Kebakaran di Gereja Koptik Mesir Menewaskan Belasan Anak-anak
Kegiatan ibadah di Gereja Kristen Koptik di Giza, Mesir berujung kepada tragedi. Kebakaran menewaskan 41 jemaah, termasuk anak-anak.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
GIZA, SENIN - Kebakaran terjadi di sebuah gereja Kristen Koptik di kota Giza, Mesir pada hari Minggu pagi (14/8/2022). Masyarakat mengeluhkan bantuan yang datang terlambat. Akibatnya jatuh korban jiwa. Sebanyak 41 jemaah, 15 diantaranya anak-anak tewas. Bahkan, ada satu keluarga yang kehilangan nyawa dalam peristiwa tersebut.
Masyarakat di kota terbesar kedua di Mesir, Giza, berduka cita. Tragedi itu menimpa Gereja Kristen Koptik Abu Sefein Sang Martir. Kebakaran ini terjadi pada Minggu siang. Gereja Abu Sefein terletak di Imbaba, sebuah distrik kelas pekerja dan permukiman padat di Giza.
Menurut keterangan Romo Farid Fahmy, seorang pastor dari gereja di wilayah yang sama, pada hari Minggu listrik mati sehingga rumah-rumah dan tempat ibadah menggunakan generator.
"Di tengah misa, listrik hidup kembali. Karena ada generator, mungkin ada kelebihan arus sehingga korslet," tuturnya.
Salah satu jemaah Gereja Abu Sefein, Yasir Munir, mengungkapkan bahwa ibadah dilakukan di lantai tiga dan empat. Adapun lantai dasar dan lantai dua dipakai sebagai tempat penitipan anak.
Di tengah ibadah, tiba-tiba asap naik dari tangga menuju lantai dua. Setelah itu, ada suara ledakan dan di jendela tampak api berkobar.
"Kami panik dan berusaha keluar, tapi lantai dua sudah banyak api sehingga susah sekali dilewati. Banyak jemaah yang nekat meloncat dari lantai empat," kata Munir.
Jemaah menggambarkan kepanikan saat kebakaran. Ruangan di gereja dipenuhi asap yang menyesakkan napas dan mengaburkan pandangan. Semua berusaha keluar dan saling dorong, bahkan ada yang terinjak.
Keterangan ini sama dengan kesimpulan Kementerian Kesehatan Mesir. Setelah otopsi, diketahui bahwa penyebab kematian jemaah mayoritas bukan luka bakar, melainkan karena sesak napas maupun tertindih beban berat. Uskup Gereja Abu Sefein, Abdul Masih Bakhit juga dinyatakan tewas akibat sesak dan terdesak.
Warga mengeluhkan lambatnya kedatangan pasukan pemadam kebakaran. Sejumlah saksi mata mengaku, pemadam kebakaran datang ketika api sudah hampir padam. Hal ini dibantah oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir. Menurut mereka, pemadam kebakaran tiba dua menit setelah ada laporan kebakaran dan ada 15 unit yang diturunkan. Laporan diterima pukul 09.00.
Mereka sibuk menjinakkan api dan mengangkuti jemaah ke rumah sakit. Meskipun begitu, pemerintah menyebut memang ada kendala dalam transportasi karena wilayah Imbaba dipenuhi jalanan sempit sehingga truk pemadam tidak bisa bergerak cepat.
Ucapan duka cita mengalir untuk komunitas Kristen Koptik. Imam Besar Al-Azhar, Sheh Ahmed Al Tayeb mengucapkan belasungkawa kepada Paus Gereja Koptik Mesir Tawadros II dari Aleksandria. Umat Koptik merupakan 10 persen dari total 103 juta penduduk Mesir.
Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi memerintahkan militer untuk membangun kembali Gereja Abu Sefein. "Seluruh keluarga korban akan diberi santunan oleh negara. Biaya pengobatan maupun pemakaman mereka yang meninggal ditanggung pemerintah," ucapnya.
Sisi juga telah memerintahkan militer untuk segera merenovasi gedung gereja tersebut. (AP/AFP/Reuters)