Indonesia dan Filipina Sepakat Tingkatkan Volume Perdagangan
Selain perdagangan, ada empat hal lain yang disepakati dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Kunjungan ke Indonesia menjadi kunjungan luar negeri pertama Presiden Marcos Jr.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·6 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr yang didampingi Ibu Negara Louise Araneta-Marcos di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kemitraan yang telah terjalin hampir 75 tahun. Kedua negara antara lain sepakat mendorong peningkatan volume perdagangan secara signifikan.
Kunjungan kenegaraan kali ini merupakan kunjungan luar negeri pertama Marcos Jr setelah dilantik pada 30 Juni 2022. ”Sekali lagi, selamat datang di Indonesia. Suatu kehormatan menerima kunjungan luar negeri yang pertama Yang Mulia. Ini menegaskan hubungan bilateral kedua negara di bawah kepemimpinan Yang Mulia,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutan ketika membuka pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin (5/9/2022).
Presiden Jokowi percaya hubungan kedua negara, Indonesia dan Filipina, akan semakin erat. ”Dan saya ingin menyampaikan juga dukacita atas wafatnya mantan Presiden ke-12 Filipina, Yang Mulia Bapak Fidel Ramos, bulan Juli lalu. Melanjutkan pertemuan empat mata tadi, saya ingin membahas kerja sama bilateral dan kawasan,” tambah Presiden Jokowi.
Dalam keterangan pers bersama seusai pertemuan bilateral, Presiden Jokowi menyebut bahwa Indonesia dan Filipina sepakat membahas penguatan kerja sama bilateral di berbagai sektor dan kerja sama kawasan dalam konteks ASEAN. ”Yang pertama, kita mendorong peningkatan volume perdagangan secara signifikan,” kata Presiden Jokowi.
Dibandingkan tahun lalu, perdagangan Indonesia-Filipina sudah naik hampir 50 persen. Indonesia secara khusus mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman, farmasi, serta produk kelapa dan rumput laut.
”Saya mengajak Filipina terus mengembangkan potensi perdagangan dan juga konektivitas di wilayah perbatasan. Saya mengusulkan revitalisasi jalur Kapal ro-ro (roll on roll) Bitung-Davao dan membuka jalur penerbangan Manado-Davao, tambahnya.
Kedua, pertemuan bilateral ini juga menyepakati peningkatan intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis. Beberapa BUMN Indonesia sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina. Program tersebut antara lain proyek pengadaan dua kapal landing platform dock oleh PT PAL dan proyek persinyalan kereta api di Manila oleh PT LEN.
”Saya berharap agar rencana pembelian pesawat NC-212i dari PT Dirgantara Indonesia dapat direalisasikan. Ke depan, saya ingin semakin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina,” ucap Presiden.
Ketiga, kedua negara bersepakat terhadap penguatan kerja sama perbatasan. ”Kita sepakat meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan agar terus relevan bagi masyarakat di perbatasan yaitu revised border crossing agreement dan border patrol agreement. Kita juga berkomitmen mempercepat perundingan delimitasi batas landas kontinen berdasarkan Unclos (hukum laut) 1982,” kata Presiden.
Keempat, di bidang pertahanan dan keamanan, Indonesia dan Filipina mendorong penguatan kerja sama untuk keselamatan dan keamanan perairan di wilayah perbatasan. Presiden Jokowi menyatakan sangat menghargai penandatanganan persetujuan kegiatan kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
”Saya senang kita telah memperbarui trilateral cooperative arrangement (TCA) antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan,” kata Presiden Jokowi.
Kelima, Indonesia dan Filipina juga membahas kerja sama kawasan untuk memperkokoh ASEAN dan implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo Pasifik. Presiden Jokowi menekankan tentang pentingnya memperkokoh sentralitas dan kesatuan ASEAN. Indonesia ingin memastikan agar ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kemakmuran kawasan.
ASEAN harus mampu mengatasi berbagai tantangan ke depan dan memperkokoh penghormatan terhadap piagam ASEAN dan untuk memperkuat sentralitas ASEAN. Presiden Jokowi menggarisbawahi pentingnya implementasi ASEAN Outlook on the Indopasific melalui kerja sama yang konkret dan inklusif.
Dalam konteks ini, Indonesia akan mengadakan Indo Pasifik Infrastruktur Forum pada tahun depan. ”Saya juga mengapresiasi komitmen Filipina untuk mendukung penuh keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023,” ujar Presiden Jokowi.
