ke Jepang berharap para diaspora Indonesia menjadi duta penjaga hubungan baik kedua negara yang telah terjalin 60 tahun lebih.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah warga negara Indonesia di Jepang hingga Desember 2021 lalu mencapai 59.820 orang. Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun berharap para diaspora Indonesia di Jepang tersebut terus berkontribusi positif dan menjadi duta negara dalam menjaga hubungan baik Indonesia-Jepang.
”Kehadiran diaspora Indonesia di Jepang dapat berkontribusi secara positif, menjadi duta Indonesia, memberikan karya terbaik, mematuhi hukum setempat, saling jaga silaturahmi, dan saling membantu,” kata Wapres Amin saat menghadiri undangan dialog dengan warga negara Indonesia (WNI) di Jepang dan jamuan santap siang di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), 5 Chome 2-26, Higashigotanda, Shinagawa City, Tokyo, Senin (26/9/2022).
Kehadiran diaspora Indonesia di Jepang dapat berkontribusi secara positif, menjadi duta Indonesia, memberikan karya terbaik, mematuhi hukum setempat, saling jaga silaturahmi, dan saling membantu.
Pada acara yang menjadi salah satu agenda kunjungannya di Jepang tersebut, Wapres Amin yang didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin mengatakan bahwa tahun depan Indonesia dan Jepang akan merayakan 65 tahun hubungan bilateral. KBRI Tokyo dan KJRI Osaka akan menyiapkan banyak kegiatan yang juga melibatkan diaspora Indonesia di Jepang.
”Saya berharap hubungan persahabatan antara kedua negara yang telah berjalan lebih dari enam dekade akan semakin erat dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat kedua negara,” kata Wapres Amin.
Selanjutnya, Wapres Amin menuturkan, dirinya pada Senin sore akan melakukan kunjungan kehormatan (courtesy call) kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio di Istana Akasaka. Wapres Amin akan memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang akhir Juli 2022 lalu.
Selain itu, akan dibahas pula beberapa kepentingan Indonesia, khususnya penguatan kerja sama ekonomi, ketenagakerjaan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. ”Saya (juga) ingin mendorong kerja sama potensial Indonesia dan Jepang, utamanya pengembangan ekonomi syariah dan industri halal pada sektor unggulan, yaitu makanan, kosmetik, fashion, dan pariwisata,” ujar Wapres Amin.
Saya (juga) ingin mendorong kerja sama potensial Indonesia dan Jepang, utamanya pengembangan ekonomi syariah dan industri halal pada sektor unggulan, yaitu makanan, kosmetik, fashion, dan pariwisata.
Wapres pun menuturkan kesiapan Indonesia menjadi mitra utama Jepang dalam mengembangkan bisnis halal dengan memanfaatkan kemampuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terfokus pada kesejahteraan masyarakat. ”Saya harap diaspora Indonesia di Jepang dapat mendukung rencana ini,” katanya.
Terkait pengembangan UMKM tersebut, pada kesempatan ini Wapres Amin mengapresiasi upaya pemberdayaan UMKM di Jepang oleh WNI melalui UKM Center yang difasilitasi KBRI Tokyo serta didukung sinergi perbankan dan kantor BUMN cabang Tokyo. Hal ini termasuk pendirian halal vending machine milik WNI di Jepang. ”Hal-hal seperti ini perlu terus dikembangkan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional pascapandemi,” ujarnya.
Wapres Amin pun berpesan kepada para diaspora Indonesia di Jepang agar terus menjaga jati diri sebagai bangsa Indonesia dengan terus memegang teguh dan mengamalkan Pancasila serta menghargai kebinekaan. ”Pesan saya bagi Bapak (dan) Ibu yang jauh dari Tanah Air untuk senantiasa menjaga kekayaan Indonesia yang terbesar, yaitu Pancasila dan kebinekaan,” kata Wapres Amin.
Pendataan diaspora
Wapres juga meminta para diaspora Indonesia tidak ragu menghubungi KBRI Tokyo dan KJRI Osaka jika ada kesulitan. Di sisi lain, para diaspora juga mesti membantu perwakilan Republik Indonesia di Jepang dengan cara lapor diri melalui aplikasi Portal Peduli WNI. Terdatanya para diaspora di KBRI dan KJRI akan lebih memudahkan perwakilan RI membantu dan melindungi WNI, semisal saat terjadi bencana alam.
Sebelumnya, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi memperkenalkan para diaspora Indonesia yang hadir secara hibrida. Mereka berasal, antara lain, dari KJRI Osaka, Bank Indonesia Tokyo, Bank Negara Indonesia Tokyo, Garuda Indonesia Tokyo, Pertamina Tokyo, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia di Jepang (APIJ).
Selain itu juga Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII), Kerukunan Masyarakat Kristen Indonesia Jepang (KMKI), Kerukunan Masyarakat Hindu, Kerukunan Masyarakat Buddha, Indonesian Community in Japan (ICJ), Paguyuban Nagoya, serta Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang.
Dubes Heri menuturkan, KBRI Tokyo telah berupaya maksimal memfasilitasi WNI yang mengalami masalah atau musibah, antara lain melalui pembinaan kepada masyarakat WNI, terutama di daerah-daerah dengan jumlah WNI yang besar. Pendataan WNI di Jepang juga dioptimalkan dengan melibatkan masyarakat sebagai tenaga harian lepas untuk membantu pencatatan WNI yang mulai menetap di Jepang.
”Selain itu, KBRI juga melaksanakan kegiatan Indonesia Friendship Day (IFD) di sejumlah kota besar di Jepang guna melaksanakan pelayanan kekonsuleran sekaligus ramah tamah Dubes RI dengan tokoh masyarakat Indonesia,” katanya.
Sebagai informasi, hingga Desember 2021, jumlah total WNI di Jepang mencapai 59.820 orang yang terdiri dari pemegang izin tinggal permanent resident, temporary resident, pemagang, pelajar, istri/suami warga negara Jepang, pemegang visa untuk aktivitas tertentu, dan lain-lain. Dari total jumlah WNI tersebut, pemagang merupakan jumlah terbesar, yaitu sekitar 25.007 orang, disusul pemilik izin tinggal permanent resident 7.077 orang dan tenaga kerja berketerampilan khusus (specified skilled worker/SSW) sebanyak 5.855 orang.
Selain Ibu Wury Ma’ruf Amin, turut mendampingi Wapres pada acara ini Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Vernando Wanggai, serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler/Kepala Protokol Negara Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto.
Berikutnya adalah Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, serta anggota Tim Ahli Wapres Johan Tedja Surya.