Westminster Hall, Saksi Popularitas Ratu Elizabeth II
Jenazah Ratu dipindahkan dari Istana Buckingham menuju Westminster Hall. Di tempat itu jenazah Ratu Inggris disemayamkan selama empat hari sebelum dimakamkan.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE DARI LONDON, INGGRIS
·3 menit baca
LONDON, KOMPAS — Westminster Hall, aula besar di kompleks gedung parlemen Inggris, menjadi saksi popularitas Ratu Inggris Elizabeth II. Pada hari kedua disemayamkannya jenazah Ratu, ribuan warga mengantre untuk melihat peti jenazah dan memberikan penghormatan terakhir.
Bagi sebagian orang, menyaksikan peti jenazah Ratu Elizabeth II merupakan pengalaman tidak terlupakan. Mereka yang hadir di Westminster Hall bukan hanya warga Inggris, melainkan juga turis, pelajar, dan yang datang untuk urusan bisnis.
Pada Kamis (15/9/2022) pukul 09.00 waktu London, antrean warga sudah mencapai lebih dari 5 kilometer. Antrean mengular dari Westminster Hall hingga melewati ikon kota, Tower Bridge. Antrean diperkirakan akan semakin panjang seiring bertambahnya warga yang hendak memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II.
Antrean masuk Westminster Hall sudah dibuka sejak Rabu pukul 22.00. Pada Rabu siang, jenazah Ratu dipindahkan dari Istana Buckingham menuju Westminster Hall. Di Westminster Hall, jenazah Ratu Inggris disemayamkan selama empat hari. Menurut rencana, jenazah Ratu dimakamkan pada 19 September di Istana Windsor.
Begitu kesempatan untuk melihat peti jenazah dibuka, warga langsung berjubel antre masuk gedung. Antrean memakan waktu hingga 48 jam. Banyak di antara warga yang rela berkemah di sepanjang jalur antrean di tepi Sungai Thames.
Di tengah antrean, terasa keramahan warga Inggris. Mereka berbincang serta saling berbagi kopi dan makanan ringan. Hujan deras yang mengguyur London sejak Rabu malam tidak menyurutkan semangat warga untuk hadir secara langsung melihat peti jenazah Ratu.
Leticia (18) dan Lena (19), pelajar asal Jerman, tidak menyangka kedatangannya ke London untuk libur sekolah berbuah pengalaman melihat peti jenazah Ratu Elizabeth II. Mereka tiba di Inggris, Jumat malam. Dalam perjalanan, mereka mendengar kabar wafatnya Sang Ratu.
Pada Rabu, Leticia dan Lena ikut membaur dengan masyarakat melihat peti jenazah Ratu dibawa ke Westminster Hall. ”Ini luar biasa sekali, saya tidak menyangka bisa melihat prosesi secara langsung,” kata Leticia.
Ketika tiba di depan gedung Westminster Hall, ia kaget melihat ribuan orang datang pada waktu bersamaan. Mereka berdesak-desakan menantikan peti jenazah Ratu. Setelah menunggu sekitar enam jam, akhirnya Leticia dan Lena melihat peti jenazah dan keluarga kerajaan berjalan dalam iring-iringan.
Turis asal Australia, Janet (55) dan Shanon (22), juga tidak menyangka bisa menjadi bagian dari sejarah Inggris. ”Sepanjang hidup, saya sering menonton televisi atau membaca berita mengenai Kerajaan Inggris. Luar biasa sekali akhirnya bisa menyaksikan sendiri prosesi ini,” kata Janet, ditemui di Istana Buckingham.
Janet bersama anaknya, Shanon, tiba di Inggris pada Selasa sore. Malam harinya, mereka langsung menuju Buckingham untuk melihat kedatangan peti jenazah Ratu dari Skotlandia.
Janet menuturkan, ia memang tidak terlalu mengenal Ratu Elizabeth II. Namun, ikut menjadi bagian dari sejarah dan menyaksikan langsung bagian dari prosesi pemakaman Ratu membuatnya senang. ”Pengalaman yang sungguh surreal,” ujarnya.
Sementara bagi warga Inggris, wafatnya Ratu Elizabeth II menjadi duka mendalam. ”Ratu Elizabeth adalah bukti stabilitas. Perannya selama ini mengajarkan saya untuk selalu ’be present’ dalam setiap kesempatan,” ujar Shaz (60), warga London.