Keluar dari pandemi
Menurut Marcos Jr, perdagangan menjadi sektor yang penting dalam pembicaraan kedua negara agar bisa segera lepas dari dampak buruk pandemi. Marcos Jr sengaja memilih Indonesia sebagai lokasi kunjungan luar negeri pertama karena berbagai alasan. Salah satunya adalah hubungan Indonesia dan Filipina sangat dekat. Dua tahun lagi, hubungan bilateral ke dua negara akan memasuki usia 75 tahun.
”Tidak hanya dari lokasi geografis, tetapi kita dekat dalam hal budaya, kita dekat dalam hal etnisitas dan kemitraan kuat akan terbentuk saat perlahan keluar dari pandemi. Ekonomi adalah bidang yang akan membawa kita menuju kesuksesan. Itu sebabnya kami menjalin kemitraan ke seluruh dunia, terutama di kawasan ASEAN,” ujarnya.
Selain itu, kemitraan akan membawa stabilitas. ”Saya ingin berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, kepada Presiden, atas undangan Anda. Dan saya rasa, meski baru pertama kali ke Jakarta, kami melihat sekeliling, rasanya seperti berada di rumah sendiri karena sambutan Anda begitu hangat,” tambahnya.
Kedatangan Kepala Negara Filipina di Istana Kepresidenan Bogor disambut meriah oleh pasukan Nusantara, pasukan berkuda, dan korps musik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Prosesi penyambutan kemudian dilanjutkan dengan upacara penyambutan resmi dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan kedua negara dan diiringi dentuman meriam sebanyak 21 kali.
Setelah dentuman meriam selesai, kedua pemimpin kemudian melakukan inspeksi pasukan kehormatan yang sebagian memakai busana adat Indonesia. Kedua pemimpin selanjutnya memperkenalkan delegasi dari masing-masing negara yang turut hadir mengikuti upacara.
Delegasi Indonesia yang hadir adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi; Menteri Sekretaris Negara Pratikno; Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Pertahanan Prabowo Subianto; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno; dan Duta Besar RI untuk Filipina Agus Widjojo. Presiden Ferdinand juga didampingi beberapa pejabat dari Filipina.
Selesai memperkenalkan delegasi masing-masing, Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana kemudian mengajak Presiden Marcos Jr dan Ibu Louise untuk berfoto bersama dan menandatangani buku tamu kenegaraan di Ruang Teratai. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon bersama di halaman Istana Bogor. Kedua pemimpin negara kemudian menuju veranda untuk berbincang sejenak sebelum menggelar pertemuan bilateral.
Presiden Jokowi dan Presiden Marcos Jr kemudian menyaksikan nota kesepahaman (MOU) yang telah disepakati kedua negara. Setelah itu, kedua pemimpin negara melakukan pernyataan pers bersama. Rangkaian kunjungan resmi tersebut diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan di Ruang Garuda.
Anti hukuman mati
Terkait kunjungan Presiden Filipina, 36 organisasi masyarakat sipil mengeluarkan pernyataan sikap tertulis pada Sabtu (3/9/2022). Organisasi masyarakat sipil tersebut antara lain Jaringan Buruh Migran Indonesia-Hong Kong, Beranda Perempuan–Indonesia, DIAN Interfidei–Indonesia, dan PADMA Indonesia.
Mereka berharap Presiden Jokowi dan Presiden Marcos Jr tidak hanya membahas kerja sama bisnis dan keamanan negara, namun juga membahas perlindungan dan kondisi kerja migran. ”Perjuangan prolife antihukuman mati menjadi perjuangan bersama secara internasional yang juga dimotori Paus Fransiscus,” ujar Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia Gabriel Goa saat dihubungi, Senin (5/9/2022).
Dokumen Trafficking in Persons Report atau TIP Report tahun 2022 yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia mengalami penurunan kinerja dalam menangani kasus perdagangan orang. Sampai hari ini Kementerian Luar Negeri menyebutkan 206 buruh migran Indonesia sedang menghadapi hukuman mati karena dijebak menjadi korban sindikat narkoba dan persoalan lainnya.
Kasus yang disoroti 36 organisasi masyarakat sipil dan beberapa individu pemuka agama ini antara lain kasus Mary Jane Veloso (MJV) dan Merri Utami (MU). MJV dan MU merupakan korban perdagangan manusia dan sindikat narkoba.
”Mary Jane, warga negara Filipina, adalah korban human trafficking, bukan pemakai narkoba, apalagi bandar narkoba, tidak pantas dan layak hak hidupnya dirampas karena terjebak jaringan mafia human trafficking dan narkoba. Dia bukan kurir narkoba,” ujar Gabriel.